Fimela.com, Jakarta Kontes kecantikan bagi muslimah berhijab memang masih minim, hal itu yang membuat Harsiwi Ahmad, Direktur Program SCM memiliki ide untuk membuat sebuah program yang bisa menjembatani remaja berhijab untuk bisa terjun ke dunia hiburan atau masuk industri pertelevisian. Akhirnya muncul program menarik yang diberi nama Puteri Muslimah Indonesia.
Empat tahun lalu, melalui pengamatan kecil, Harsiwi Ahmad mengawali ide tersebut untuk dibicarakan bersama timnya. Pertama kali berjalan, program Puteri Muslimah Indonesia mendapatkan tanggapan yang bagus dari masyarakat. Tahun 2017, merupakan tahun keempat penyelenggaraan ajang Puteri Muslimah Indonesia yang ditayangkan di Indosiar.
Advertisement
BACA JUGA
Harsiwi Ahmad menilai, remaja berhijab juga perlu diberikan tempat berekspresi di dunia hiburan. Sebab, Harsiwi menilai, banyak program drama atau film layar lebar yang memainkan peran berhijab dari artis yang memang tidak mengenakan hijab.
"Sebenarnya kita mengadakan Puteri Muslimah Indonesia untuk juga mencari talent yang berhijab dan bisa terjun di industri pertelevisian dan hiburan. Setelah ikut Pumus (Puteri Muslimah) bayak sekali, dibuktikan saat Pumus 1, 2 dan 3, mereka kita siapkan tempat untuk bisa berkarya di industri televisi dan hiburan, bisa main FTV, sinetron jadi presenter atau jadi model, bintang iklan dan banyak lagi," ujar Harsiwi Ahmad, Direktur Program SCM saat berbincang dengan Bintang.com, Jumat (124/3/2017) di kantornya, SCTV Tower, Jakarta Pusat.
Harsiwi juga mengungkapkan, dengan adanya program Puteri Muslimah Indonesia, bisa menghasilan pelaku di industri hiburan yang memiliki tiga hal, Akhlak, Bakat dan Cantik.
"Ini juga konsep dari Pumus dengan tiga hal itu, ahkhlak, bakat dan cantik, kalau disingkat jadi ABC," imbuh Harsiwi Ahmad.
Audisi Puteri Muslimah Indonesia 2017 tengah berlangsung. Dimulai dari sesi audisi tertutup kemudian dilanjutkan dengan audisi terbuka. Surabaya merupakan kota pertama dilakukannya audisi terbuka pada tanggal 28 Maret 2017.