7 Kebiasaan Hidup Sederhana yang Membuat Batin Lebih Tenang

Endah Wijayanti diperbarui 10 Des 2024, 13:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Hidup di era modern seperti sekarang ini, kita sering terjebak dalam kesibukan yang tiada akhir. Seolah-olah, waktu berjalan lebih cepat dari langkah kita. Jadwal yang padat, tuntutan pekerjaan, hingga ekspektasi sosial sering kali membuat pikiran kita penuh sesak. Namun, Sahabat Fimela, di balik semua hiruk-pikuk itu, pernahkah kita berhenti sejenak untuk memikirkan apa yang sebenarnya membuat batin kita merasa damai?

Kedamaian batin bukanlah sesuatu yang muncul dari kemewahan atau pencapaian besar. Ia hadir dari hal-hal sederhana yang sering kali luput dari perhatian kita. Mari kita eksplorasi tujuh kebiasaan sederhana yang ternyata mampu membawa kedamaian batin secara tak terduga. Simak uraiannya berikut ini, ya.

 

2 dari 8 halaman

1. Bangun Pagi dengan Kesadaran Penuh

Tidur./Copyright freepik.com/author/tirachardz

 

Pagi adalah saat paling ajaib dalam satu hari. Namun, sering kali ia berlalu tanpa makna karena kita terlalu sibuk memikirkan apa yang harus dilakukan setelah ini. Cobalah, Sahabat Fimela, memulai pagi dengan bernapas dalam-dalam dan menyadari keberadaanmu. Rasakan udara pagi yang segar dan keheningan sesaat sebelum dunia mulai ramai. Momen ini sederhana, tetapi memiliki kekuatan untuk mengisi energi positif dalam dirimu.

Dengan kesadaran penuh, kamu bisa menentukan suasana hati untuk sepanjang hari. Pikiran yang tenang di pagi hari ibarat fondasi yang kuat bagi semua aktivitasmu. Tidak perlu rutinitas yang rumit, cukup bangun beberapa menit lebih awal, buat secangkir teh atau kopi, dan biarkan dirimu tenggelam dalam ketenangan. Pagi yang diisi dengan kehadiran penuh seperti ini akan membuat batin lebih stabil.

Lambat laun, kebiasaan ini akan menjadi ritual yang kamu rindukan setiap hari. Tidak peduli seberapa berat hari yang menantimu, momen pagi yang damai ini akan menjadi pelipur lara dan sumber kekuatan.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Melatih Rasa Syukur Setiap Malam

Ilustrasi/copyright fimela/adrian putra

Di tengah tuntutan hidup, Sahabat Fimela, sering kali kita lupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Padahal, rasa syukur adalah kunci dari batin yang damai. Mulailah melatih kebiasaan sederhana ini setiap malam sebelum tidur. Ambil beberapa menit untuk merenungkan tiga hal yang membuatmu bersyukur hari ini.

Mungkin itu adalah senyum seseorang, makanan lezat yang kamu nikmati, atau hanya udara segar yang kamu hirup. Tidak perlu hal besar; yang penting adalah menyadari bahwa kebahagiaan ada di sekitarmu. Menulisnya di jurnal kecil atau hanya mengucapkannya dalam hati sudah cukup untuk menanamkan rasa syukur yang mendalam.

Saat kebiasaan ini terus dilakukan, kamu akan mulai melihat hidup dari sudut pandang yang berbeda. Masalah yang dulu terasa besar akan tampak lebih kecil, dan kebahagiaan akan muncul dari hal-hal sederhana yang dulu kamu anggap remeh.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Luangkan Waktu untuk Berjalan Kaki

Ilustrasi/copyright fimela/adrian putra

Berjalan kaki mungkin terdengar sepele, tetapi manfaatnya bagi ketenangan batin sangatlah besar. Sahabat Fimela, coba luangkan waktu untuk berjalan santai di taman atau jalan kecil di sekitar rumahmu. Saat melangkah, perhatikan suara dedaunan, angin yang menyentuh wajahmu, atau cahaya matahari yang menyelip di antara ranting.

Berjalan kaki tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga untuk jiwa. Aktivitas ini memberikan ruang bagi pikiranmu untuk bernapas. Kadang-kadang, ide terbaik muncul saat kamu berjalan tanpa tujuan tertentu. Berjalan juga bisa menjadi cara untuk berdialog dengan dirimu sendiri, mendengarkan apa yang benar-benar kamu rasakan.

Setelah beberapa kali melakukannya, kamu akan menyadari bahwa jalan kaki bukan hanya sekadar olahraga ringan. Ia menjadi meditasi yang bergerak, membawa kedamaian dalam setiap langkahmu.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Membatasi Konsumsi Media Sosial

Ilustrasi/copyright fimela/abel

Sahabat Fimela, sadarkah kamu bahwa media sosial sering kali menjadi sumber kegelisahan batin? Tanpa disadari, kita terlalu sering membandingkan hidup kita dengan kehidupan orang lain yang terlihat sempurna di layar. Untuk menjaga kedamaian batin, cobalah membatasi waktu yang kamu habiskan di media sosial.

Tidak perlu berhenti sepenuhnya, tetapi tentukan waktu tertentu untuk menjelajah dunia maya. Misalnya, hanya 30 menit di pagi hari atau malam sebelum tidur. Selain itu, hapus akun atau konten yang membuatmu merasa tidak cukup baik. Fokuslah pada akun-akun yang memberikan inspirasi dan energi positif.

Saat kamu lebih sedikit terpapar media sosial, kamu akan mulai merasa lebih hadir dalam kehidupan nyata. Kamu tidak lagi terganggu oleh notifikasi yang tak ada habisnya, dan waktumu bisa dialokasikan untuk hal-hal yang lebih bermakna.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Berbagi dengan Orang Lain

 Ilustrasi/copyrught Fimela/Adhib

Ada kebahagiaan luar biasa yang datang dari memberi. Tidak perlu sesuatu yang besar; bahkan senyuman, bantuan kecil, atau sekadar mendengarkan cerita seseorang bisa menjadi bentuk pemberian yang berarti. Sahabat Fimela, cobalah untuk menjadikan berbagi sebagai bagian dari rutinitasmu.

Ketika kamu berbagi, tanpa sadar kamu menciptakan ikatan yang lebih dalam dengan orang lain. Hubungan yang tulus ini adalah sumber ketenangan batin yang tak ternilai harganya. Lebih dari itu, berbagi juga mengingatkan kita bahwa hidup bukan hanya tentang diri sendiri.

Semakin sering kamu berbagi, semakin besar rasa cukup yang akan kamu rasakan dalam hidupmu. Dunia ini penuh dengan keajaiban yang datang dari hal-hal kecil, dan berbagi adalah salah satu cara untuk merasakannya.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Mengelola Barang-Barang yang Dimiliki

Ilustrasi./copyright fimela/abel

Hidup yang sederhana sering kali dimulai dari rumah. Cobalah, Sahabat Fimela, untuk secara rutin memilah barang-barang yang ada di sekitarmu. Simpan hanya barang yang benar-benar kamu gunakan atau memiliki nilai sentimental yang tinggi. Sisanya, berikan kepada mereka yang lebih membutuhkan.

Ketika rumahmu lebih rapi dan bebas dari barang yang tidak perlu, pikiranmu pun akan terasa lebih ringan. Ada hubungan erat antara lingkungan fisik dan kondisi batin kita. Lingkungan yang terorganisir menciptakan ketenangan yang otomatis menyebar ke dalam dirimu.

Proses memilah barang-barang ini juga bisa menjadi momen refleksi. Kamu belajar untuk melepaskan, menerima, dan lebih menghargai apa yang kamu miliki. Dengan begitu, kamu menciptakan ruang, baik secara fisik maupun mental, untuk hal-hal baru yang lebih bermakna.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Menyatu dengan Alam

Ilustrasi/copyright fimela/guntur

Terakhir, Sahabat Fimela, jangan lupa untuk sesekali keluar dari rutinitas dan menyatu dengan alam. Alam adalah tempat terbaik untuk menyegarkan pikiran dan mendamaikan batin. Berjalan di hutan, duduk di pantai, atau bahkan sekadar melihat bintang di malam hari dapat memberikan ketenangan luar biasa.

Di alam, kita belajar untuk menghargai keindahan yang sederhana namun mendalam. Suara ombak, angin yang berbisik, hingga aroma tanah basah mengingatkan kita bahwa hidup ini penuh dengan hal-hal indah yang tidak memerlukan upaya besar untuk menikmatinya.

Ketika kamu menyatu dengan alam, kamu juga akan menyadari betapa kecilnya masalahmu dibandingkan dengan luasnya dunia ini. Perasaan ini membawa kedamaian yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Alam adalah guru terbaik yang selalu ada untuk mengingatkan kita akan pentingnya keseimbangan dan harmoni.

Sahabat Fimela, kedamaian batin tidak harus dicari dari hal-hal yang jauh. Ia ada di dekat kita, dalam kebiasaan kecil yang sering kali kita abaikan. Cobalah mempraktikkan kebiasaan-kebiasaan sederhana ini, dan rasakan bagaimana hidupmu perlahan berubah menjadi lebih tenang dan bermakna.

Semoga setiap langkah kecilmu membawa kebahagiaan besar.