Cegah Diabetes, Ini Pentingnya Skrining Sejak Dini dan Teratur

Nadya Aufia diperbarui 26 Nov 2024, 17:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Akhir-akhir ini, gaya hidup sehat memang sedang diupayakan banyak orang. Namun, sampai saat ini masih banyak yang menyepelekan dampak gaya hidup untuk pencegahan berbagai penyakit. Seperti diabetes. Diabetes masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan yang signifikan di Indonesia.

Diabetes merupakan salah satu dari tiga penyebab utama kematian di Indonesia, yang mana, hal ini menekankan bahwa kita memerlukan manajemen dan deteksi dini yang efektif. Hal ini selaras dengan tema World Diabetes Day 2024-26, "Diabetes and Well-being", dengan akses yang tepat ke perawatan diabetes dan dukungan kesejahteraan untuk orang dengan diabetes, menyebarkan kesempatan untuk hidup dengan lebih berkualitas.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang diabetes, Novo Nordisk Indonesia menghadirkan diskusi media dengan topik "Deteksi Dini dan Akses yang Lebih Baik untuk Mendorong Perubahan Diabetes di indonesia". Hal ini juga menyadarkan pentingnya deteksi dini dan akses pengobatan yang lebih baik untuk penanganan diabetes.

2 dari 3 halaman

Mengenal Diabetes

Tingkatkan kesadaran diabates (Foto: Pexels.com)

kehidupan masyarakat Indonesia sangat dekat dengan penyakit diabetes. Faktanya, 19,5 juta orang yang hidup dengan diabetes dan diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Dengan gejala yang tidak begitu berciri khas, masih banyak masyarakat Indonesia yang menyepelekan adanya diabetes pada tubuh masing-masing.

Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Ada beberapa jenis diabetes, seperti diabetes tipe 1 yang disebabkan oleh kerusakan pankreas, diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh resistensi insulin, diabetes gestasional yang terjadi selama kehamilan, dan jenis diabetes lainnya sesuai kondisi medis tertentu.

Dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, ahli endokrinologi terkemuka, menyampaikan bahwa di Indonesia, kebanyakan kasus diabetes adalah tipe 2. Pada diabetes tipe 2, tubuh sebenarnya masih memproduksi insulin, tetapi insulin ini tidak dapat bekerja dengan baik. Padahal, tugas insulin adalah membawa gula darah ke dalam sel-sel tubuh untuk dijadikan energi. Namun, karena insulin tidak berfungsi optimal, gula menumpuk di dalam darah dan tidak bisa digunakan oleh sel. Kondisi ini seringkali dipicu oleh obesitas atau kelebihan berat badan

3 dari 3 halaman

Gejala dan Pencegahan Diabetes

Kesadaran menjaga pola hidup sehat (Foto: Freepik.com)

Pada dasarnya, tidak semua penderita diabetes mengalami gejala. Namun, gejala klasik diabetes meliputi sering buang air kecil (poliuria), haus yang berlebihan (polidipsia), nafsu makan yang meningkat (polifagia), dan penurunan berat badan.

Gejala-gejala ini juga saling terkait. Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring kelebihan gula. Proses ini menarik banyak cairan dari tubuh, sehingga menyebabkan sering buang air kecil dan rasa haus yang intens. Meskipun makan banyak, tubuh tidak dapat memanfaatkan gula dengan baik sehingga juga terjadi penurunan berat badan.

Inilah mengapa kesadaran mengenai diabetes perlu ditingkatkan. Skrining diabetes secara dini tentu juga membantu pencegahan lebih cepat dilakukan. Cara-cara mencegah pun bisa dimulai dengan sederhana. Seperti mengatur pola makan, olahraga, konsumsi vitamin atau obat anti diabetes, bahkan hingga manajemen kesehatan mental. 

“Skrining diabetes secara dini dan teratur sangat penting untuk mencegah komplikasi parah. Deteksi dini memungkinkan pengelolaan diabetes yang lebih efektif, meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien. Pemantauan rutin membantu menyesuaikan pengobatan, mengontrol kadar gula darah, dan mengurangi risiko kesehatan jangka panjang.” Jelas Dr. Rulli Rosandi, Sp.PD-KEMD, ahli endokrinologi.

 

Penulis: Nadya Aufia

#Unlocking the Limitless