7 Sikap agar Batin Tetap Tenang saat Hidup Rasanya Tidak Adil

Endah Wijayanti diperbarui 26 Nov 2024, 09:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Hidup sering kali memberi kejutan yang tidak terduga. Kadang, segala sesuatu terasa seperti tidak adil, seperti ada tangan tak terlihat yang terus saja menekan, menguji, dan membuat kita merasa terpuruk. Sahabat Fimela, pernahkah kamu merasa segala usaha yang sudah kamu lakukan tidak berbuah hasil, sementara orang lain tampak hidup dengan mudah? Atau, mungkin merasa berjuang keras, namun selalu saja ada rintangan yang menghadang? Itulah kenyataan hidup yang sering kali datang begitu saja.

Terkadang, kita merasa hidup ini penuh ketidakadilan, dan itu bisa mempengaruhi hati dan pikiran. Tapi, sahabat, tahukah kamu bahwa ketenangan batin itu bisa dicapai, bahkan di tengah-tengah ketidakadilan yang datang? Dengan mengubah sikap, kita bisa belajar untuk menemukan kedamaian, meskipun keadaan di luar tidak sesuai dengan harapan.

 

 

What's On Fimela
2 dari 8 halaman

1. Menerima Bahwa Hidup Memang Penuh Ketidakpastian

Sikap yang lebih baik./Copyright Fimela - Abel

Ketidakadilan bukanlah sesuatu yang bisa dihindari sepenuhnya dalam hidup ini, sahabat. Terkadang, hal-hal yang tampaknya tidak adil adalah bagian dari perjalanan yang kita butuhkan untuk tumbuh. Jika kita terus-menerus melawan kenyataan ini, kita hanya akan merasa terjebak dalam kebingungan dan ketidakpuasan. Menerima kenyataan bahwa hidup penuh ketidakpastian adalah langkah pertama menuju kedamaian batin. Ketika kita mulai menerima segala sesuatu seperti apa adanya, meskipun itu terasa sulit, kita akan lebih mudah melepaskan rasa sakit dan kekecewaan. Menerima bukan berarti pasrah tanpa berusaha, tetapi lebih pada pengakuan bahwa ada hal-hal di luar kendali kita yang perlu kita terima dengan hati lapang.

Penerimaan ini memberi ruang bagi kita untuk mengubah perspektif. Daripada terus terjebak dalam kekecewaan, kita bisa mulai fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol. Seperti cara kita merespons setiap situasi. Sahabat Fimela, saat kita bisa menerima kenyataan, meski tidak adil, kita akan lebih mudah menjalani hidup dengan pikiran yang lebih tenang dan hati yang lebih damai. Tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab, karena kita tahu bahwa hidup memang penuh dengan ketidakpastian yang harus kita terima.

Saat kita menerima ketidakadilan, kita juga melepaskan beban yang selama ini menghantui pikiran. Semua yang terjadi adalah bagian dari perjalanan hidup yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Seiring berjalannya waktu, kita akan melihat bahwa penerimaan ini bukan tanda kelemahan, melainkan kekuatan yang tersembunyi dalam diri kita.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Fokus Pada Apa yang Bisa Kamu Syukuri

Hidup sederhana./Copyright Fimela - Adhib

Sahabat Fimela, di tengah hidup yang terasa tidak adil, sering kali kita lupa untuk mensyukuri hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Padahal, dalam setiap kekurangan, selalu ada sesuatu yang bisa kita syukuri. Bahkan di saat-saat terberat, kita masih bisa menemukan secercah kebahagiaan jika kita mau mencari. Fokus pada rasa syukur adalah salah satu cara untuk menjaga batin tetap tenang. Ketika kita mulai menghitung berkat yang kita miliki, ketidakadilan yang kita rasakan bisa terasa lebih ringan.

Cobalah untuk berlatih setiap hari dengan menemukan setidaknya tiga hal yang bisa kamu syukuri. Bisa jadi itu adalah orang-orang yang mendukungmu, kesehatan yang masih kamu miliki, atau momen kecil yang membawa kebahagiaan. Sahabat, rasa syukur membuka mata kita untuk melihat kehidupan dengan cara yang lebih positif. Ketika kita mengalihkan fokus dari ketidakadilan yang sedang terjadi ke hal-hal yang kita syukuri, kita memberi ruang bagi ketenangan batin untuk datang.

Syukur bukan hanya tentang apa yang kita terima, tetapi juga tentang bagaimana kita melihat dunia. Sahabat Fimela, dalam setiap kekurangan selalu ada kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Dengan mensyukuri setiap bagian dari perjalanan hidup ini, kita tidak hanya menjadi pribadi yang lebih bahagia, tetapi juga lebih bijaksana dalam menghadapi segala ujian yang datang.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Berhenti Membandingkan Dirimu dengan Orang Lain

Senyum./Copyright Fimela - Guntur

Sahabat Fimela, perasaan tidak adil sering kali muncul karena kita terjebak dalam perbandingan dengan orang lain. “Kenapa mereka bisa sukses, sementara aku masih berjuang?” atau “Mengapa hidup mereka terlihat lebih mudah?” Perbandingan semacam ini hanya akan membawa rasa cemas, kecewa, dan bahkan rasa tidak puas dengan diri sendiri. Padahal, setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Apa yang kita lihat di luar sering kali bukan gambaran penuh dari kehidupan seseorang.

Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain adalah langkah penting untuk menjaga ketenangan batin. Setiap perjalanan hidup itu unik, dan masing-masing dari kita memiliki tantangan yang berbeda. Dengan fokus pada diri sendiri, kita bisa mengidentifikasi kekuatan dan potensi yang belum kita gali sepenuhnya. Sahabat Fimela, percaya bahwa perjalananmu adalah milikmu, dan itu adalah sesuatu yang berharga. Tidak perlu membandingkan dengan siapa pun, karena kamu sudah cukup hebat dengan segala usaha dan perjuanganmu.

Membandingkan diri dengan orang lain seringkali mengarah pada kecemasan dan rasa tidak cukup. Jika kita terus-menerus merasa kurang, kita tidak akan pernah merasa puas, apalagi merasa damai. Alih-alih membandingkan, fokuslah untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Lakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuanmu, dan biarkan pencapaianmu berbicara tanpa perlu perbandingan.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Menghargai Proses, Bukan Hanya Hasil

Sikap positif./Copyright Fimela - Abel

Hidup yang terasa tidak adil sering kali berfokus pada hasil, sahabat Fimela. Kita ingin cepat mendapatkan yang kita impikan dan merasa kecewa saat prosesnya lebih lama dari yang kita harapkan. Namun, kenyataannya, proses adalah bagian yang tidak kalah penting dari hasil akhir. Setiap langkah kecil yang kita ambil, setiap tantangan yang kita lewati, semuanya adalah bagian dari pembelajaran yang membentuk diri kita.

Sahabat Fimela, menghargai proses adalah kunci untuk menjaga batin tetap tenang. Dalam setiap usaha yang kita lakukan, ada pelajaran berharga yang bisa diambil, meskipun hasilnya belum sesuai dengan harapan. Dengan fokus pada perjalanan, kita bisa lebih menghargai diri sendiri atas segala upaya yang telah dilakukan, daripada hanya terfokus pada hasil yang belum tercapai. Hal ini juga membantu kita untuk lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi rintangan.

Proses hidup memberikan ruang untuk kita berkembang, bahkan saat rasanya hidup penuh dengan ketidakadilan. Setiap rintangan yang kita lewati akan menjadikan kita lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan yang akan datang. Sahabat Fimela, perjalanan hidup ini adalah milikmu, dan setiap langkah yang kamu ambil akan membawa kamu lebih dekat pada versi terbaik dari dirimu.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Jangan Takut Untuk Meminta Bantuan

Lebih optimis./Copyright Fimela - Abel  

Sahabat Fimela, tidak ada salahnya meminta bantuan saat hidup terasa begitu berat. Terkadang, kita merasa harus menghadapinya seorang diri, tetapi itu justru bisa membuat kita semakin terpuruk. Berbicara dengan seseorang yang dipercaya, atau mencari dukungan, bisa menjadi cara yang ampuh untuk menjaga ketenangan batin. Bantuan itu bisa datang dalam berbagai bentuk, mulai dari mendengarkan hingga memberikan perspektif yang berbeda tentang masalah yang dihadapi.

Bantuan tidak selalu berarti ketergantungan, tetapi lebih kepada saling mendukung dan menguatkan. Sahabat Fimela, kita tidak hidup sendiri di dunia ini. Terkadang, orang lain bisa melihat situasi dari sudut pandang yang lebih jelas, dan hal itu bisa membuka mata kita untuk lebih menerima keadaan. Jangan merasa malu untuk meminta bantuan, karena itu adalah salah satu cara kita menjaga kesehatan mental dan emosional.

Dengan mendapatkan dukungan, kita juga belajar untuk lebih terbuka dan menerima kenyataan bahwa kita tidak perlu menjalani hidup sendirian. Setiap orang memiliki beban dan tantangan masing-masing, dan berbagi beban tersebut bisa membuatnya terasa lebih ringan.

 

7 dari 8 halaman

6. Melatih Pikiran untuk Berprasangka Baik

Sikap positif./Copyright freepik.com/author/lookstudio

 

Saat hidup terasa tidak adil, pikiran kita cenderung dipenuhi dengan hal-hal negatif. Namun, sahabat Fimela, kekuatan pikiran kita sangat besar. Pikiran yang positif tidak hanya membantu kita melihat dunia dengan cara yang lebih cerah, tetapi juga mempengaruhi bagaimana kita merespons setiap tantangan. Melatih pikiran untuk fokus pada sisi positif akan mengurangi kecemasan dan meningkatkan rasa percaya diri.

Positif tidak berarti mengabaikan masalah, tetapi lebih pada bagaimana kita memilih untuk melihatnya. Sahabat Fimela, cobalah untuk melihat setiap masalah sebagai peluang untuk tumbuh. Dengan pola pikir yang positif, kita akan lebih mudah menemukan jalan keluar dari setiap kesulitan, dan kita akan merasa lebih tenang karena tahu bahwa setiap masalah pasti ada solusinya.

Melatih pikiran untuk tetap positif membutuhkan waktu dan latihan, tetapi semakin kita melakukannya, semakin mudah kita menemukan ketenangan batin dalam setiap keadaan. Jangan biarkan pikiran negatif merusak kedamaian hati kita.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Percaya pada Diri Sendiri

Menyikapi perasaan./Copyright Fimela - Adhib

Sahabat Fimela, ketenangan batin tidak datang dari apa yang terjadi di luar kita, melainkan dari bagaimana kita melihat dan merespons dunia ini. Percayalah pada dirimu sendiri, bahwa kamu memiliki kekuatan untuk melewati setiap ujian hidup. Ketika kita yakin dengan kemampuan diri, rasa ketidakadilan pun tidak lagi memiliki pengaruh yang besar terhadap kita.

Kepercayaan diri ini bukan berarti kita selalu harus berhasil, tetapi lebih kepada keyakinan bahwa kita akan selalu menemukan jalan, meski harus menghadapi rintangan.

Sahabat Fimela, dengan percaya pada diri sendiri, kita bisa tetap tenang, meskipun hidup memberikan banyak kejutan yang tidak terduga. Kepercayaan diri akan membawa kita untuk terus maju, bahkan saat dunia terasa tidak adil.

Ketika kita percaya pada diri sendiri, kita akan tahu bahwa segala sesuatu yang kita alami, baik itu kesulitan atau keberhasilan, adalah bagian dari perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik. Percayalah, sahabat, kamu mampu menghadapi apapun yang datang, dan ketenangan batin adalah milikmu.