Apa itu fenugreek? Mungkin hal itulah yang pertama kali terlintas di pikiran Anda. Fenugreek adalah anaman herbal yang tumbuha lami di sebagian Asia dan Eropa. Menurut Kathleen Huggins dari San Diego County Breastfeeding Coalition, tanaman ini merupakan bagian dari keluarga polong-polongan. Fenugreek telah digunakan selama berratus-ratus tahun untuk mengobati lika, menurunkan demam, dan meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.
Fenugreek berfungsi sebagai galactogogue, yaitu penstimulasi kelenjar di payudara untuk memproduksi ASI lebih banyak. Oleh karena itu, fenugreek yang d igunakan dalam takaran yang tepat akan membantu ibu menyusui, tambah Kelly Bonyata dari International Board-Certified Lactation Consultant (IBCLC). Idealnya, ibu yang mengonsumsi fenugreek menyusui bayinya minimal setiap tiga jam.
Meski begitu, fenugreek tidak dapat terus membantu ibu mempertahankan jumlah ASI yang diproduksi. Tanaman herbal ini tetap harus diimbangi dengan upaya ibu untuk menyusui dengan lebih sering untuk menstimulasi pembentukan ASI di kelenjar susu.
Advertisement
Fenugreek sekarang dapat ditemui dengan mudah dalam bentuk kemasan seperti bubuk, biji, hingga teh dan kapsul. Anda dapat memilih bentuk kemasan manapun yang Anda inginkan. Kelly Bonyata merekomendasikan berntuk kapsul untuk kepraktisan konsumsi.
Dilansir oleh livestrong.com, Kelly Bonyata menyarankan wanita yang ingin mengonsumsi fenugreek untuk menggunakan minimal 3500 mg fenugreek untuk mendapat hasil yang diinginkan. Dosis di bawah itu tidak akan efektif. Kathleen Huggins menambahkan jika satu kapsul umumnya mengandung 580 hingga 610 mg per kapsul, hingga Anda dapat meminumnya hingga 6 kapsul lebih per hari.
Meski secara umum aman, tapi mengonsumsi fenugreek juga ada efek sampingnya. Antara lain sering buang angin, diare, hingga kram perut pada beberapa orang. Juga, fenugreek berbahaya bagi orang yang memiliki alergi kacang-kacangan dan diabetes, serta darah tinggi.
Oleh: Zurriat Nyndia
(vem/ova)