Sambut Perayaan Natal Nasional sebagai Wujud Inklusivitas Kasih Manusia dan Lingkungan

Ayu Puji Lestari diperbarui 24 Des 2024, 13:39 WIB

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, Natal hampir tiba. Gema suka cita Natal semakin terasa. Perayaan Natal disambut dengan penuh suka cita. Beragam kegiatan pun dibuat untuk menyemarakkan Natal ini. 

Keberagaman yang menjadi prinsip kuatnya toleransi di Indonesia akan menjadi refleksi dalam Perayaan Natal Nasional 2024 yang digelar pada 28 Desember. Natal Nasional yang dilaksanakan di Indonesia Arena Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta bertema "Marilah Sekarang kita pergi ke Betlehem", merupakan penggalan Injil Lukas bab 2 ayat 15.

Dalam rilis yang Fimela terima, Ketua Umum Natal Nasional 2024 Thomas Djiwandono, ada tiga makna dalam tema ini. Pertama refleksi atas nilai pengharapan, kesederhanaan dan damai sejahtera. Lalu kedua, kesederhanaan ini yang kita lihat maknanya dalam kandang domba, kain lampin, serta gembala. "Yang ketiga adalah inklusivitas. Inklusivitas, menyangkut siapapun dan apapun kondisi manusia diajak bersukacita atas kelahiran Juru Selamat Manusia," ujar Thomas di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Senin 23 Deeember 2024.

Selain inklusivitas pada manusia, kelahiran Yesus juga mengajak keterlibatan manusia terhadap lingkungan hidup. "Lingkungan juga diajak bersukacita. Karena itu belas kasih tak cuma kepada sesama manusia, tapi juga pada lingkungan hidup."

2 dari 2 halaman

Momen Natal untuk Memperkuat Hubungan antar Umat Beragama

Perayaan natal yang diharapkan dapat memperkuat hubungan antar umat beragama/copyright istimewa

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Darwin Darmawan menyoroti pesan solidaritas dan persatuan dalam keanekaragaman Indonesia sebagai harapan baru dalam mewujudkan kasih dan damai sejahtera. "Mari kami mengajak umat dan gereja menjadi penggerak dalam membawa perubahan positif di masyarakat melalui pelayanan kasih," ujar Pendeta Darwin.

Sementara Sekretaris Komisi KWI Romo Diakon Frans Adi Kristi Prasetya mengharapkan pentingnya momen Natal untuk memperkuat hubungan antar umat beragama. "Kita diajak untuk berpihak pada masyarakat miskin dan lemah serta difabel. Dan kepedulian pada krisis lingkungan yang mengancam umat manusia," ujar Romo Frans Adi

Perayaan Natal Nasional didukung pemerintah melalui Kementerian Agama. Menurut Dirjen Bimas Katolik Suparman Sirait, dukungan pemerintah sepenuhnya untuk momen memupuk kerukunan nasional. "Toleransi dan kerukunan umat beragama adalah modal sosial bangsa," tutur Suparman.

Dalam konferensi pers penjelasan perayaan Natal di Gedung KWI, juga hadir Ketua Pelaksana Harian Natal Nasional, Lucky Yusgiantoro, serta Koordinator Bidang Perayaan Chatarina Girsang.