5 Sikap untuk Tetap Bahagia meski Hidupmu Tak Seberuntung Orang Lain

Endah Wijayanti diperbarui 15 Des 2024, 19:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Hidup ini, Sahabat Fimela, tak selalu berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Kadang, kita merasa seperti terjebak dalam putaran hidup yang lebih lambat daripada orang-orang di sekitar kita.

Lihat saja mereka yang tampaknya memiliki segalanya: pekerjaan yang stabil, hubungan yang bahagia, perjalanan ke tempat indah setiap tahun, dan segala sesuatu yang kita anggap sebagai definisi kesuksesan. Lalu, kita melihat diri kita yang masih berjuang, bertahan dalam ketidakpastian, dan merasa jauh dari pencapaian yang kita inginkan. Jangan salah, perasaan ini bisa datang kapan saja. Namun, rahasia kebahagiaan sejati bukanlah tentang perbandingan, melainkan bagaimana kita memilih untuk merespons keadaan yang ada.

Sahabat Fimela, terkadang kebahagiaan bukanlah soal apa yang kita miliki, melainkan bagaimana kita memilih untuk menjalani hidup dengan segala keunikan dan tantangannya. Tidak ada jalan yang lurus, dan pasti ada tikungan yang tak terduga. Namun, di balik setiap tantangan, ada kebahagiaan yang bisa ditemukan jika kita tahu bagaimana cara melakukannya.

Salah satunya adalah dengan mengadopsi sikap-sikap tertentu yang bisa membawa kita pada kebahagiaan yang lebih murni. Bukan kebahagiaan karena menilai orang lain lebih beruntung, tetapi kebahagiaan karena kita belajar menerima diri dan menjalani hidup dengan cara yang lebih ringan. Berikut adalah lima sikap yang bisa kamu terapkan untuk tetap bahagia meski hidupmu tak seberuntung orang lain.

 

 

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Fokus pada Keberhasilan Kecil yang Sering Terlewatkan

Tertawa./Copyright freepik.com/author/lookstudio

Terkadang kita terlalu terfokus pada apa yang belum tercapai, sehingga keberhasilan-keberhasilan kecil yang ada di sekitar kita menjadi kabur. Padahal, jika kita bisa meluangkan waktu untuk memperhatikan hal-hal kecil yang berhasil kita capai, kita akan menyadari bahwa hidup kita juga penuh dengan kemenangan-kemenangan kecil yang membawa kita lebih dekat dengan tujuan kita. Sahabat Fimela, tidak ada pencapaian yang terlalu kecil untuk dirayakan. Mungkin hari ini kamu hanya bisa menyelesaikan satu tugas besar yang sudah menumpuk, atau kamu berhasil mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih positif. Itu sudah cukup untuk membuatmu bangga!

Berhenti sejenak dan nikmati keberhasilan-keberhasilan itu. Ini bukan hanya tentang menyelesaikan pekerjaan, tetapi tentang merayakan proses. Setiap langkah kecil yang diambil membawa kita lebih dekat kepada tujuan. Begitu kita bisa melihat itu, kebahagiaan yang datang bukan hanya dari pencapaian besar, tetapi dari pengakuan diri atas perjalanan yang sudah ditempuh. Sahabat Fimela, cobalah untuk lebih menghargai pencapaian-pencapaian kecil ini. Itu akan memberi rasa puas yang lebih besar daripada hanya berfokus pada hal-hal besar yang belum tercapai.

Saat kamu bisa melakukannya, kamu akan merasa bahwa hidupmu penuh dengan hal-hal positif. Kamu mulai menyadari bahwa keberuntungan orang lain tidak berarti bahwa hidupmu kurang berharga. Setiap hari adalah kemenangan yang layak dirayakan.

 

 

3 dari 6 halaman

2. Bangun Rutinitas yang Memberi Ketenangan

Menyikapi situasi./Copyright freepik.com/author/freepik

Ketika hidup terasa berat dan penuh tekanan, salah satu cara terbaik untuk menjaga kebahagiaan adalah dengan membangun rutinitas yang memberi ketenangan. Rutinitas ini bisa berupa kebiasaan pagi yang tenang, seperti meditasi, membaca buku inspiratif, atau sekadar menikmati secangkir kopi dengan pikiran yang jernih. Sahabat Fimela, ketika kita bisa mengatur hari dengan penuh kesadaran, kita tidak hanya melawan kekacauan, tetapi juga menanamkan rasa damai dalam diri kita. Ini adalah cara kita untuk menenangkan pikiran dan menjaga tubuh tetap sehat.

Rutinitas ini juga tidak harus sesuatu yang besar atau sulit. Terkadang, rutinitas sederhana seperti berjalan-jalan di pagi hari atau menulis jurnal dapat memberikan dampak yang sangat besar bagi kesehatan mental kita. Hal ini membantu kita untuk tetap berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, tanpa terpengaruh oleh hal-hal luar yang bisa membuat kita merasa kurang beruntung. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang membawa ketenangan bisa menjadi penopang yang sangat berarti.

Membangun rutinitas bukan hanya soal efisiensi, tapi tentang memberi ruang untuk diri kita merasa damai, bebas dari rasa cemas atau perasaan tak berdaya. Ketika rutinitas ini menjadi bagian hidup kita, kebahagiaan datang dari dalam. Kamu tidak perlu menunggu keberuntungan datang untuk merasa bahagia. Yang perlu kamu lakukan adalah memberi ruang untuk kedamaian dalam setiap harimu.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Peluk Ketidaksempurnaan dengan Tangan Terbuka

Senyum./Copyright freepik.com/author/lookstudio

Siapa yang bilang kita harus sempurna untuk bahagia? Sahabat Fimela, ketidaksempurnaan adalah bagian dari diri kita yang perlu kita peluk dengan tangan terbuka. Kita hidup di dunia yang penuh tekanan untuk tampil sempurna, tetapi kenyataannya, kebahagiaan justru datang ketika kita menerima bahwa tidak ada yang sempurna. Jika kita bisa menerima kekurangan dan kesalahan kita sebagai bagian dari perjalanan hidup, kita akan lebih ringan hati. Ketidaksempurnaan memberi ruang bagi kita untuk tumbuh dan belajar.

Cobalah untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana. Menerima ketidaksempurnaan bukan berarti menyerah pada keadaan, tetapi lebih pada menerima bahwa setiap langkah adalah bagian dari pembelajaran yang berharga. Kebahagiaan datang ketika kita bisa berdamai dengan diri sendiri, menerima bahwa kita tidak selalu perlu menjadi yang terbaik di mata orang lain untuk merasa puas dan cukup.

Dengan begitu, kamu akan merasa lebih bebas. Tak perlu lagi membandingkan dirimu dengan orang lain, karena kamu tahu bahwa kamu juga sudah cukup luar biasa dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Kelilingi Diri dengan Orang yang Positif

Sikap positif./Copyright freepik.com/author/garetsvisual

Sahabat Fimela, kita adalah cerminan dari orang-orang yang kita habiskan waktu bersama. Jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang selalu melihat sisi positif dalam segala hal, kita pun akan lebih mudah melihat kebahagiaan dalam hidup kita. Mungkin saja hidupmu tak semulus orang lain, tapi dengan berada di dekat orang yang selalu memberikan dukungan dan energi positif, kamu akan merasa lebih kuat dan mampu menghadapi setiap tantangan. Mereka bukan hanya memberi semangat, tetapi juga mengajarkan kita untuk melihat peluang dalam setiap rintangan.

Bersama mereka, kamu akan lebih mudah untuk mengatasi rasa cemas dan perasaan kurang beruntung. Mereka akan menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati datang dari cara kita memandang hidup dan bagaimana kita bersikap terhadapnya. Sahabat Fimela, carilah orang-orang yang bisa menambah semangatmu, bukan yang membuatmu merasa lebih kecil. Kelilingi dirimu dengan orang yang bisa memberi energi positif, dan kamu akan menemukan bahwa kebahagiaanmu tidak bergantung pada seberapa beruntung orang lain.

Lingkungan yang positif adalah sumber kebahagiaan yang tak ternilai. Ketika kamu berada di sekitarnya, kamu akan merasa dihargai dan didukung, yang membantu kamu untuk tetap percaya diri meskipun hidupmu tak selalu sempurna.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Fokus pada Apa yang Bisa Kamu Berikan, Bukan Apa yang Bisa Kamu Dapatkan

Menanti cinta./Copyright freepik.com/author/teksomolika

Sahabat Fimela, terkadang kita merasa kurang bahagia karena kita terlalu fokus pada apa yang belum kita miliki, dibandingkan dengan apa yang bisa kita berikan. Cobalah untuk mengalihkan fokusmu pada memberi, bukan hanya menerima. Entah itu memberi waktu, perhatian, atau bahkan hanya sebuah senyuman, memberi kepada orang lain menciptakan kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan materi. Ketika kita memberi dengan tulus, kita tidak hanya membuat orang lain bahagia, tetapi kita juga merasakan kebahagiaan yang datang dari dalam diri kita sendiri.

Berkontribusi dalam kehidupan orang lain memberi kita rasa puas yang tak tergantikan. Bahkan ketika hidupmu tidak seberuntung orang lain, memberikan yang terbaik kepada orang sekitar membuat hidupmu terasa lebih berarti. Kamu akan merasa lebih dihargai dan dihormati, karena kebahagiaan yang dibagikan selalu kembali dengan cara yang tak terduga. Sahabat Fimela, ketika kamu berfokus pada apa yang bisa kamu berikan, kamu akan menemukan kebahagiaan yang lebih besar daripada apa yang bisa kamu dapatkan.

Kebahagiaan sejati datang dari memberi tanpa pamrih, bukan dari mengukur seberapa banyak yang sudah kita miliki. Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk memberi lebih banyak, dan kamu akan menemukan kebahagiaan yang lebih besar dari yang kamu bayangkan.

Dengan lima sikap ini, kamu akan menemukan bahwa kebahagiaan bukanlah soal siapa yang lebih beruntung, tetapi bagaimana kita memilih untuk melihat hidup dan menjalani setiap detiknya dengan penuh makna.