Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasa si kecil jadi terlalu aktif setelah mengonsumsi makanan manis? Ini yang disebut dengan sugar rush, kondisi di mana kadar gula dalam darah melonjak dan membuat anak terlihat lebih berenergi bahkan sulit dikendalikan. Meski terlihat lucu, jika dibiarkan, sugar rush bisa memengaruhi kesehatan dan kebiasaan makan anak dalam jangka panjang. Bahkan timbul kecanduan yang berujung tantrum tidak terkendali.
Sebagai orang tua, kamu tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anak, termasuk mengontrol asupan gula harian mereka. Tantangannya, anak sering kali tergoda dengan makanan dan minuman manis yang menarik perhatian. Tapi jangan khawatir, ada cara yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan sugar rush tanpa harus melarang anak sepenuhnya menikmati makanan manis.
What's On Fimela
powered by
1. Pilih Gula Alami daripada Gula Tambahan
Daripada memberikan anak makanan dengan gula tambahan seperti permen atau kue, pilihlah makanan yang mengandung gula alami. Buah-buahan seperti pisang, apel, atau mangga adalah pilihan yang lebih sehat karena tidak hanya manis secara alami tetapi juga mengandung serat, vitamin, dan mineral. Serat dalam buah membantu memperlambat penyerapan gula sehingga tidak langsung melonjakkan kadar gula darah. Kamu juga bisa menyajikannya dalam bentuk menarik, seperti smoothie atau salad buah, agar lebih menggugah selera.
2. Perhatikan Porsi Makanan Manis
Porsi yang terlalu besar bisa menyebabkan lonjakan gula dalam darah lebih cepat. Cobalah memberikan makanan manis dalam porsi kecil dan terkontrol. Misalnya, daripada memberikan satu batang cokelat besar, potong menjadi beberapa bagian kecil dan berikan dalam waktu berbeda. Ini membantu anak tetap menikmati rasa manis tanpa mengonsumsi terlalu banyak gula dalam satu waktu.
3. Kombinasikan dengan Makanan Berserat atau Berprotein Tinggi
Makanan berserat seperti oat atau berprotein tinggi seperti telur dan kacang-kacangan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah. Jika anak ingin makan pancake dengan sirup, tambahkan topping seperti buah segar dan yogurt rendah gula. Begitu juga ketika anak makan roti, pilih roti gandum dan tambahkan selai kacang untuk memberikan rasa kenyang lebih lama sekaligus mengurangi efek lonjakan gula.
4. Kurangi Konsumsi Minuman Manis
Minuman manis seperti soda, jus kemasan, atau es teh sering kali mengandung gula dalam jumlah yang sangat tinggi. Gantilah dengan alternatif yang lebih sehat, seperti air putih atau infused water dengan irisan buah segar. Jika anak menyukai jus, buatlah jus segar di rumah tanpa tambahan gula, sehingga rasa manis tetap alami dan aman untuk dikonsumsi.
5. Ajarkan Anak Mengenali Efek Gula Berlebih
Selain mengontrol pola makan, edukasi anak tentang dampak gula berlebih juga penting. Kamu bisa menjelaskan dengan bahasa sederhana bahwa terlalu banyak makanan manis bisa membuat tubuh mereka merasa lelah setelah sugar rush. Misalnya, jelaskan bahwa makanan manis seperti permen atau kue bisa membuat mereka sangat bersemangat, tetapi setelahnya tubuh akan merasa capek dan kurang nyaman. Dengan cara ini, anak akan belajar untuk memahami pentingnya membatasi konsumsi gula.
Mengontrol sugar rush memang membutuhkan perhatian dan kesabaran, sahabat Fimela. Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, kamu bisa membantu si kecil tetap menikmati makanan manis favoritnya dengan cara yang lebih sehat dan terkontrol. Yuk, mulai ubah kebiasaan makan manis di rumah dari sekarang!