8 Tren Perkembangan Baking di Indonesia, Kreativitas, Teknologi, dan Gaya Hidup Bisa dari Passion hingga Peluang Bisnis

Anisha Saktian Putri diperbarui 29 Nov 2024, 09:31 WIB

Fimela.com, Jakarta Tiap tahunnya berbagai sektor memiliki tren yang akan populer di tahun berikutnya. Tak terkecuali baking atau seni memanggang yang telah menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Aktivitas ini tidak hanya menjadi hobi, tetapi juga peluang bisnis yang menjanjikan.

Tren baking di Indonesia terus berkembang seiring dengan kreativitas masyarakat, kemajuan teknologi, dan pengaruh global. Dunia baking bukan hanya soal makanan, tetapi juga ekspresi seni dan gaya hidup. 

"Saat COVID-19, jualan yang paling laku apa? Roti bakar Bandung. Modalnya hanya roti dan selai," ujar Gustav, staf dari Interflour Indonesia saat sharing session bersama mahasiswa Politeknik Sahid, di kampusnya di Pondok Cabe, baru-baru ini.  

Dengan potensi besar ini, baking akan tetap menjadi bagian penting dari budaya kuliner Indonesia di masa depan. Berikut adalah tren terkini yang memengaruhi perkembangan dunia baking di Indonesia. 

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

1. Kreasi Lokal dengan Sentuhan Modern

Ilustrasi Tren Perkembangan Baking. (c) Shutterstock

Baking di Indonesia kini lebih banyak mengadaptasi bahan lokal. Misalnya, kue tradisional seperti klepon, lapis legit, dan nastar kini hadir dalam bentuk yang lebih modern, seperti tart dan cookies. Sentuhan modern ini berhasil menarik minat pasar, terutama generasi muda. Selain itu, penggunaan bahan lokal seperti tepung sagu, gula aren, dan kelapa menjadi pilihan utama para baker untuk menciptakan produk ramah lingkungan sekaligus autentik.

2. Popularitas Baking di Media Sosial

Media sosial memainkan peran besar dalam mempopulerkan baking. Platform seperti Instagram dan TikTok dipenuhi dengan video tutorial resep, tips dekorasi, dan tren baking terbaru. Tantangan seperti “cookie decorating challenge” atau “layered cake hack” menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar. Banyak baker rumahan memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka, sehingga mendorong munculnya UMKM di bidang kuliner berbasis baking.

3. Teknologi Baking yang Semakin Canggih

Kemajuan teknologi turut mendukung tren baking. Peralatan seperti oven digital, mixer otomatis, hingga aplikasi resep pintar memudahkan proses pembuatan kue. Selain itu, teknik seperti airbrushing dan edible printing semakin umum digunakan untuk menciptakan dekorasi kue yang estetik. Bahkan, kehadiran 3D food printing mulai dilirik untuk menciptakan kreasi unik yang tidak mungkin dilakukan dengan metode konvensional.

4. Peralihan ke Bahan Ramah Lingkungan

Kesadaran akan keberlanjutan mendorong banyak baker beralih ke bahan-bahan yang ramah lingkungan. Tren seperti plant-based baking, yang menggunakan susu almond, oat, atau pengganti telur berbasis nabati, semakin diminati oleh konsumen. Selain itu, penggunaan kemasan biodegradable menjadi nilai tambah bagi produk baking di pasaran.

3 dari 3 halaman

5. Kelas Baking dan Komunitas

Kelas Baking dan Komunitas. dok. , Interflour

DigitalKelas baking, baik offline maupun online, semakin populer. Banyak chef dan baker profesional membuka pelatihan melalui platform seperti Zoom atau YouTube. Komunitas baking juga tumbuh subur di berbagai media, menjadi tempat berbagi pengalaman dan inspirasi.Tren ini mempermudah masyarakat, bahkan pemula, untuk belajar dan mencoba hal baru di dunia baking.  

6. Dekorasi Kue yang Personal dan Artistik  

Kue kini tidak hanya soal rasa, tetapi juga visual. Konsumen sering memesan kue dengan dekorasi personal, seperti foto keluarga, desain karakter favorit, atau tema khusus. Baker berlomba-lomba menunjukkan kreativitas mereka melalui detail artistik yang memukau.  

7. Pengaruh Tren Global  

Tren global seperti Korean minimalist cakes, Japanese souffle pancakes, dan French entremets juga memengaruhi baking di Indonesia. Produk ini sering diadaptasi untuk sesuai dengan selera lokal dan bahan yang lebih mudah ditemukan di Indonesia.  8. Baking Sebagai Terapi dan Hiburan  Baking semakin diminati karena dianggap sebagai aktivitas yang menyenangkan sekaligus menenangkan Selama pandemi, banyak orang menemukan baking sebagai bentuk self-care, menciptakan lonjakan penjualan bahan-bahan kue dan alat baking. 

Mendukung perkembangan baking di Indonesia, Interflour melakukan penandatanganan kerja sama dengan kampus-kampus yang memiliki jurusan tata boga, salah satunya Kampus Politeknik Sahid. Dengan melakukan dukungan aktivitas pemberian tepung terigu sebagai materi praktikum dan menghadirkan Guest Lecturer, kuliah dosen tamu kepada para mahasiswa.

“Terima kasih kepada pihak Interflour yang memberikan dukungan materi praktikum pembelajaran kuliner berupa tepung terigu per semester. Semoga bisa membuat mahasiswa berinovasi lagi, membuat kreasi-kreasi penganan dari tepung terigu. Kembali kami dari manajemen Politeknik Sahid mengucapkan terima kasih atas kolaborasinya. Ke depannya mungkin kita bisa bersinergi lebih baik lagi,” ucap Direktur Politeknik Sahid Dr. Derinta Entas, S.E., M.M., C.H.E

Terkait acara baking demo ini, menampilkan berbagai kreasi hidangan yang menggunakan tepung terigu, seperti pizza dan cup cake, melibatkan chef profesional, interaktif dengan mahasiswa. Di samping itu, juga dibahas terkait sustainability yang menjadi perhatian banyak orang saat ini, dengan menekankan pentingnya praktik-praktik ramah lingkungan dalam industri pangan.

“Kegiatan utama acara ini adalah baking demo yang dipandu oleh chef profesional, yang memberikan penjelasan tentang berbagai jenis dan aplikasi bahan baku, seperti protein tinggi, protein sedang, dan protein rendah. Peserta mengikuti demo pembuatan pizza dan cupcake, serta berpartisipasi dalam aktivitas menghias cupcake sebagai bagian dari challenge activity yang seru dan interaktif,” kata Marketing Manager Interflour Indonesia, Dewi Ayu Putri.

Secara umum, acara ini dirancang khusus seluruh civitas akademika Politeknik Sahid Pondok Cabe. Peserta mendapatkan banyak manfaat, seperti pengalaman langsung dalam mempelajari pembuatan pizza dan cupcake. Melalui chef profesional yang membawakan materi tentang pembuatan pizza dan cupcake tersebut, memberikan wawasan praktis serta teknik-teknik khusus kepada peserta sehingga mereka dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa bisa mendapatkan manfaat tentang keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi pelaku usaha yang mumpuni di masa depan. Semoga melalui program ini wawasan para mahasiswa menjadi lebih luas dan menambah pengalaman profesional yang berguna untuk berkecimpung di industri perhotelan dan kuliner,” pungkasnya.