Mengenal Apa Itu Parallel Parenting, Solusi untuk Orang Tua yang Tidak Bisa Berdamai

Azura Puan Khalisa diperbarui 24 Des 2024, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mendengar istilah parallel parenting? Mungkin ini terdengar asing, tetapi metode ini bisa menjadi solusi bagi orang tua yang berada dalam situasi yang sulit atau bahkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain. Parallel parenting adalah sebuah pendekatan di mana kedua orang tua yang telah berpisah atau berpisah secara emosional, mengasuh anak-anak mereka tanpa perlu berinteraksi langsung satu sama lain. Setiap orang tua mengurus anak sesuai dengan aturan dan rutinitas yang telah mereka tentukan sendiri, tanpa saling mengganggu satu sama lain. Konsep ini sering kali digunakan ketika kedua orang tua merasa kesulitan berkomunikasi secara efektif, terutama jika ada ketegangan atau konflik yang belum terselesaikan.

Menurut WebMD, parallel parenting adalah metode yang memisahkan kehidupan sehari-hari anak dari interaksi orang tua yang terlibat dalam perceraian atau hubungan yang tidak sehat. Hal ini memungkinkan orang tua untuk menghindari konfrontasi langsung, yang bisa berisiko memengaruhi anak secara emosional. Dalam parallel parenting, kedua orang tua lebih fokus pada peran mereka masing-masing sebagai pengasuh anak dan memastikan bahwa anak-anak merasa nyaman dan aman di lingkungan masing-masing. Meskipun terdengar sederhana, pendekatan ini memerlukan kedisiplinan dan komitmen tinggi untuk selalu menjaga kepentingan anak.

Namun, meskipun parallel parenting dapat memberikan kedamaian dalam jangka pendek, hal ini bukanlah solusi yang ideal dalam jangka panjang. Tentunya, lebih baik jika orang tua dapat berkolaborasi dengan cara yang lebih sehat dan konstruktif untuk kebaikan anak. Namun, ketika konflik terlalu intens atau komunikasi terlalu sulit, parallel parenting bisa menjadi cara untuk menjaga kesejahteraan anak tanpa menambah beban emosional.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Manfaat Parallel Parenting untuk Anak-anak

Parallel parenting bisa membawa beberapa manfaat bagi anak-anak. Foto: Freepik

Meskipun mungkin terdengar seperti situasi yang tidak ideal, parallel parenting bisa membawa beberapa manfaat bagi anak-anak, terutama yang terjebak dalam konflik orang tua yang berlarut-larut. Salah satu manfaat utama dari parallel parenting adalah memberikan kestabilan. Ketika orang tua terlibat dalam konflik terus-menerus, anak-anak bisa merasa cemas dan bingung, dan hal ini mempengaruhi kesehatan emosional mereka. Dengan parallel parenting, anak-anak dapat merasakan kestabilan, karena mereka memiliki dua rumah yang terpisah dengan aturan yang konsisten di masing-masing rumah.

Menurut Verywell Mind, anak-anak yang dibesarkan dalam situasi parallel parenting cenderung mengalami lebih sedikit konflik antara orang tua, yang mengurangi beban emosional mereka. Mereka tahu bahwa meskipun orang tua mereka tidak berinteraksi, mereka masih dihargai dan diperhatikan oleh kedua orang tua. Anak-anak merasa lebih nyaman karena mereka tahu bahwa mereka tidak perlu terjebak dalam konflik atau menjadi mediator antara kedua orang tua. Ini memberikan rasa aman bagi mereka untuk fokus pada kegiatan sehari-hari tanpa merasa tertekan oleh ketegangan orang tua.

Namun, penting juga untuk dicatat bahwa parallel parenting bukanlah tanpa tantangan. Anak-anak mungkin merasa cemas karena tidak bisa menikmati interaksi yang lebih harmonis antara kedua orang tua mereka. Tetapi, dengan pendekatan ini, mereka bisa lebih mudah beradaptasi dan menjaga hubungan baik dengan kedua orang tua tanpa merasakan ketegangan yang bisa timbul dari interaksi langsung yang penuh emosi. Semua itu kembali pada bagaimana orang tua dapat mengatur batasan dan komunikasi mereka, demi kebaikan anak.

3 dari 3 halaman

Tips untuk Mengelola Parallel Parenting yang Sehat

menerapkannya dengan cara yang sehat membutuhkan pengelolaan yang hati-hati. Foto: Freepik

Meskipun parallel parenting dapat memberikan banyak manfaat, menerapkannya dengan cara yang sehat membutuhkan pengelolaan yang hati-hati. Salah satu kunci utama adalah menjaga komunikasi yang jelas dan terbuka antara orang tua, meskipun tidak terlibat dalam interaksi langsung. Misalnya, menggunakan aplikasi atau sistem komunikasi tertulis bisa membantu kedua orang tua untuk tetap ter informasi tentang kegiatan dan kebutuhan anak-anak tanpa harus bertatap muka langsung. Ini juga membantu menghindari kesalahpahaman yang bisa muncul jika hanya mengandalkan percakapan verbal.

Selain itu, sangat penting untuk menetapkan aturan dan rutinitas yang konsisten di kedua rumah. Anak-anak membutuhkan struktur yang jelas agar merasa aman dan tahu apa yang diharapkan dari mereka. Dalam parallel parenting, memastikan bahwa kedua orang tua sepakat tentang waktu tidur, kegiatan sehari-hari, hingga disiplin, akan membantu anak-anak merasa lebih terkontrol. Dengan konsistensi, anak-anak tidak akan bingung tentang apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dan mereka bisa merasa nyaman dengan dua set aturan yang berlaku.

Namun, meskipun keduanya tidak perlu berinteraksi secara langsung, parallel parenting tetap membutuhkan rasa hormat antara orang tua. Menghindari berbicara buruk tentang pasangan di depan anak atau mengungkapkan emosi yang negatif tetap penting untuk menjaga kesejahteraan mental anak. Dengan pendekatan yang penuh perhatian dan kesabaran, parallel parenting bisa menjadi cara efektif untuk mengasuh anak meskipun orang tua tidak lagi bersama.

 

Penulis: Azura Puan Khalisa

#Unlocking the Limitless