5 Dampak Snowplow Parenting pada Anak yang Membuat Ketergantungan

Arawinda Dea Alisia diperbarui 20 Des 2024, 09:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kamu mungkin pernah mendengar istilah snowplow parenting. Gaya parenting ini menggambarkan orang tua yang selalu "membersihkan jalan" untuk anak-anak mereka, menghilangkan semua rintangan agar si kecil tidak menghadapi kesulitan. Meskipun niatnya baik, tahukah kamu bahwa pendekatan ini bisa berdampak negatif pada perkembangan anak?

Anak-anak yang tumbuh dengan snowplow parenting cenderung tidak belajar menghadapi tantangan dan kegagalan. Hal ini bisa membuat mereka sulit mandiri, kurang percaya diri, atau bahkan kesulitan mengatasi tekanan di masa depan. Bukannya melindungi anak, gaya parenting ini justru bisa menghambat kemampuan mereka untuk berkembang menjadi individu yang tangguh.

Lantas, apa saja dampak jangka panjang dari snowplow parenting bagi anak? Yuk, simak penjelasannya berikut ini agar kamu bisa lebih bijak dalam mendampingi tumbuh kembang si kecil.

2 dari 6 halaman

1. Kurangnya Kemampuan Mengatasi Masalah

Kurangnya Kemampuan Mengatasi Masalah | copyright pexels.com/Vidal Balielo Jr

Anak yang terlalu sering dibantu akan kesulitan memecahkan masalah sendiri. Mereka tidak terbiasa berpikir kreatif atau mengambil keputusan, karena selalu ada orang tua yang "menyelamatkan" mereka dari situasi sulit.

3 dari 6 halaman

2. Ketergantungan pada Orang Tua

2. Ketergantungan pada Orang Tua | copyright pexels.com/Berendey_Ivanov / Andrey_Kobysnyn

Snowplow parenting membuat anak terlalu bergantung pada orang tua. Akibatnya, mereka mungkin sulit beradaptasi saat harus menghadapi dunia nyata, seperti di sekolah atau tempat kerja.

4 dari 6 halaman

3. Risiko Stres dan Kecemasan

3. Risiko Stres dan Kecemasan | copyright pexels.com/Oleksandr P

Ironisnya, meskipun orang tua ingin melindungi anak dari tekanan, snowplow parenting justru bisa meningkatkan risiko stres dan kecemasan pada anak. Mereka menjadi cemas ketika menghadapi situasi yang menuntut mereka bertindak mandiri.

5 dari 6 halaman

4. Kurangnya Rasa Percaya Diri

4. Kurangnya Rasa Percaya Diri | copyright pexels.com/Lina Kivaka

Anak yang selalu "dibersihkan jalannya" cenderung merasa tidak mampu karena tidak diberi kesempatan untuk menghadapi tantangan. Hal ini bisa berdampak buruk pada rasa percaya diri mereka.

6 dari 6 halaman

5. Tidak Siap Menghadapi Kehidupan Nyata

5. Tidak Siap Menghadapi Kehidupan Nyata | copyright pexels.com/Elina Fairytale

Dalam jangka panjang, anak-anak ini mungkin kesulitan menavigasi kehidupan dewasa. Mereka tidak terbiasa menghadapi kegagalan, menerima tanggung jawab, atau menyelesaikan konflik secara mandiri.

Sahabat Fimela, memberikan dukungan pada anak memang penting, tapi jangan sampai berlebihan, ya! Biarkan mereka belajar dari pengalaman dan menghadapi tantangan sesuai usia. Dengan begitu, kamu membantu si kecil tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri.