Seperti yang kita ketahui, ada banyak hal yang dapat membuat bayi Anda malas-malasan atau berhenti minum ASI yang Anda berikan. Sariawan, pemberian ASI melalui botol yang terlalu berlebihan, atau adanya hal lain yang mengalihkan perhatian bayi Anda ketika dia menyusu. Bukan berarti ketika bayi Anda mogok menyusu menunjukkan bahwa dia memang sudah siap untuk berganti makanan yang lebih padat daripada ASI.
Jika bayi Anda memasuki masa mogok minum ASI, merasa frustasi dan sedih merupakan hal yang lumrah Anda rasakan apalahi jika bayi Anda mulai menunjukkan bahwa tidak bahagia. Yang perlu Anda ingat adalah untuk tidak merasa bersalah atau berpikir bahwa Anda sudah melakukan hal yang salah. Ingat pula bahwa payudara Anda mungkin menjadi terasa tidak nyaman seiring dengan menumpuknya jumlah ASI di dalam payudara Anda.
Menurut www.womenshealth.gov, ketika mogok terjadi, Anda dapat memompa keluar ASI Anda sesuai dengan jadwal bayi Anda menyusu untuk menghindari payudara bengkak dan penyumbatan pada saluran ASI. Selain itu, cobalah untuk memberikan ASI pada bayi Anda dengan cara yang lain seperti menggunakan cangkir dan sendok. Untuk memantau bahwa bayi Anda memperoleh cukup ASI, pantaulah seberapa sering Anda mengganti popok bayi Anda yang kotor dan basah.
Advertisement
Meski bayi Anda masih mogok, cobalah untuk menawarkan payudara Anda pada dia. Jika bayi Anda frustasi, berhentilah dan cobalah lagi nanti. Anda juga dapat menawarinya ketika dia tidur. Ketika dia mulai mau menyusu, fokuskan perhatian Anda sepenuhnya dan cobalah untuk membuat bayi Anda nyaman tanpa ada gangguan selama dia menyusu.
Oleh: Ratih Kristianasari
(vem/rsk)