Ladies, banyak alasan mengapa pernikahan sesama jenis sangat sulit diterima masyarakat. Pernikahan yang terdiri dari pria dan pria atau wanita dan wanita bukan hanya tidak sesuai dengan norma atau aturan alam yang berlaku, tapi juga secara langsung mempengaruhi kehidupan sosial seseorang.
Laman tfpstudentaction.org melansir bahwa sebuah keluarga yang lengkap dan sempurna, tidak ada wanita yang menjadi ayah ataupun sebaliknya, pria yang menjadi ibu. Pernikahan sesama jenis bukanlah suatu cara membentuk keluarga bahagia, namun hanya sebuah validasi atas budaya atau perkumpulan sesama jenis.
Dalam hal ini hukum sangatlah berperan. Bukan hanya mengatur tentang perkara perdata ataupun pidana, namun juga mengatur dan membentuk perilaku serta pola pikir seseorang mengenai hal yang baik dan tidak, yang pantas dan tidak pantas.
Selanjutnya, penerimaan dan pelegalan atas pernikahan sesama jenis secara tidak langsung membuat pihak atau kelompok lain yang juga mengidap kelainan, seperti pedophilia, necrophilia dan atau bestiality, juga akan ikut menyuarakan keinginan mereka untuk diakui sekalipun sudah diketahui efek dan resikonya.
Ladies bayangkan saja berapa anak kecil yang jadi korban jika pedofil tidak dianggap kriminal, berapa kuburan yang harus terbongkar karena bercinta dengan mayat dibenarkan, dan, pastinya, betapa kikuknya ketika Ladies mengucapkan selamat pada mempelai yang ternyata seekor kambing atau sapi karena bestial-sex dibolehkan!
Inti dari penolakan pernikahan sesama jenis, tentu saja, adalah pernyataan bentuk perlawanan terhadap Tuhan. Saat sesuatu yang sudah jelas dianggap dosa justru mencoba diwajarkan, maka tidak dapat dipungkiri hal itu merupakan salah satu bentuk perlawanan pada Tuhan.
Oleh: Lia
Advertisement