Salah satu yang menjadi ketakutan terbesar para ibu yang sedang hamil adalah stillbirth alias kelahiran si bayi dalam kondisi tidak bernyawa. Kondisi stillbirth biasanya dialami dalam usia kehamilan yang memasuki minggu ke-20.
Kasus stillbirth ini memiliki banyak kesamaan dengan keguguran dimana si jabang bayi tidak sanggup bertahan hidup dan meninggal dalam perut sang ibu. Namun ada bedanya Ladies, bayi yang terlahir stillbirth meninggal biasanya beberapa saat sebelum dilahirkan. Berbeda dengan keguguran yang terjadi lama sebelum si bayi siap dilahirkan.
Jika kita lihat dari hal tersebut, stillbirth akan memiliki efek psikologis yang lebih besar daripada keguguran. Pasalnya, si bayi yang siap dilahirkan tersebut sudah pasti ditunggu-tunggu kehadirannya. Namun, kehadiran bayi yang ditunggu-tunggu tersebut menjadi berita duka yang mengejutkan karena si bayi terlahir dalam kondisi sudah mati.
Advertisement
Menurut everydayhealth.com, kasus stillbirth ini sebenarnya terbilang cukup langka lho Ladies. Soalnya hanya terjadi satu kasus pada setiap 200 kelahiran. Selain itu, stillbirth ini sering kali terjadi pada saat sebelum proses kelahiran. Hanya sekitar 15 persen saja kematian bayi tersebut terjadi pada saat kelahiran.
Saat ini Anda pasti bertenya-tanya apa yang menjadi penyebab stillbirth ini bukan? Well, sebenarnya penyebabnya ada banyak sekali Ladies. Mulai dari infeksi, kecacatan di plasenta, tekanan darah tinggi dan masih banyak lagi.
Ada satu cara yang bisa Anda lakukan sendiri untuk mencegah stillbirth ini. Yaitu dengan cara menghitung jumlah tendangan bayi Anda. Jika Anda merasa jumlah tendangan yang dilakukan oleh bayi dalam perut Anda berkurang atau berhenti sama sekali, segera hubungi dokter Anda.
Oleh Sony Anshar
(vem/tyn)