7 Cara Mengenali Seseorang yang Berpura-pura Baik tapi Sebenarnya Manipulatif.

Endah Wijayanti Diperbarui 14 Mar 2025, 13:43 WIB
<p>Sikap yang lebih positif./Copyright&nbsp;freepik.com/author/prostooleh</p>

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, pernahkah kamu merasa ada yang janggal dalam sebuah hubungan atau interaksi dengan seseorang? Rasa tak nyaman yang sulit dijelaskan, janji-janji manis yang tak pernah ditepati, atau perasaan bersalah yang tiba-tiba muncul tanpa sebab? Mungkin saja kamu sedang berinteraksi dengan seseorang yang ahli dalam manipulasi, bertopengkan kebaikan dan perhatian.

Mereka bukan tokoh antagonis dalam film, melainkan individu yang piawai menyembunyikan motif terselubung di balik senyum dan kata-kata manis. Artikel ini akan membantumu mengenali tujuh tanda manipulasi halus yang seringkali luput dari perhatian, memberdayakanmu untuk melindungi diri dan membangun hubungan yang sehat. Dengan pemahaman yang lebih mendalam, harapannya kita dapat lebih mudah mengenali tanda bahaya sedini mungkin dan mengambil langkah tepat untuk menjaga kesejahteraan emosional.

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

Topeng Keramahan: Inkonsistensi yang Mencurigakan

Sikap dalam keseharian./Copyright Fimela - Risang Abel

Salah satu tanda awal manipulasi adalah inkonsistensi perilaku. Perhatikan baik-baik, Sahabat Fimela. Apakah sikap dan perkataan mereka berubah-ubah tergantung situasi dan siapa yang mereka ajak bicara? Sikap ramah dan perhatian di depanmu, tetapi berubah dingin atau bahkan sinis di belakangmu? Inkonsistensi ini menunjukkan adanya kepura-puraan dan upaya untuk mengendalikan citra di depan orang lain.

Mereka mungkin menampilkan persona yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Di depan atasan, mereka mungkin tampak rajin dan patuh. Namun, di depan rekan kerja, mereka bisa menjadi sosok yang penuh intrik dan manipulatif. Ketidaksesuaian ini menjadi tanda peringatan yang perlu kamu perhatikan.

Sahabat Fimela, perhatikan detail kecil. Apakah mereka konsisten dalam ucapan dan tindakannya? Atau apakah ada perbedaan mencolok antara apa yang mereka katakan dan apa yang mereka lakukan? Ketidaksesuaian ini bisa menjadi petunjuk penting.

3 dari 8 halaman

Parasit Emosional: Memanfaatkan Kelemahanmu

Kenali tanda-tanda brain rot./Copyright Fimela - Risang Abel

Manipulator seringkali hanya bersikap baik ketika mereka membutuhkan sesuatu darimu. Setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan, sikap mereka bisa berubah drastis menjadi acuh tak acuh, bahkan merendahkan. Mereka seperti parasit emosional, menghisap energi dan kebaikanmu tanpa memberikan timbal balik yang setara.

Mereka mungkin memujimu berlebihan ketika membutuhkan bantuanmu, tetapi mengabaikanmu begitu tujuan mereka tercapai. Perhatikan pola ini, Sahabat Fimela. Apakah kebaikan mereka selalu bertepatan dengan kebutuhan mereka? Jika iya, waspadalah.

Sahabat Fimela, jangan ragu untuk membatasi interaksi jika kamu merasa dimanfaatkan. Kebaikanmu bukan untuk dieksploitasi. Tetapkan batasan yang jelas dan jangan takut untuk mengatakan 'tidak'.

4 dari 8 halaman

Gaslighting: Mengaburkan Realitasmu

Bad mood./Copyright Fimela 

Gaslighting adalah taktik manipulasi yang sangat berbahaya. Manipulator akan membuatmu mempertanyakan ingatan, persepsi, dan kewarasanmu sendiri. Mereka menyangkal kejadian yang sebenarnya terjadi atau memutarbalikkan fakta agar kamu merasa bersalah atau bingung.

Mereka mungkin mengatakan, "Kamu terlalu sensitif," atau "Kamu salah ingat," meskipun kamu yakin apa yang kamu alami adalah nyata. Tujuannya adalah untuk mengendalikanmu dengan membuatmu meragukan diri sendiri.

Sahabat Fimela, percayai intuisimu. Jika kamu merasa ada sesuatu yang tidak beres, jangan ragu untuk mencari validasi dari orang lain yang kamu percayai. Jangan biarkan mereka mengaburkan realitasmu.

5 dari 8 halaman

Pencipta Rasa Bersalah: Memutarbalikkan Fakta

Tentang sikap./Copyright Fimela 

Manipulator seringkali menggunakan taktik "guilt tripping" untuk mengendalikanmu. Mereka dengan cepat memutarbalikkan situasi sehingga kamu merasa bertanggung jawab atas sesuatu yang sebenarnya bukan kesalahanmu.

Mereka mungkin menyalahkanmu atas kegagalan mereka atau membuatmu merasa bersalah karena tidak memenuhi harapan mereka yang tidak realistis. Ini adalah cara mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Sahabat Fimela, jangan biarkan mereka membuatmu merasa bersalah tanpa alasan. Tetapkan batasan dan jangan takut untuk mengutarakan ketidaksetujuanmu. Kamu berhak untuk merasa aman dan dihargai.

6 dari 8 halaman

Kebohongan dan Penyalahgunaan: Menghindari Tanggung Jawab

Cinta yang tak berbalas./Copyright Fimela 

Manipulator seringkali berbohong atau menyembunyikan informasi penting. Ketika kebohongan mereka terungkap, mereka akan menyalahkan orang lain atau membuat alasan untuk menghindari tanggung jawab.

Mereka mungkin berjanji untuk melakukan sesuatu tetapi tidak pernah menepatinya. Atau mereka mungkin berbohong tentang hal-hal kecil untuk kemudian berbohong tentang hal-hal besar. Kebohongan ini menunjukkan kurangnya integritas dan kejujuran.

Sahabat Fimela, perhatikan pola perilaku mereka. Apakah mereka sering berbohong atau menghindari tanggung jawab? Jika iya, ini adalah tanda peringatan yang serius.

7 dari 8 halaman

Pujian Palsu: Memikatmu dengan Sanjungan

Menyikapi kehidupan yang dijalani./Copyright Fimela - Adhib Mujaddid

Manipulator sering memberikan pujian yang berlebihan dan tidak tulus untuk mendapatkan kepercayaanmu. Pujian ini bertujuan untuk menyanjung dan membuatmu merasa istimewa, sehingga lebih mudah untuk dimanipulasi.

Perhatikan apakah pujian tersebut terasa tulus atau hanya sekadar sanjungan kosong. Apakah pujian tersebut sesuai dengan kenyataan atau hanya berupa hiperbola yang berlebihan?

Sahabat Fimela, jangan terbuai oleh pujian yang berlebihan. Perhatikan tindakan mereka, bukan hanya kata-kata mereka. Tindakan nyata jauh lebih bermakna daripada pujian kosong.

8 dari 8 halaman

Ancaman dan Paksaan: Mengendalikanmu dengan Rasa Takut

Menyikapi orang lain./Copyright Fimela - Risang Abel

Manipulator mungkin mengancam akan memutuskan hubungan atau menahan kasih sayang jika kamu tidak menuruti keinginan mereka. Ini adalah bentuk kontrol dan manipulasi yang tidak sehat.

Mereka mungkin menggunakan ancaman untuk membuatmu takut dan patuh. Mereka mungkin juga menggunakan ancaman untuk membuatmu merasa bersalah atau tidak berdaya.

Sahabat Fimela, jangan biarkan mereka mengendalikanmu dengan rasa takut. Tetapkan batasan dan jangan takut untuk meninggalkan hubungan yang tidak sehat.

Sahabat Fimela, mengenali perilaku manipulatif membutuhkan kewaspadaan dan kesadaran diri. Percayalah pada intuisi dan jangan ragu untuk menjauh dari orang yang membuatmu merasa tidak nyaman atau dimanfaatkan.

Membangun hubungan yang sehat dimulai dari menghargai diri sendiri dan menetapkan batasan yang jelas.