Fimela.com, Jakarta Menanti kehadiran buah hati yang memberikan kehangatan dalam berkeluarga adalah salah satu momen berharga bagi sepasang kekasih. Menjadi warna baru dalam kehidupan setelah penantian panjang. Terutama bagi orang tua yang akan menyambut si kecil untuk pertama kalinya.
Fase mendidik anak seringkali menghadirkan perasaan khawatir bagi orang tua jika melukai hati anak atau takut mendidik anak terlalu keras. Membersamai anak dengan perhatian dan kasih sayang yang secara tidak sadar menjadikan anak lebih manja. Dilansir dari huffpost.com, anak-anak yang tumbuh dimanjakan secara umum terbiasa mendapatkan apa yang mereka inginkan secara mudah.
Setiap anak pada dasarnya memiliki perubahan sikap ketika mereka masih memproses penerimaan berbagai masalah. Seperti kesulitan untuk beradaptasi seiring bertambahnya usia. Salah satu masalah orang tua dalam mendidik adalah terlanjur memanjakan anaknya. Hal ini juga seringkali menjadi pertanyaan bagi para orang tua. Bagaimana mendidik anak yang terlanjur manja?
What's On Fimela
powered by
Anak Terbiasa Manja dengan Didikan Orang tua
1. Refleksi Diri
Anak dan orang tua memiliki hubungan yang sangat kuat. Sebelum mulai mengevaluasi anak, cobalah untuk meluangkan waktu dengan pasangan yang berjuang bersama mendidik anak. Mulailah memikirkan keputusan-keputusan pola asuh yang telah dipilih untuk anak. Tanyakan pada diri, bagaimana cara Anda mendidik anak dan apa tujuannya. Mengapa hal ini dilakukan? Hal ini bisa memungkinkan hadirnya jawaban dan evaluasi yang memberikan motivasi kuat bagi orang tua untuk mendidik anaknya. Dimana secara perlahan orang tua bisa mempelajari pola asuh yang sedang dilakukan.
2. Batasan yang Konsisten
Melarang-larang adalah hal yang sering dilakukan namun sebenarnya berat untuk dirasakan para orang tua. Namun, pembentukan kebiasaan dan karakter dari orang tua merupakan salah satu kunci utama masa pertumbuhan anak. Anak-anak yang sedang bereksplorasi mungkin akan mempertanyakan banyak batasan, namun dengan kekonsistenan dan alasan yang tepat, perlahan anak-anak akan mulai mempelajari dan terbiasa. Pastikan untuk memahami cara menyampaikan batasan yang perlu anak ketahui, kemudian berikan contoh saat kita juga menerapkan batasan tersebut dengan konsisten.
3. Tanggung Jawab Sederhana
Memberikan tanggung jawab kepada anak terkadang membuat kita berpikir bahwa bantuan mereka hanya akan memperlambat dan merepotkan pekerjaan rumah. Namun, ternyata kebiasaan-kebiasaan mendapatkan tanggung jawab bisa menghadirkan dampak baik bagi mereka. Bagi anak yang terlanjur terdidik dengan dimanjakan, ia mungkin akan bertanya-tanya mengapa harus memiliki tanggung jawab? Cobalah perlahan memberikan pengertian bahwa tanggung jawab yang diberikan adalah salah satu cara bahwa orang tua akan melibatkan anak dalam aktivitas sehari-hari yang membuat orang tua terlihat sibuk sendiri. Dengan ini kebersamaan akan tumbuh dengan kebiasaan baru.
Tantangan Mendidik Anak
4. Hindari Pemberian Hadiah Terlalu Sering
Mengapresiasi adalah hal penting yang membantu anak merasakan rasanya dihargai dalam berbagai usaha dalam hidupnya. Hadiah seperti uang, makanan atau mainan untuk memotivasi mereka melakukan tugas-tugas dalam rumah atau kewajiban yang harus mereka lakukan mungkin berhasil pada saat itu. Namun, renungkanlah bahwa suatu saat mereka akan menghadapi kehidupan nyata yang belum tentu bisa mendapatkan apresiasi yang sama. Tanamkan motivasi jangka panjang untuk anak, agar memahami bahwa apresiasi bisa datang dari diri sendiri, dan kebahagiaan tidak selalu ditemukan dari hadiah.
5. Bantu Anak Pahami Kesalahan
Orang tua yang memiliki rasa sayang tak terbatas seringkali selalu membela anak dalam masalah apapun. Padahal, pada masa pertumbuhan anak akan ada fase anak-anak mempelajari hal baru. Anak-anak tidak bisa belajar jika tidak ditanamkan evaluasi dari kesalahan yang dilakukan. Ketika anak melakukan kesalahan, hindari memarahinya atau justru membela dan tidak mengakui kesalahannya. Evaluasi tetap diperlukan agar anak memahami kesalahannya dan tidak diulangi.
6. Menerima Emosi Anak
Dalam mendidik anak yang sudah terbiasa hidup dimanjakan, tentu akan berat untuk membantunya menghilangkan kebiasaan tersebut. Akan banyak pertanyaan yang hadir bagi dirinya karena sebelumnya mungkin tidak pernah diberi batasan. Saat mengupayakan fase mendidik anak ini, terimalah pertanyaan-pertanyaan anak dan pahamilah bahwa anak akan merasa kesal dan marah. Jadilah contoh kekonsistenan cara Anda mendidik untuk menghidupkan kembali kepercayaan bahwa pola asuh dan usaha yang sedang dialkukan ini akan menghadirkan kebahagiaan suatu saat nanti.
Penulis: Nadya Aufia#Unlocking the Limitless