Puspa Senandika, Cara Didiet Maulana Berbicara Lewat Bunga di 95 Koleksi Busana

Vinsensia Dianawanti diperbarui 18 Nov 2024, 14:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Desainer Didiet Maulana merayakan 12 tahun perjalanan karyanya lewat Svarna by IKAT Indonesia dengan menggelar pagelaran busana tunggal. Didiet Maulana banyak bercerita kembali akan perjalanan dirinya bersama kebaya dan wastra Nusantara lewat fashion show yang bertajuk "Puspa Senandika".

Puspa Senandika sendiri memiliki arti monolog diri melalui perantara bunga. Didiet Maulana mencoba melakukan monolog budaya yang dituangkan dalam karya busana khas Svarna by IKAT Indonesia. Terinspirasi dari perjalanan panjang yang ia lakukan menelusuri budaya Nusantara dengan eksplorasi kain dari pengrajin lokal serta memperkenalkan potensi wastra Indonesia ke kancah dunia.

Merayakan 12 tahun perjalanannya bersama wastra Nusantara, Didiet Maulana menampilkan lebih dari 90 busana untuk pria dan wanita. Didiet Maulana membagi karya busananya tersebut ke dalam tiga bagian cerita yang memiliki makna mendalam.

 

2 dari 6 halaman

Bagian pertama

Melihat koleksi karya Didiet Maulana di pagelaran busana Puspa Senandika

Pagelaran busana dibuka dengan tradisi klasik Indonesia berlatar 1920an. Menampilkan koleksi busana tradisional dengan kebaya dan bawah yang menjadi pakaian pria dan wanita di masa itu.

 

3 dari 6 halaman

Bagian kedua

Melihat koleksi karya Didiet Maulana di pagelaran busana Puspa Senandika

Di bagian kedua, Didiet Maulana menampilkan busana perempuan yang lebih adaptif dengan pepaduan kebaya dan celana. Palet warna yang dihadirkan juga terlihat lebih berani dan ekspresif.

 

4 dari 6 halaman

Bagian ketiga

Melihat koleksi karya Didiet Maulana di pagelaran busana Puspa Senandika

Sedangkan di bagian ketiga, Didiet Maulana justru menampilkan beragam koleksi kebaya modifikasi hingga kebaya pernikahan. Koleksi yang sarat akan pesan dan inspirasi ini memang dibuat dengan menampilkan siluet budaya Nusantara yang berpadu dengan tren mode.

 

5 dari 6 halaman

Motif bunga jadi utama

Melihat koleksi karya Didiet Maulana di pagelaran busana Puspa Senandika

Tak heran, jika koleksi yang ditampilkan banyak elemen bunga pada aplikasi embroidery, sequins, dan detail motif yang hadir dengan material yang lebih beragam seperti organza, silk, beludru dan brokat.

Koleksi ini hadir dengan tone warna hangat dan warna bumi yang menandai perjalanan kami dalam mengeksplorasi budaya serta mempresentasikan karya para perajin Nusantara. Warna tersebut diaplikasikan pada siluet kebaya Kartini, kebaya kutu baru, baju kurung, dan baju bodo untuk perempuan, serta kemeja berkerah tinggi dan outer semi-beskap untuk pria.

 

6 dari 6 halaman

Siluet modern

Melihat koleksi karya Didiet Maulana di pagelaran busana Puspa Senandika

Siluet modern juga hadir dalam peragaan ini seperti dress, outer, dan vest yang dikombinasikan dengan celana kulot dan rok, tetap mempertahankan elemen khas busana Nusantara.

"Perpaduan detail yang kami tuangkan dalam koleksi ini kami hadirkan untuk menggambarkan ekspresi kebebasan dalam kekayaan budaya. Spesial koleksi rancangan pengantin juga turut kami hadirkan di fashion show ini," kata Didiet Maulana.