Jakarta Merawat kulit saat ini tidak hanya bertujuan untuk memiliki penampilan yang cantik. Perawatan kulit pun dilakukan sebagai bentuk investasi masa depan. Seiring bertambahnya usia, keadaan kulit pun akan berubah. Kulit yang sebelumnya lembab, cerah dan kencang, perlahan menjadi kusam, kering, dam kendur. Tapi, perubahan kulit yang bagi sebagian perempuan adalah kondisi yang menyebalkan , tentu tidak akan terjadi jika kita disiplin merawat kulit sedari muda.
Hal di atas pun ditekankan oleh dokter muda ahli kecantikan, Natashan Vinski. Putri dari dokter Debby Vinski (dokter spesialisasi surgery dan anti-aging) itu menerangkan, bahwa perawatan kulit untuk menjaganya agar tetap awet muda memang harus dilakukan sebelum usia 30 tahun. Salah satu perawatan yang bisa dicoba adalah anti-aging treatment. Perawatan itu bisa kita dapatkan dengan berkunjung ke klinik kecantikan, atau menggunakan rangkaian skincare yang memiliki formula anti-aging.
Advertisement
Lalu, apakah tidak terlalu dini menggunakan skincare anti-aging pada usia di bawah 30? Apakah tidak ada resiko atau efek samping bagi kulit jika melakukannya terlalu dini? Untuk mengetahui jawabannya, simak hasil wawancara eksklusif FIMELA bersama dokter Natasha Vinski di bawah ini.
F: Setahun belakangan isu kecantikan Anti-Aging mulai mendapat perhatian besar. Bahkan perempuan di bawah umur 25 tahun sudah mulai concern dengan perawatan kulit “anti-aging”. Sebaiknya, perempuan mulai melakukan perawatan anti-aging pada usia berapa?”
N: Perlu aku tekankan bahwa perawatan anti-aging juga dibutuhkan tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki. Konsep anti-aging, atau yang biasa kami sebut di Vinski Tower sebagai anti-aging medicine adalah sebuah cabang ilmu kedokteran yang belakangan muncul. Dimana, pengobatan anti-aging mengerahkan seluruh cabang ilmu kedokteran untuk menemukan sesuatu yang salah pada tubuh pasien, lalu memperbaikinya dan meremajakan miliaran sel dalam tubuh. Jadi anti-aging medicine ini adalah ilmu yang secara pro-aktif mencegah penyakit degeneratif maupun kronis, dengan cara memperbaiki sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Nah, efeknya penampilan seseorang akan menjadi muda, segar, tampan, cantik dan menarik kembali.
Untuk kecantikan sendiri, memang sebaiknya kita mulai awas dengan perawatan anti-aging sejak memasuki angka 20an, bisa dimulai dengan asupan makanan, sunscreen, serta serum untuk wajah dan mata. Tapi tidak menutup kemungkinan laki-laki atau perempuan di bawah 20 tahun juga perlu mendapatkan perawatan anti-aging. Bisa saja karena memang usia biologisnya jauh lebih tua dibandingkan usia asli dan memang sakit sehingga butuh perawatan anti-aging.
F: Jika kita melakukan perawatan anti-aging di bawah usia 25 tahun, apakah ada efek negatif ke depannya?
N: Aku rasa kita setuju dengan konsep ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’. Nah perawatan sudah harus dilakukan masuk ke usia 20an. Sebab, tanda penuaan sebetulnya sudah mulai ada meskipun mungkin tidak terlalu terlihat.
F: Untuk kita di negara beriklim tropis, sebaiknya perawatan wajah dan tubuh seperti apa yang dibutuhkan untuk meminimalisir tanda-tanda penuaan dini?
N: Air putih dan sunscreen. Jangan sampai tubuh kita dehidrasi dan biasakan terus memakai sunscreen, meski tidak beraktivitas di luar rumah. Mengatur pola makan juga penting. Tidak perlu sampai menyiksa tubuh, tapi pastikan setiap harinya kita mendapatkan asupan vitamin baik dari suplemen, sayur, dan buah.
F: Pola hidup tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol dan merokok yang sudah menjadi gaya hidup urban, apakah turut mempengaruhi munculnya tanda-tanda “aging” lebih cepat?
N: Iya tentu saja. Asap dan kandungan dalam rokok dan alkohol bisa berpengaruh terhadap kulit kita dan kesehatan secara menyeluruh.
F: Langkah dasar apa yang dapat kita lakukan, selain mengandalkan skincare dan perawatan di klinik kecantikan untuk membantu kulit wajah dan tubuh tidak rentan pada munculnya tanda-tanda penuaan dini?
N: Semudah rajin minum air putih, terapkan pola hidup sehat, dan mengandalkan sunscreen.