Merdi Sihombing, Mengubah Kain Ulos Menjadi Fashion Modern yang Berkelanjutan

Hilda Irach diperbarui 29 Nov 2024, 15:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Dalam perjalanan karirnya yang sudah memasuki 25 tahun, Merdi Sihombing terus berinovasi dalam mengangkat kain tradisional Indonesia, salah satunya kain ulos, menjadi busana modern yang tetap memegang erat nilai budaya. Dalam pameran "The Flying Cloth 25 Years Journey of Merdi Sihombing" yang digelar di Museum Nasional Indonesia, Merdi mempersembahkan koleksi-koleksi terbaru yang memadukan kain ulos dengan desain kontemporer yang siap pakai (ready-to-wear).

Kain ulos, yang sebelumnya dikenal sebagai kain tradisional Batak, diolah menjadi busana modern seperti jaket, blazer, long coat, hingga celana dan rok berpotongan lebar. Desain-desain ini berhasil menghadirkan keseimbangan antara tradisi dan modernitas, membuktikan bahwa kain tradisional memiliki potensi untuk bertransformasi tanpa kehilangan esensinya.

Acara tersebut ditutup dengan fashion showcase yang memukau pada 24 November 2024, menampilkan koleksi kain tradisional yang diolah menjadi pakaian siap pakai (ready-to-wear). Momen tersebut menjadi klimaks yang menakjubkan dalam pameran The Flying Cloth, dengan karya-karya Merdi yang menggabungkan keindahan budaya nusantara dengan inovasi desain modern yang mampu bersaing di panggung mode internasional.

 
2 dari 3 halaman

Desain Modern dengan Sentuhan Kain Tradisional

Acara pameran The Flying Cloth ditutup dengan fashion showcase yang memukau pada 24 November 2024, menampilkan koleksi kain tradisional yang diolah menjadi pakaian siap pakai (ready-to-wear). [Dok/Merdi Sihombing].

Dalam koleksinya, Merdi menunjukkan bagaimana kain ulos yang identik dengan motif tradisional dapat diterjemahkan ke dalam potongan busana modern yang tetap elegan dan nyaman digunakan sehari-hari. Outerwear seperti jaket dan long coat dipadukan dengan celana atau rok berpotongan lebar, menciptakan siluet anggun yang cocok untuk kehidupan urban masa kini.

Dengan palet warna yang kaya—dari merah dan hitam khas Batak hingga warna cerah seperti oranye, kuning, dan ungu—koleksi Merdi berhasil menghidupkan kembali kain ulos dengan cara yang segar dan relevan di era modern. Ini menegaskan bahwa busana tradisional dapat bertransformasi menjadi karya mode yang tak kalah memukau di panggung dunia.

3 dari 3 halaman

Sustainable Fashion: Mengangkat Ulos dengan Prinsip Keberlanjutan

Acara pameran The Flying Cloth ditutup dengan fashion showcase yang memukau pada 24 November 2024, menampilkan koleksi kain tradisional yang diolah menjadi pakaian siap pakai (ready-to-wear). [Dok/Merdi Sihombing].

Selain desain yang modern, Merdi juga mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam setiap karyanya. Ia menggunakan serat ramah lingkungan dan pewarna alami, seperti limbah makanan, yang tak hanya menambah keunikan pada setiap kain, tetapi juga mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Pendekatan ini menjadikan koleksinya tidak hanya indah dilihat, tetapi juga bertanggung jawab terhadap bumi.

Dengan inovasi ini, Merdi Sihombing membuktikan bahwa fashion tidak hanya soal tren, tetapi juga tentang bagaimana menjaga kelestarian budaya dan planet kita.