Fimela.com, Jakarta Menjaga warisan budaya sekaligus menciptakan inovasi bukanlah hal mudah, namun itulah yang berhasil diwujudkan oleh Merdi Sihombing selama lebih dari dua dekade. Sebagai desainer yang dikenal dengan pendekatan berkelanjutan, Merdi tidak hanya mengangkat keindahan kain tradisional nusantara, tetapi juga membawanya ke panggung dunia.
Perjalanan panjang ini dirayakan dalam pameran bertajuk The Flying Cloth, yang berlangsung di Museum Nasional Indonesia. Acara ini merupakan penghormatan atas dedikasi Merdi selama 25 tahun, menggabungkan nilai tradisi, keberlanjutan, dan desain modern dalam karyanya. Dari Jakarta hingga London, karya-karya Merdi membuktikan bahwa fashion dapat menjadi medium pelestarian budaya.
Penutupan pameran pada 24 November 2024 menjadi momen istimewa. Dengan fashion showcase yang memukau, Merdi menampilkan koleksi berbasis kain ulos yang telah diolah menjadi busana modern. Tidak hanya soal estetika, tetapi juga pesan keberlanjutan yang melekat pada setiap rancangan, menjadikan karya-karya ini lebih dari sekadar tren.
What's On Fimela
powered by
Membawa Wastra Nusantara ke Panggung Dunia
Dalam fashion show penutupan, Merdi menghadirkan koleksi yang menggabungkan elemen tradisional dan modern. Kain ulos, yang selama ini identik dengan budaya Batak, diberi sentuhan desain kontemporer. Potongan longgar seperti jaket, blazer, hingga long coat tampil anggun ketika dipadukan dengan celana atau rok lebar.
Palet warna yang digunakan menunjukkan keberanian eksplorasi, mulai dari merah dan hitam khas Batak hingga oranye dan ungu cerah. Semua ini membuktikan bahwa kain tradisional dapat relevan dengan kebutuhan masyarakat urban. Fadli Zon, Menteri Kebudayaan, menyebut bahwa karya Merdi membawa nilai wastra ke panggung global, sembari menghadapi tantangan masa depan industri fashion.
Tidak hanya soal desain, koleksi ini juga memperkuat identitas nusantara di kancah internasional. Model-model ternama seperti Kelly Tandiono dan Whulandary turut menampilkan koleksi ini, menunjukkan betapa karya Merdi mampu memikat hati pecinta fashion dari berbagai kalangan.
Komitmen terhadap Fashion Berkelanjutan
Merdi dikenal sebagai pelopor dalam mengintegrasikan prinsip berkelanjutan ke dalam industri fashion. Dalam setiap karyanya, ia menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan seperti serat organik dan pewarna alami yang berasal dari limbah makanan. Hal ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memperkenalkan cara baru dalam memproduksi fashion secara bertanggung jawab.
“Ini adalah bagian dari perjuangan untuk menciptakan dunia fashion yang lebih bertanggung jawab,” ungkap Merdi. Melalui koleksi-koleksi yang ditampilkan, ia menegaskan pentingnya keberlanjutan sebagai inti dari setiap rancangan.
Prinsip circular economy juga menjadi bagian tak terpisahkan dari proses kreatifnya. Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat didaur ulang, Merdi menciptakan ekosistem yang berkelanjutan, yang menguntungkan baik bagi lingkungan maupun komunitas pengrajin lokal.
Inspirasi bagi Masa Depan Desainer Lokal
Salah satu misi Merdi adalah mendorong lebih banyak desainer untuk bekerja sama dengan masyarakat adat. Menurutnya, kolaborasi ini tidak hanya memperkaya tradisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi komunitas lokal. Dengan memadukan inovasi dan nilai budaya, Merdi berharap semakin banyak desainer yang berani menampilkan karya di museum, bukan hanya di mal atau hotel.
“Saya sering bermimpi agar koleksi saya bisa ditampilkan di museum-museum di negeri sendiri. Kini harapan itu terwujud, dan saya berharap lebih banyak desainer yang mengikuti jejak ini,” ujar Merdi dengan penuh harapan.
Sebagai simbol penutup, Merdi memberikan ulos istimewa kepada Fadli Zon dan Ni Luh Puspa, Wakil Menteri Pariwisata. Motif ulos yang diberikan tidak hanya memiliki nilai estetis, tetapi juga makna mendalam tentang tanggung jawab dan keberlanjutan.
Pameran The Flying Cloth menunjukkan bahwa fashion tidak hanya tentang pakaian, tetapi juga cerita dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dengan dedikasi dan visinya, Merdi Sihombing berhasil membawa wastra nusantara ke panggung dunia, sekaligus menginspirasi generasi baru desainer lokal untuk melangkah lebih jauh.
Penulis: Virlia Sakina Ramada
#Unlocking The Limitless