7 Tips Menghindari FOMO dengan Tren yang Tiada Hentinya

Oktavia Manuela diperbarui 18 Nov 2024, 08:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Di dunia yang serba cepat dan terus berubah, tak jarang kita merasa tertekan dengan tren yang terus muncul dan berkembang, terutama dengan banyaknya konten yang bermunculan di media sosial. FOMO (Fear of Missing Out) atau ketakutan akan ketinggalan sesuatu seringkali membuat kita merasa harus mengikuti setiap tren yang ada. Namun, terlalu terfokus pada tren bisa membuat kita kehilangan arah dan tujuan pribadi. Berikut adalah 7 tips untuk menghindari FOMO dan tetap fokus pada apa yang benar-benar penting bagi kita.

2 dari 8 halaman

Tentukan Prioritas Pribadi

Wanita berbaju cokelat dengan backgroumd cokelat yang sedang memeluk dirinya sendiri (Foto dok : Freepik/wayhomestudio).

Langkah pertama untuk menghindari FOMO adalah dengan menetapkan prioritas dalam hidup. Ketahui apa yang penting bagi diri kamu—baik itu karier, hubungan, kesehatan, atau hobi, dan fokuslah pada hal-hal ini. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kamu akan lebih mudah menghindari godaan untuk mengikuti tren hanya karena merasa terpaksa atau takut ketinggalan.

3 dari 8 halaman

Kurangi Waktu di Media Sosial

illustrasi wanita menolak ponsel copyright/freepik/stockking

Media sosial sering menjadi penyebab utama FOMO. Lihat saja semua orang yang memamerkan pencapaian mereka, tren terbaru, atau gaya hidup glamor. Jika kamu merasa terganggu, coba kurangi waktu yang kamu habiskan di platform tersebut. Mengatur waktu atau bahkan menghapus aplikasi sementara dapat membantu mengurangi rasa FOMO dan memberi ruang untuk fokus pada aktivitas yang lebih bermanfaat.

4 dari 8 halaman

Fokus pada Pengembangan Diri

Cara Menghadapi Toxic Friendship agar Mental Tetap Sehat copyright/freepik

Daripada terpaku pada tren yang sedang viral, alihkan perhatianmu pada pengembangan diri. Ambil waktu untuk belajar hal baru, mengejar keterampilan, atau membaca buku yang memberikan nilai lebih. Fokus pada peningkatan diri sendiri akan memberi rasa puas dan mengurangi kekhawatiran tentang hal-hal eksternal yang tidak relevan dengan tujuan hidupmu.

5 dari 8 halaman

Bersyukur dengan Apa yang Kamu Miliki

Ilustrasi bersyukur. (Copyright/Amie Roussel)

Kebanyakan FOMO muncul karena kita merasa tidak cukup atau tidak memiliki apa yang dimiliki orang lain. Mulailah berlatih untuk bersyukur dengan apa yang sudah kamu punya. Fokus pada pencapaian dan kebahagiaan yang sudah kamu raih, bukan apa yang hilang atau yang belum tercapai. Dengan bersyukur, kamu akan lebih merasa puas dan kurang terpengaruh oleh tren yang datang dan pergi.

6 dari 8 halaman

Ingatlah bahwa Tren Itu Sementara

Sikap yang tepat./Copyright freepik.com/author/diana-grytsku

Satu hal yang harus kamu ingat adalah bahwa tren datang dan pergi. Tidak ada tren yang bertahan selamanya. Apa yang populer hari ini mungkin sudah dilupakan besok. Dengan menyadari hal ini, kamu akan lebih mudah untuk tidak terjebak dalam tekanan untuk mengikuti tren hanya karena itu sedang ramai. Ketahui kapan waktu yang tepat untuk terlibat dan kapan waktunya untuk mengabaikan.

7 dari 8 halaman

Tentukan Batasan dalam Mengikuti Tren

Menyikapi kehidupan dan kegagalan./Copyright freepik.com/author/diana-grytsku

Jika kamu merasa tertarik dengan tren tertentu, tentukan batasan untuk dirimu sendiri. Misalnya, kamu bisa memutuskan untuk hanya mengikuti tren yang benar-benar kamu minati atau yang sesuai dengan tujuan pribadi kamu. Hindari mengikuti tren hanya karena tekanan sosial atau karena rasa ingin tahu. Dengan menetapkan batasan, kamu bisa menghindari rasa FOMO yang tidak perlu.

8 dari 8 halaman

Berfokus pada Kegiatan yang Memiliki Nilai

Ingat tujuan berkumpul. (Copyright Freepik/author/freepik)

Alih-alih terjebak dalam siklus mengikuti tren yang tidak ada habisnya, pilihlah kegiatan yang memberikan nilai dan dampak positif dalam hidupmu. Apakah itu menghabiskan waktu bersama keluarga, berolahraga, berkreasi, atau menjalani kegiatan yang meningkatkan kualitas hidup, fokus pada hal-hal ini akan memberi rasa puas yang lebih tahan lama daripada sekadar mengikuti tren.

FOMO seringkali disebabkan oleh tekanan eksternal yang berasal dari media sosial dan lingkungan sekitar. Namun, dengan memiliki prioritas yang jelas, bersyukur, dan berfokus pada pengembangan diri, kamu bisa menghindari rasa cemas tersebut. Ingat, hidup bukan tentang mengikuti tren, melainkan tentang hidup dengan tujuan dan apa yang kamu percayai sebagai hal yang terbaik untuk dirimu.