Ladies, teknologi di zaman yang modern ini semakin maju. Banyak inovasi dan rancangan teknologi yang dikeluarkan sehingga membuat banyak orang ingin memilikinya, tak terkecuali anak-anak.
Mereka ingin memiliki dan memainkan gadget untuk menjadi kegiatan barunya. Itulah yang membuat banyak sekali anak-anak yang belum cukup umur sudah diberikan handphone atau gadget oleh orang tua mereka. Tapi apakah hal ini merupakan keputusan yang tepat?
Sebagai orang tua, Novita Angie melihat perkembangan teknologi yang membuatnya merasa khawatir pada tumbuh kembang buah hatinya. Hal ini tidak lain karena ia ingin anak-anaknya tumbuh dewasa dengan mempunyai karakter sosial yang baik. Karena situasi inilah yang pada akhirnya membuat Novita mempunyai alasan logis untuk tidak memberikan anak-anaknya fasilitas handphone atau gadget.
“Aku gak kasih hp ke anak-anakku, karena kan ada supir. Di sekolah ada telpon dan di sekolahnya diperbolehkan anak-anak telpon orang tuanya kapan pun, tidak ada larangan. Selain itu, ada juga suster yang menemani mereka, jadi buat apa aku kasih hp, karena mereka belum butuh ya,” tutur Angie di Senopati Jakarta Jumat 29 Agustus 2014 lalu.
Menurutnya, setiap orang tua mendidik anak-anaknya dengan cara dan peraturan yang berbeda-beda. Selain tidak memberikan handphone kepada anak-anaknya, Angie memberikan peraturan dengan memperbolehkan buah hatinya bermain PS, Ipad atau Ipod hanya saat akhir pekan saja. Ia sangat senang bahwa anak-anaknya sangat taat terhadap aturan yang ia dan suaminya diberikan.
“Saya hanya kasih gadget pas lagi weekend. Biasanya hari Jumat kalau mereka udah selesai bikin PR, pasti mereka udah nanyain gadget, entah itu ipad atau PS,” ujarnya.
“Aku kasih penjelasan ke anak-anak aku, setiap orang tua didikannya berbeda-beda, kita gak bisa samain. Mereka cukup mengerti bahwa setiap rumah dan orang tua mempunyai peraturan yang berbeda. Mereka juga selalu izin kalau mau download-download dan aku juga gak kasih password di itunes.”
“Mereka punya facebook dan instagram, tapi itu aku yang buat dan password-nya aku yang tahu, mereka aku kasih tahu kalau mau berteman, bertemannya hanya yang dikenal saja ya,” tambah Angie.
Baginya, dengan mengajarkan hal seperti itu, membuat anak-anaknya tidak melulu hanya memainkan handphone atau gadget. Selain itu, ia sekaligus mengajarkan anak-anaknya untuk bersabar menunggu sesuatu yang dibutuhkan.
Advertisement
Kini usia anak-anak Angie sepuluh dan sembilan tahun. Ia pun sebagai seorang ibu akan memberikan fasilitas handphone atau gadget saat anaknya menginjak SMP. Itu membuktikan bahwa Angie ingin menjalankan komitmennya.
“Selain mengajarkan anak-anak, ini juga mengajarkan aku untuk menahan memberikan hp ke mereka, karena kadang gak tega juga. Saya pikir sih sampai SMP atau SD kelas 6 paling cepat ya aku kasih hp ke anak-anak,” tutup Angie.
Nah bagaimana Ladies? Setuju kah dengan didikan yang Novita Angie terapkan untuk anak-anaknya? Anda bisa terapkan kepada buah hati Anda agar tidak menjadi korban gadget dan menjadi orang yang anti sosial.
- Dian Sastrowardoyo, Bahagia Menjadi Ibu Rumah Tangga Sambil Menyelesaikan S2
- Donna Agnesia: Kalau Sakit Darius Jadi Bayi Gede
- Dominique & Marshall, Selalu Kompak Menjaga Kesehatan Kulit
- Umi Pipik, Senang Sekaligus Sedih Main Film Layar Lebar Pertama Kali
- Okie Setiana Dewi, Hamil Anak Pertama Tidak Surutkan Semangat Beraktivitas