Fimela.com, Jakarta LinkedIn bukan sekadar platform untuk mencari kerja. Platform profesional ini adalah kunci untuk membangun personal brand yang kuat dan membuka peluang karier yang lebih baik. Di era digital saat ini, memiliki profil LinkedIn yang menarik dan terkelola dengan baik sama pentingnya dengan memiliki resume yang sempurna. LinkedIn dapat menjadi jembatan menuju kesuksesan karier dengan memanfaatkan fitur-fitur unggulannya untuk memperluas jaringan, meningkatkan visibilitas, dan menarik perhatian perekrut.
LinkedIn menawarkan berbagai fitur untuk membantu membangun personal brand dan karier. Mulai dari pembuatan profil yang menarik, menulis postingan yang relevan, hingga terlibat dalam diskusi di grup profesional. Platform digital seperti LinkedIn memberikan ruang untuk menampilkan potensi terbaik, berbagi konten inspiratif dan informatif, sekaligus membangun jaringan profesional yang relevan. Dengan memanfaatkan fitur-fitur ini secara optimal, peluang untuk dikenal dan mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik akan semakin besar.
“LinkedIn adalah alat yang sangat kuat untuk membangun personal brand dan membuka peluang karier. Tidak hanya itu, LinkedIn juga dapat digunakan untuk berbagi konten edukatif, informatif, dan inspiratif. Maka dari itu, jangan hanya berfokus pada pencapaian, kalian juga bisa memanfaatkan LinkedIn untuk berbagi konten tulisan dan info-info menarik seputar karier dan edukasi,” jelas Serla di RDTX Place, Jakarta (5/12/2024).
Membangun personal brand di LinkedIn membutuhkan komitmen dan strategi. Bukan hanya sekadar membuat profil, tetapi juga bagaimana profil tersebut mencerminkan keahlian dan kepribadian. Profil yang menarik dan informatif akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para profesional lain dan juga perekrut. Ketika digunakan dengan benar, LinkedIn bisa menjadi pintu gerbang menuju kesempatan karier yang lebih besar. Jadi, siapkan dirimu untuk memaksimalkan potensi LinkedIn.
Untuk mengetahui bagaimana cara membangun karier dan personal brand yang autentik dan menarik melalui LinkedIn, simak beberapa langkah yang diberikan langsung oleh tim LinkedIn langsung—Serla Rusli, LinkedIn Career Expert, LinkedIn—untuk membantu menciptakan profil yang mencuri perhatian, menarik peluang, dan membuka jalan untuk perkembangan karier.
Membuat Profil yang Memikat dan Profesional
Profil LinkedIn adalah wajah pertama yang akan dilihat oleh rekruter atau mitra bisnis potensial. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan kesan pertama yang baik.
1. Gunakan Foto Profil yang Profesional
Foto profil adalah wajah utama dan elemen pertama yang akan menarik perhatian di LinkedIn. Pilih foto dengan pencahayaan yang baik, berpakaian rapi, dan ekspresi wajah tersenyum. Pastikan foto profil terlihat profesional dan mewakili identitas pengguna.
2. Tulis Headline yang Menonjol
Headline adalah deskripsi singkat yang muncul di bawah nama. Gunakan headline yang menarik, seperti menyebutkan keahlian atau tempat bekerja saat ini. Gunakan kata-kata yang mencerminkan keahlian, posisi, atau nilai unik yang ingin ditonjolkan dan pilih deskripsi yang lebih spesifik.
Bagian “About” bisa dimanfaatkan untuk menceritakan perjalanan karier secara singkat namun mengesankan. Fokus pada pengalaman yang relevan dan pencapaian yang membedakan diri dari pengguna lain. Jangan lupa tambahkan karya-karya/proyek yang pernah dibuat di bagian “Featured”.
3. Perbarui Informasi dengan Lengkap
Bagian seperti ringkasan, pengalaman kerja, dan pendidikan harus diisi dengan informasi yang relevan dan terkini. Gunakan kalimat aktif dan soroti pencapaian utama untuk menunjukkan nilai tambah yang dimiliki.
“Segala sesuatu harus dimulai dari profil, foto profil meningkatkan kepercayaan, sehingga orang tahu, orang yang menghubungi saya di LinkedIn adalah orang asli atau bukan,” ungkap Serla.
Memanfaatkan Konten untuk Meningkatkan Visibilitas
Menjadi aktif di LinkedIn lebih dari sekadar memiliki profil lengkap. Aktivitas seperti membagikan konten dapat meningkatkan visibilitas dan menarik perhatian orang-orang dalam jaringan.
1. Bagikan Artikel dan Opini
Membagikan artikel terkait industri menunjukkan bahwa seseorang memiliki wawasan dan pengetahuan mendalam. Selain itu, tambahkan opini atau pandangan pribadi untuk membuat konten terasa lebih autentik.
2. Gunakan Media Visual
Konten dengan gambar, video singkat (durasi 15 detik, maksimal di bawah 2 menit), atau presentasi lebih menarik dibandingkan teks biasa. Media visual dapat membantu menyampaikan ide dengan cara yang lebih menarik dan mudah diingat. Sertakan deskripsi singkat yang menjelaskan konten agar audiens lebih mudah memahami.
3. Interaksi dengan Komunitas
Berikan komentar atau reaksi pada postingan orang lain yang relevan dengan bidang atau industri. Interaksi ini membantu memperluas jaringan dan memperkuat kehadiran di platform. Selain itu, bisa juga dengan mengajukan pertanyaan kepada jaringan tentang topik yang diangkat untuk meningkatkan interaksi dan membangun audiens yang aktif.
“Ada berbagai fitur konten yang bisa dimanfaatkan di LinkedIn. Kalian bisa coba berbagai jenis konten ini untuk mengetahui apa yang paling efektif untuk audiens. Contohnya, Polls, Dokumen PDF, Galeri Gambar, Video Short-Form, Newsletters, dan Live Events,” ujar Serla.
Mengembangkan Jaringan yang Relevan dan Kuat
Jaringan profesional yang luas dan relevan adalah salah satu keuntungan terbesar LinkedIn. Proses membangun jaringan ini membutuhkan strategi dan konsistensi.
1. Tambahkan Kontak yang Berhubungan dengan Karier
Fokus untuk menambahkan kontak dari narasumber atau industri yang diinginkan. Kirimkan pesan sambutan yang personal saat mengirim permintaan pertemanan. Selain itu, bisa juga menggunakan fitur “Mention” untuk menarik perhatian editor atau audiens yang relevan dengan konten yang dibuat agar mendapatkan peluang untuk berhubungan kontak.
2. Ikut dalam Komunitas/Grup Profesional
LinkedIn memiliki banyak komunitas atau grup diskusi yang berfokus pada topik industri tertentu. Bergabung dalam kelompok ini memungkinkan untuk berbagi wawasan dan belajar dari profesional lainnya. Cobalah untuk secara aktif berinteraksi dengan kolega, editor, atau bahkan audiens. Dengan membangun hubungan yang baik, kesempatan kolaborasi akan semakin terbuka.
3. Jaga Hubungan dengan Mengirim Pesan Secara Berkala
Koneksi tidak cukup hanya dibangun, tetapi juga harus dijaga. Kirimkan pesan singkat untuk menyapa, membahas perkembangan terbaru di industri, atau bahkan sekadar mengomentari postingan, sehingga hubungan tetap terjalin. Manfaatkan fitur like, komentar, dan fitur pesan untuk tetap terhubung.
“Jika kita mau bertemu narasumber yang ingin kita wawancarai, kirim email atau pesan kepada mereka, 'Saya sedang menulis tentang artikel ini dan membutuhkan pendapat Anda.’ Atau misalnya kalian jurnalis atau reporter membutuhkan narasumber, tidak ada salahnya kalian memposting, 'Saya jurnalis dari media ini, saya sedang mencari narasumber dengan spesialisasi terkait ini.' Jadi, kita bisa melibatkan networking di sini,” ucap Serla.
Penulis: Virlia Sakina Ramada
#Unlocking the Limitless