7 Sikap agar Batin Tenang meski Hidup Tak Berjalan Sesuai Rencana

Endah Wijayanti diperbarui 21 Des 2024, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam hidup ini, ada satu hal yang pasti: tidak ada yang pasti. Rencana yang sudah dipersiapkan matang-matang bisa berantakan dalam sekejap mata. Impian yang tampak begitu dekat tiba-tiba terasa mustahil digapai. Namun, tenanglah, Sahabat Fimela. Kegagalan, kekacauan, atau rencana yang meleset bukanlah akhir dari segalanya. Ada kekuatan luar biasa yang bisa kita temukan di tengah kekacauan, yaitu ketenangan batin.

Ketenangan ini tidak datang dari keadaan luar, melainkan dari dalam diri kita sendiri. Artikel ini akan membahas tujuh sikap sederhana namun kuat yang bisa membantu kita tetap tenang meski hidup terasa sulit. Simak uraiannya berikut ini, ya.

 

2 dari 8 halaman

1. Menghargai Ketidaksempurnaan

Bersikap./Copyright Fimela - Adhib

 

"There is a crack in everything, that's how the light gets in." – Leonard Cohen

Sahabat Fimela, hidup memang tidak sempurna, tapi justru di situlah keindahannya. Ketidaksempurnaan mengajarkan kita untuk lebih menerima diri sendiri dan orang lain. Saat rencana gagal, cobalah melihat sisi baiknya. Mungkin ada pelajaran yang bisa diambil atau jalan lain yang lebih baik menanti.

Belajar menghargai ketidaksempurnaan juga berarti menerima bahwa kita tidak selalu harus berhasil dalam segala hal. Kadang, kegagalan justru menjadi kesempatan untuk memulai sesuatu yang lebih baik. Bayangkan jika semua berjalan sempurna, bukankah hidup akan terasa monoton dan membosankan?

Ketidaksempurnaan adalah guru terbaik yang sering kali kita abaikan. Mulai sekarang, cobalah untuk melihat ketidaksempurnaan sebagai kesempatan untuk berkembang, bukan sebagai hambatan.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Melepaskan Kendali yang Berlebihan

Sikap sederhana./Copyright Fimela - Abel

"You may not control all the events that happen to you, but you can decide not to be reduced by them." – Maya Angelou

Kadang kita terlalu keras kepala ingin segalanya sesuai dengan rencana. Namun, kenyataan hidup tidak pernah sepenuhnya bisa kita kendalikan. Sahabat Fimela, melepaskan kendali yang berlebihan bukan berarti menyerah, tetapi memberi ruang untuk hal-hal tak terduga yang mungkin justru membawa kebaikan.

Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan, cobalah tarik napas dalam-dalam. Fokuslah pada hal-hal yang masih bisa kamu lakukan, bukan pada apa yang tidak bisa kamu kendalikan. Melepaskan kendali memberikan rasa lega yang luar biasa dan membuka peluang baru yang mungkin sebelumnya tidak terlihat.

Sikap ini juga melatih kita untuk lebih fleksibel dalam menghadapi hidup. Ingat, Sahabat Fimela, hidup adalah tentang bagaimana kita merespons, bukan tentang mengendalikan segala hal.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Berlatih Rasa Syukur di Tengah Kekacauan

Kalimat untuk ketenangan batin./Copyright Fimela

"Gratitude turns what we have into enough." – Anonymous

Syukur bukan hanya tentang hal-hal besar. Kadang, rasa syukur paling tulus muncul dari hal-hal kecil yang sering kita abaikan. Misalnya, udara segar di pagi hari, senyuman dari orang terkasih, atau bahkan secangkir kopi hangat. Ketika hidup terasa sulit, fokuslah pada apa yang masih berjalan baik dalam hidupmu.

Sahabat Fimela, rasa syukur adalah obat mujarab untuk meredakan kegelisahan. Ketika kamu bersyukur, fokusmu akan beralih dari kekurangan ke kelebihan, dari masalah ke solusi. Ini akan memberi energi positif yang sangat dibutuhkan di saat-saat sulit.

Tuliskan tiga hal yang kamu syukuri setiap hari, meski sesederhana apa pun itu. Dengan begitu, kamu akan menyadari bahwa hidup tidak seburuk yang kamu bayangkan.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Sikap berkelas./Copyright Fimela

"Comparison is the thief of joy." – Theodore Roosevelt

Sahabat Fimela, membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuatmu merasa kurang. Ketika rencana hidupmu gagal, mudah sekali tergoda untuk melihat kesuksesan orang lain dan merasa iri. Namun, ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik.

Daripada membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah pada perjalananmu sendiri. Bandingkan dirimu hari ini dengan dirimu di masa lalu. Apakah kamu sudah berkembang? Jika ya, itu adalah pencapaian yang patut dirayakan.

Belajarlah untuk menerima bahwa waktu dan jalan setiap orang berbeda. Kesuksesanmu tidak harus sama dengan orang lain. Fokus pada dirimu dan nikmati prosesnya.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Melatih Kesadaran Penuh (Mindfulness)

Pertambahan usia./Copyright Fimela - Abel

"The present moment is the only time over which we have dominion." – Thích Nhất Hạnh

Mindfulness atau kesadaran penuh adalah seni untuk hidup di saat ini. Sahabat Fimela, ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana, pikiran kita sering kali melayang ke masa lalu atau khawatir tentang masa depan. Padahal, yang benar-benar kita miliki hanyalah saat ini.

Cobalah melatih mindfulness dengan cara sederhana, seperti merasakan setiap langkah saat berjalan atau menikmati rasa makanan saat makan. Ini akan membantumu lebih tenang dan fokus, sehingga pikiranmu tidak dipenuhi kekhawatiran yang tidak perlu.

Kesadaran penuh juga mengajarkan kita untuk menerima realitas apa adanya, tanpa perlawanan atau penolakan. Dengan begitu, kita bisa menghadapi hidup dengan kepala yang lebih jernih.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Menjaga Komunikasi dengan Diri Sendiri

Menghadirkan sikap yang tepat./Copyright Fimela - Abel 

"Talk to yourself like you would to someone you love." – Brené Brown

Berapa sering, Sahabat Fimela, kamu berbicara dengan dirimu sendiri dengan kata-kata yang lembut dan penuh kasih? Sayangnya, banyak dari kita justru lebih sering mengkritik diri sendiri ketika rencana hidup tidak berjalan sesuai keinginan.

Belajarlah untuk berbicara dengan dirimu sendiri seperti kamu berbicara kepada sahabat terbaikmu. Jangan hanya fokus pada kesalahan atau kegagalanmu. Beri dirimu penghargaan atas usaha yang sudah kamu lakukan, sekecil apa pun itu.

Dengan menjaga komunikasi yang positif dengan diri sendiri, kamu akan merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup. Ingat, Sahabat Fimela, kamu adalah pendukung terbaik bagi dirimu sendiri.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Menciptakan Kebahagiaan dari Hal-hal Sederhana

Membuka lembaran hidup baru./Copyright Fimela

"Happiness is not something ready made. It comes from your own actions." – Dalai Lama

Sahabat Fimela, kebahagiaan tidak selalu datang dari pencapaian besar. Kadang, kebahagiaan bisa kita ciptakan dari hal-hal sederhana yang sering kita abaikan. Misalnya, membaca buku favorit, mendengarkan musik yang menenangkan, atau berjalan-jalan di taman.

Cobalah untuk mengisi harimu dengan hal-hal kecil yang membuatmu bahagia. Kebahagiaan ini akan memberikan energi positif yang membantumu menghadapi hidup dengan lebih tenang.

Ingat, Sahabat Fimela, kamu adalah pencipta kebahagiaanmu sendiri. Jangan menunggu keadaan membaik untuk merasa bahagia. Mulailah dari sekarang, dengan hal-hal kecil yang membawa senyum di wajahmu.

Sahabat Fimela, hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, tapi itu bukan alasan untuk kehilangan ketenangan batin. Dengan menghargai ketidaksempurnaan, melepaskan kendali, bersyukur, berhenti membandingkan diri, melatih mindfulness, menjaga komunikasi dengan diri sendiri, dan menciptakan kebahagiaan sederhana, kamu bisa menemukan kedamaian bahkan di tengah kekacauan. Hidup mungkin tidak sempurna, tapi dengan sikap yang tepat, kita bisa tetap bahagia dan tenang.

Jangan pernah lupa, bahwa ketenangan batin adalah kekuatan terbesar yang bisa kamu miliki.