Hilary Rhoda: Lip gloss VS Lipstick

 Apa yang membedakan supermodel Hilary Rhoda dengan model lainnya? Selain memiliki kecantikan All American beauty, mata birunya seakan menghipnotis semua orang yang melihatnya. Besar di Chevy Chase, Maryland, Hilary sangatlah aktif di bidang olah raga antara lain hockey, lacrosse dan juga berenang. Namun sesaat sebelum dia masuk kuliah, dia memutuskan untuk pindah ke New York untuk mengejar karir modeling-nya dan berhasil oleh fotografer kondang, Bruce Weber. Semenjak itu pula dunia fashion mulai melirik wanita cantik ini.

“Gloss brings a highlight and sensuality to the face.  For me, a woman who wears a gloss looks like she wants to be kissed!” Tom Pecheux, Creative Makeup Director.

Karirnya semakin meroket ketika desainer Balenciaga, Nicholas Ghesquiere, secara personal meng-kasting Hilary untuk jalan pada show S/S 2006 di Paris. Setelah itu Hilary menjadi first face pada nama-nama besar seperti Christian Dior, Chanel, Rochas, and YSL, dan Valentino. Tidak heran jika setelah itu wajah cantiknya menghiasi sejumlah advertising campaign label-label besar seperti Pucci, Emanuel Ungaro, Blumarine, Roberto Cavalli, Dolce & Gabbana, Etro, Gucci, Ralph Lauren, Donna Karan dan Givenchy. Fotografer sekaliber Steven Meisel, Mario Testino, Craig McDean, Mert & Marcus, David Sims, Inez Van Lamsweerde & Vinoodh Matadin, Peter Lindbergh, dan Patrick Demarchelier, berhasil dengan indah mengabadikan wajah cantik Hilary untuk beberapa cover majalah seperti Vogue (American, Italian, French, Spanish, German), W, Self Service dan Dazed & Confused. 

Pada tahun 2007 Hilary menjadi wajah baru Estee Lauder untuk lini skincare, makeup, dan parfum baru mereka, Sensuous. Ketika ditanya mengapa mereka memilih dia, Aerin Lauder menjawab, “Great faces sell great products, and Hilary is a great beauty. Dia adalah salah satu fashion’s brightest stars dan wajah khas Amerika-nya berhasil mencuri perhatian dunia fashion dan kecantikan dalam waktu singkat.”

Sekarang mari kita simak hasil wawancara Hilary pada saat pemotretan New Pure Color Lip Gloss terbaru keluaran Estee Lauder.

1.  Di manakah kamu melakukan pemotretan untuk ad shot?

Milk Studios, New York City oleh fotografer Craig McDean.

2. Apakah Aerin hadir pada saat pemotretan? Lalu bagaimana kesannya bekerja sama dengan dia?
Ya, Aerin datang ke semua sesi pemotretan. I always love working with her, she is great and so involved. Kami menggunakan sesi pemotretan untuk saling catch up satu sama lain.

3. Pernah bekerja dengan Tom Pecheux sebelumnya?
Ya, saya memulai bekerja dengan Tom dari pertama kali saya jalan di runway dan juga pada sesi foto dengan Inez & Vinoodh.

4. Apa yang membuat bekerja dengan Tom menjadi pengalaman yang berharga?
Talentanya yang luar biasa pada saat menciptakan tampilan baru menggunakan makeup sangatlah inspiring.

5. Apa warna favorit kamu dari lini Pure Color Lip Gloss line-up?
Nude Rose dan Pink Kiss.

6. Kapan kamu memakai lip gloss versus lipstik?
Saya biasanya memakai lipstik untuk acara yang lebih formal atau pada malam hari. Sedangkan saya memakai lip gloss setiap hari.

7. Apa kamu mempunyai tips atau trik saat memakai lip gloss?
Pertama saya mengaplikasikan lip gloss pada bagian tengah bibir, lalu dengan jari tangan saya meratakan lip gloss hingga ke ujung bibir. Lalu saya tambahkan lagi warna ke bagian tengah bibir.

8. Apakah warna lip gloss kamu sesuaikan dengan pakaian yang akan kamu pakai?
Saya memilih warna yang compliment my skin tone dan membuat warna mata semakin menyala.

9. Apa warna favorit Pure Color Lip Gloss untuk siang hari versus warna yang digunakan untuk acara pada malam hari?
Garnet Desire and Brazen Berry are great for evening.  I also love Red Tango from Tom Pecheux’s custom collection.

10. Apakah kamu pernah menggabungkan beberapa warna lip gloss untuk membuat custome shade?
Saya pernah mencoba menggabungkan warna reddish lip gloss dengan warna emas seperti Electric Ginger, lalu saya selalu meratakannya dengan jari saya for a little extra shimmer.