Fimela.com, Jakarta Semakin bertambahnya usia, tubuh makin rentan akan masalah kesehatan. Salah satunya masalah saraf kejepit dan kurangnya kelenturan tubuh yang banyak dialami mereka yang sudah memasuki usia 40 tahun. Namun di era yang modern seperti sekarang ini, masalah saraf kejepit banyak dialami mulai dari usia 30an bahkan dewasa muda di usia 20 tahunan.
Perlu penanganan dan perawatan khusus untuk mengatasi saraf kejepit agar tidak menimbulkan permasalahan yang lebih serius. Salah satu metode pengobatan yang bisa dilakukan adalah terapi Genqi. Terapi ini diperkenalkan Erika Halim saat membuka klinik kecantikan dan kesehatan, Genqi Indonesia.
Metode pengobatan Genqi sendiri merupakan terapi yang berasal dari China untuk menyembuhkan beberapa penyakit dengan metode akupuntur tanpa jarum. Metode ini banyak diandalkan oleh pasien yang kerap datang ke kliniknya dengan permasalahan saraf kejepit, sakit pinggang, sakit kepala, susah tidur dan leher kaku.
"Banyak pasien berkunjung karena permasalahan struktur badan yang bermasalah atau juga syaraf kejepit. Rata-rata mereka pasien paruh baya yang merasakan nyeri mulai dari bagian punggung, kaki dan juga tangan. Jika masalah syaraf kejepit atau juga struktur tubuh tidak diselesaikan dengan cepat bisa menimbulkan efek yang fatal seperti kena serangan stroke dan merambah ke organ tubuh lainnya, misalnya akan lari ke lever, pencernaan dan fungsi organ vital lainnya, kata Erika Halim.
What's On Fimela
powered by
Faktor syaraf kejepit
Erika Halim juga menjelaskan syaraf dapat tidak bisa berfungsi dengan normal ketika mendapat tekanan berlebih dari jaringan yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, timbul rasa nyeri yang menjadi indikasi terjadinya saraf terjepit. Selain itu faktor obesitas atau berat badan dan bertambahnya usia, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit. Hal lainnya adanya cedera lama dan juga akibat mengangkat beban berat, jarang berolahraga ataupun aktivitas kerja kantoran dengan frekuensi duduk yang terlalu lama juga menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan tersebut.
"Saya menangani pasien syaraf kejepit dan juga lainnya dengan menggunakan alat Genqi. Jadi pasien merasakan akupuntur tanpa jarum, perpaduan tradisional chinese medicine dengan teknologi barat, pengobatan menggunakan frekuensi memasukkan “Qi” dalam tubuh. Alat ini akan mendeteksi dan membenarkan bagian tubuh yang terasa sakit seperti kesemutan atau kebas dan otot yang melemah di bagian tubuh yang terkena saraf terjepit," kata Erika Halim.
Dalam perawatannya, terapi Genqi akan berlangsung antara 40 menit hingga satu jam. Level perawatan akan dinaikan secara berkala tergantung pada keluhan yang disampaikan oleh pasien.
Tak hanya untuk syaraf kejepit, terapi Genqi juga dapat diaplikasikan pada pasien dengan gejala stroke. Terapi Genqi sangat efisien dan bermanfaat memberikan kestabilan bagi pasiennya, namun demikian pasien juga harus disiplin selama melakukan pengobatan genqi terapi
Merangsang syaraf yang mati
"Alat ini akan merangsang syaraf yang mati dan sudah banyak pasien saya yang terkena stroke sudah bisa merasakan kembali rangsangan syaraf mereka selama kurang lebih 3 atau 4 kali pertemuan. Namun faktor yang tidak kalah pentingnya antara lain dukungan keluarga atau orang terdekat dan kemauan yang keras untuk sembuh dari si pasien tentunya akan sangat membantu percepatan sang pasien untuk sembuh, "ucapnya lagi.
Selain perawatan yang rutin, pasien juga dianjurkan untuk memulai pola makan yang benar dan melakukan olahraga rutin dengan intensitas yang disesuaikan dengan usia kita.
Ubah pola gaya hidup
"Jadi walaupun pasien saya rutin melakukan terapi disini, menjaga pola hidup yang benar juga merupakan hal yang terpenting yang wajib kita lakukan. Misalnya jika kita sudah memasuki usia paruh baya harus mengurangi konsumsi makanan yang bersantan, lemak yang berlebihan dan jauhi minuman bersoda juga es. Lebih bagus banyak minum air putih yang hangat dan teh hijau," kata Erika.
Erika juga menyebut hal yang mungkin tidak bisa dideteksi oleh genqi apabila pasien tersebut memiliki plat dalam tubuhnya akibat operasi pasang pen. Pasien wanita yang sedang datang bulan juga tidak disarankan untuk menjalani perawatan ini. Sebaiknya diperiksa setelah masa periodenya selesai.