Fimela.com, Jakarta Bermain dengan warna rambut memang bisa jadi salah satu cara untuk membuat penampilan terlihat lebih menarik. Jika ingin mencoba warna terang, bleaching jadi salah satu proses yang harus dilalui sebelum mengaplikasikan warna cat yang diinginkan agar hasilnya lebih sempurna. Namun, ada efek bleaching rambut yang ternyata nggak boleh disepelekan karena bisa mempengaruhi kondisi rambut.
Meskipun begitu, banyak orang yang kurang aware dengan risiko dari treatment rambut yang satu ini. Di awal-awal, kamu mungkin bisa mendapatkan rambut yang tampak lebih indah. Tapi, setelah beberapa minggu berjalan, mulai muncul tanda kerusakan yang bikin dilema. Lalu, apa saja sih yang harus dilakukan untuk mengatasi efek bleaching rambut yang terlanjur dialami? Simak lewat artikel ini yuk!
Apa yang Dimaksud dengan Bleaching Rambut?
Dilansir dari situs WebMD, bleaching adalah proses pemutihan yang bertujuan untuk menghilangkan pigmen asli pada rambut, membuatnya lebih terang, bahkan bisa sampai warna putih atau pirang pucat. Proses ini menggunakan bahan kimia dengan kandungan amonia dan hidrogen peroksida yang cukup keras. Tujuannya adalah menembus batang rambut agar pigmennya luruh.
Melalui proses bleaching, rambut kehilangan kelembapan alaminya, sehingga cenderung menjadi lebih kering dan rapuh. Hal ini disebabkan karena pigmen alami pada rambut tidak hanya memberikan warna, tetapi juga perlindungan. Saat zat tersebut hilang, rambut menjadi lebih rentan terhadap faktor eksternal seperti sinar matahari, polusi, hingga perawatan panas yang dapat menyebabkan kerusakan.
Efek Bleaching Rambut yang Wajib Diwaspadai
Meski membuatmu lebih leluasa saat berkreasi dengan warna rambut, proses bleaching juga memiliki risiko yang harus dipahami terlebih dulu. Berikut ini beberapa efek bleaching rambut yang wajib dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjalankan treatment tersebut yang dilansir dari situs Times of India.
1. Kulit Kepala Terasa Panas, Gatal, dan Perih
Sensasi panas, gatal, atau bahkan perih biasanya akan langsung terasa di kulit kepala saat pertama kali melakukan bleaching. Kondisi tersebut disebabkan reaksi kimia dari bahan pemutih yang bekerja pada kulit kepala. Amonia dan hidrogen peroksida yang terkandung di dalam produk bleaching cukup keras dan bisa memicu iritasi pada kulit kepala.
Bagi beberapa orang yang memiliki kulit sensitif, efek ini bisa terasa sangat mengganggu bahkan menyakitkan. Kondisi ini juga bisa berisiko menyebabkan kulit kepala mengelupas hingga mengalami luka ringan. Jadi, penting untuk mempertimbangkan jenis kulit kepala sebelum melakukan bleaching, atau melakukan tes kecil terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada reaksi yang berbahaya.
2. Kondisi Batang Rambut Jadi Kering
Salah satu efek bleaching rambut yang paling umum adalah membuat kondisinya jadi semakin kering. Proses ini menyebabkan rambut kehilangan kelembapan alaminya karena zat kimia yang digunakan tidak hanya menghilangkan pigmen, tapi juga minyak alami rambut yang berfungsi sebagai pelindung.
Rambut yang kering akan terlihat kusam dan terasa kasar saat dipegang. Nggak hanya itu saja, kondisinya akan jadi semakin sulit diatur dan makin rentan mengalami patah saat disisir atau ditata. Perawatan intensif dengan produk yang bisa mengembalikan kelembapan dan kilau alami rambut sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Rambut Rentan Mengalami Kerusakan
Efek bleaching rambut bisa membuat strukturnya jadi lebih lemah sehingga mudah patah dan bercabang. Penggunaan zat kimia yang kuat membuat protein di dalam rambut berkurang. Hal ini bisa melemahkan rambut dan membuatnya lebih mudah rusak akibat gesekan atau tekanan.
Kerusakan rambut setelah bleaching sering kali membuat penampilan rambut menjadi tidak rata dan sulit diatur. Selain itu, rambut yang rapuh sering mengalami masalah split ends atau ujung bercabang. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memperhatikan produk perawatan rambut yang tepat setelah bleaching agar kerusakan ini bisa diminimalisir.
4. Munculnya Reaksi Alergi
Bagi sebagian orang, efek bleaching rambut bisa memicu reaksi alergi seperti ruam, kemerahan, atau bahkan pembengkakan. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap komponen tertentu dalam produk pemutih rambut.
Oleh sebab itu, melakukan patch test atau tes alergi sangat dianjurkan sebelum menjalani treatment kimia yang satu ini. Jika muncul reaksi negatif, lebih baik mencari alternatif lain atau mempertimbangkan untuk tidak melakukan proses bleaching.
5. Memicu Reaksi Migrain
Dilansir dari situs migraine.com, kandungan bahan kimia dalam bleaching juga bisa memicu migrain pada beberapa orang. Aroma kuat dari zat pemutih terutama amonia dapat menjadi pemicu sakit kepala. Reaksi ini biasanya muncul pada mereka yang sensitif terhadap aroma tertentu atau memiliki riwayat sakit kepala sebelah.
Kalau merasakan gejala ini selama proses bleaching, segera informasikan kepada hair stylist atau hentikan prosesnya untuk menghindari risiko kesehatan yang lebih lanjut. Migrain yang sering kali terasa menyakitkan bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari, jadi penting untuk memahami risiko ini sebelum melakukan bleaching.
Tips Mengembalikan Kesehatan Rambut Setelah Bleaching
Efek kerusakan rambut akibat bleaching memang jadi hal yang harus diwaspadai karena bisa membuat rambut tampak kusam, kasar, dan susah diatur. Jika sudah mengalami tanda-tanda penurunan kondisinya, berikut ini beberapa tips mengembalikan kesehatannya yang bisa dilakukan setelah bleaching.
1. Pilih Shampo Khusus untuk Rambut Bleaching
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk meminimalisir efek bleaching rambut dan mengembalikan kesehatannya adalah gunakan shampo khusus rambut bleaching atau diwarnai. Produk ini biasanya mengandung bahan yang menutrisi rambut seperti keratin dan protein untuk mengembalikan kekuatan rambut yang hilang. Selain itu, shampo jenis ini biasanya bebas sulfat sehingga lebih lembut saat digunakan.
Dengan shampo khusus, nggak hanya bisa menjaga warna rambut tetap cerah tapi juga merawat kondisi rambut agar tidak semakin rusak. Jangan lupa pilih juga shampo dengan kandungan pH seimbang untuk menjaga kelembapan dan kesehatan kulit kepala.
2. Jangan Lewatkan Penggunaan Kondisioner
Penggunaan kondisioner sangat penting untuk menjaga kelembapan rambut setelah bleaching. Produk yang satu ini bekerja untuk melembutkan rambut dan mengunci kelembapannya agar tidak cepat hilang. Dengan kandungan bahan pelembap dan protein, kondisioner membantu menjaga rambut tetap halus dan mudah diatur.
Untuk hasil terbaik, terapkan juga teknik deep conditioning dengan produk kondisioner yang digunakan atau masker alami setidaknya seminggu sekali. Trik ini dapat membantu merawat rambut dengan lebih mendalam dan memulihkan kerusakan yang terjadi setelah bleaching.
3. Hindari Treatment Rambut Kimia untuk Sementara
Setelah melakukan bleaching, usahakan untuk tidak melakukan treatment kimia lain seperti pelurusan atau pengeritingan rambut. Proses kimia tambahan bisa memperparah kerusakan rambut, membuatnya semakin kering dan rapuh. Berikan jeda pada rambut agar bisa pulih terlebih dahulu sebelum mencoba perawatan kimia lainnya.
Jika ingin mengganti warna rambut, pertimbangkan pewarna rambut semi permanen yang tidak mengandung zat pemutih tambahan. Produk tersebut lebih aman dan bisa membantu menjaga kesehatan rambut yang sudah melalui bleaching.
4. Keramas dengan Air Dingin
Keramas dengan air dingin dapat membantu menjaga kelembapan alami rambut. Air dingin membantu menutup lapisan kutikula sehingga kelembapan yang ada dalam rambut tidak mudah hilang. Selain itu, keramas dengan air dingin juga bisa membantu ‘mahkota penampilan’ terlihat lebih berkilau. Hindari mencuci rambut dengan suhu air yang terlalu panas karena bisa membuat rambut semakin kering dan kasar.
5. Gunakan Handuk Microfiber dan Keringkan Rambut dengan Lembut
Setelah keramas, gunakan handuk microfiber untuk mengeringkan rambut. Handuk microfiber lebih lembut dibandingkan handuk biasa dan dapat mengurangi gesekan yang bisa merusak rambut. Selain itu, keringkan rambut dengan menepuk-nepuk perlahan, hindari menggosok rambut terlalu keras karena hal ini bisa menyebabkan rambut patah. Hal ini sangat penting untuk menghindari kerusakan yang lebih parah sebagai efek bleaching rambut.
Handuk microfiber juga mampu menyerap air dengan lebih baik sehingga waktu pengeringan menjadi lebih cepat tanpa perlu menggunakan panas dari hair dryer. Kondisi tersebut tentunya membantu bagi rambut bleaching yang rentan terhadap panas.
6. Minimalisir Penggunaan Alat Hair Styling
Alat styling seperti hair dryer, catokan, atau curling iron menghasilkan panas yang bisa merusak rambut. Setelah bleaching, hindari penggunaan alat-alat ini sebisa mungkin. Jika memang harus menggunakannya, gunakan pelindung panas sebelum styling agar rambut tidak mudah rusak.
Mengurangi penggunaan alat styling akan memberi kesempatan bagi rambut untuk pulih. Panas dari alat styling bisa memperparah kerusakan rambut, terutama pada rambut yang sudah melalui proses bleaching.
7. Hot Oil Treatment
Perawatan hot oil atau minyak hangat bisa membantu mengembalikan kelembapan rambut yang hilang. Minyak seperti argan oil, coconut oil, atau olive oil sangat baik untuk memberikan nutrisi pada rambut. Hangatkan minyak dan oleskan pada rambut serta kulit kepala untuk hasil yang maksimal.
Hot oil treatment sebaiknya dilakukan secara rutin, misalnya seminggu sekali. Cara ini bisa membantu memperbaiki kerusakan dan menjadikan rambut lebih lembut dan sehat.
8. Gunakan Masker Pisang, Madu, dan Yoghurt
Masker alami dari pisang, madu, dan yoghurt adalah pilihan yang baik untuk merawat rambut yang rusak akibat bleaching. Pisang mengandung banyak vitamin yang baik untuk kelembapan rambut, sedangkan madu dan yoghurt berfungsi sebagai pelembap alami dan menjaga kilau rambut.
Campurkan bahan-bahan ini dan aplikasikan pada rambut. Biarkan selama 20-30 menit sebelum dibilas. Perawatan ini bisa dilakukan satu atau dua kali seminggu untuk hasil yang optimal.
9. Masker Kuning Telur dan Madu untuk Atasi Rambut Rusak
Kuning telur kaya akan protein yang sangat bermanfaat untuk memperbaiki rambut yang rusak. Sementara itu, madu memiliki sifat melembapkan sehingga kombinasi keduanya sangat cocok untuk merawat rambut yang rusak akibat bleaching agar lebih sehat dan kuat.
Setelah mencampurkan kuning telur dan madu, aplikasikan masker ini pada rambut secara merata. Diamkan selama 20 menit lalu bilas dengan air hingga bersih dan lanjutkan keramas seperti biasa. Gunakan secara teratur untuk menjaga kekuatan dan elastisitas rambut.
10. Potong Ujung Rambut yang Kering, Rusak, dan Bercabang Secara Berkala
Memotong ujung rambut secara berkala sangat penting untuk menghilangkan bagian rambut yang rusak dan bercabang. Hal ini bisa mencegah kerusakan semakin naik ke batang rambut yang sehat. Lakukan trimming setiap 6-8 minggu untuk menjaga tampilan rambut tetap rapi.
Meskipun bisa membuat rambut lebih indah secara instan, tapi efek bleaching rambut nggak bisa dipungkiri dapat menyebabkan kerusakan. Jadi, pertimbangkan dengan matang sebelum melakukannya dan coba praktikkan beberapa tips di atas untuk mengembalikan kesehatan rambut ya!