6 Tips Melatih Anak untuk Menjadi Lebih Sabar dan Tidak Gampang Stres

Endah Wijayanti diperbarui 17 Nov 2024, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai orang tua, menyaksikan anak tumbuh dan berkembang adalah perjalanan yang penuh kebahagiaan, namun juga tantangan. Salah satu hal yang mungkin sering Moms perhatikan adalah bagaimana anak-anak merespons stres dan rasa frustrasi. Kadang, mereka mudah marah, menangis berlarut-larut, atau bahkan merasa cemas ketika menghadapi sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Di dunia yang serba cepat ini, kemampuan untuk tetap sabar dan mengelola stres menjadi keterampilan hidup yang sangat penting. Moms, sebagai orang tua, bisa membantu mereka mengembangkan kebiasaan sabar dan kuat dalam menghadapi tekanan. Dengan pendekatan yang tepat, anak bisa belajar untuk lebih tenang dan berpikir jernih, meskipun menghadapi situasi yang sulit.

Melatih anak agar tidak mudah stres dan bisa lebih sabar bukan hanya soal mengajarkan mereka untuk menahan emosi, tetapi juga membekali mereka dengan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Ini adalah keterampilan yang bisa dipelajari dan dilatih sejak usia dini. Dengan pengertian, kesabaran, dan pendekatan yang tepat, Moms dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan kecerdasan emosional yang kuat. Yuk, kita simak beberapa tips seru dan efektif untuk melatih anak agar menjadi lebih sabar dan tidak gampang stres!

 

 

What's On Fimela
2 dari 7 halaman

1. Ajarkan Anak untuk Mengenal Emosinya

Hubungan ibu dan anak/copyright fimela/adrian putra

Moms, langkah pertama yang sangat penting adalah mengajari anak untuk mengenali perasaan mereka. Banyak anak yang tidak tahu cara mengekspresikan perasaan mereka dengan kata-kata, yang bisa membuat mereka merasa frustasi dan akhirnya meluapkan emosi dengan cara yang tidak sehat. Dengan mengenalkan berbagai nama perasaan—seperti senang, marah, kecewa, atau cemas—anak akan lebih mudah memahami apa yang mereka rasakan.

Setelah mengenali emosi, bantu anak untuk berbicara tentang perasaan tersebut. Moms bisa memberikan contoh konkret, seperti "Kamu kelihatan marah karena mainanmu rusak, ya?" atau "Aku tahu kamu kecewa karena kita tidak bisa ke taman hari ini." Dengan memberi nama pada emosi, anak tidak hanya belajar untuk mengidentifikasi apa yang mereka rasakan, tetapi juga merasa lebih dihargai dan dimengerti.

Moms juga bisa menggunakan buku cerita atau gambar yang menggambarkan berbagai emosi untuk membantu anak menghubungkan perasaan mereka dengan situasi sehari-hari. Dengan cara ini, anak akan terbiasa mengelola emosinya lebih baik dan lebih sabar dalam menghadapi perasaan yang muncul. Inilah dasar untuk melatih ketahanan mental mereka.

 

 

3 dari 7 halaman

2. Tanamkan Keterampilan Mengelola Waktu

Ilustrasi ibu dan anak/copyright fimela/adrian putra

Waktu adalah salah satu sumber stres yang sering dirasakan anak-anak, terutama saat mereka merasa terburu-buru atau tertekan dengan tugas yang menumpuk. Salah satu cara untuk mengajarkan anak agar lebih sabar dan tidak stres adalah dengan melatih mereka untuk mengelola waktu dengan bijak. Ini tidak berarti mereka harus memiliki jadwal yang padat seperti orang dewasa, tetapi membantu mereka untuk memahami pentingnya membagi waktu secara efisien.

Cobalah membuat rutinitas harian yang sederhana dan mudah diikuti oleh anak. Misalnya, atur waktu bermain, belajar, dan beristirahat dengan interval yang jelas. Dengan rutinitas ini, anak akan belajar untuk merencanakan aktivitas mereka dan menghindari perasaan terburu-buru. Moms juga bisa memberikan pilihan-pilihan kecil, seperti "Mau mulai kerjakan tugas sekarang atau 10 menit lagi?" Ini akan memberi anak rasa kontrol terhadap waktu mereka, sehingga mereka lebih merasa tenang.

Selain itu, ajarkan anak untuk tidak terlalu khawatir tentang waktu yang hilang atau terlambat. Jika anak merasa terburu-buru, Moms bisa mengingatkan mereka untuk mengambil napas dalam-dalam dan berpikir tentang apa yang bisa mereka selesaikan terlebih dahulu. Cara ini akan mengurangi stres mereka dan membuat mereka lebih sabar dalam menjalani setiap kegiatan.

 

 

4 dari 7 halaman

3. Praktikkan Teknik Relaksasi Bersama

Kasih ibu dan anak/copyright fimela/adrian putra

Anak-anak juga bisa diajarkan teknik relaksasi yang membantu mereka mengatasi kecemasan dan stres. Salah satu cara paling sederhana adalah dengan mengajarkan mereka untuk bernapas dalam-dalam dan fokus pada napas mereka. Teknik pernapasan ini sangat efektif untuk menenangkan tubuh dan pikiran, sehingga anak dapat merespons situasi yang membuat mereka stres dengan lebih sabar.

Moms bisa membuat sesi relaksasi menjadi menyenangkan dengan menggunakan permainan. Misalnya, coba bermain "permainan balon" di mana anak harus membayangkan bahwa napas mereka mengisi balon besar yang akan meledak jika mereka tidak bernapas perlahan. Dengan cara yang menyenangkan ini, anak akan lebih mudah memahami bagaimana teknik pernapasan dapat membantu menenangkan perasaan mereka.

Selain pernapasan, yoga ringan atau gerakan peregangan juga bisa dilakukan bersama anak untuk meredakan ketegangan dalam tubuh. Ajarkan anak untuk melakukan gerakan-gerakan ringan sambil menikmati musik yang menenangkan. Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan anak untuk lebih sabar, tetapi juga memberikan mereka pengalaman fisik yang menyenangkan yang membantu mengurangi kecemasan.

 

 

5 dari 7 halaman

4. Buat Anak Terbiasa dengan Tantangan Kecil

Ilustrasi menjadi orangtua yang paham anak/copyright fimela/adrian putra

Moms, cara efektif untuk melatih kesabaran adalah dengan memberikan anak tantangan kecil yang dapat mereka atasi. Hal ini membantu mereka belajar untuk tetap fokus dan sabar meskipun ada hambatan. Misalnya, ajak anak untuk menyusun puzzle atau bermain permainan yang membutuhkan strategi dan pemecahan masalah. Proses untuk menemukan solusi akan mengajarkan anak untuk tidak menyerah dan tetap tenang.

Tantangan kecil ini juga bisa melibatkan kegiatan sehari-hari, seperti menyelesaikan tugas rumah atau membantu memasak. Ketika anak dihadapkan pada tantangan yang membutuhkan waktu dan kesabaran, mereka akan mulai belajar bahwa segala hal membutuhkan proses. Moms, dukung anak dengan memberi pujian atas usaha mereka, bukan hanya hasilnya. Ini akan mendorong mereka untuk terus berusaha meski menghadapi kesulitan.

Dengan cara ini, anak akan semakin terbiasa untuk mengelola stres dan belajar bahwa tantangan adalah bagian dari kehidupan yang perlu dihadapi dengan sabar. Mereka akan memahami bahwa kesuksesan datang dari ketekunan dan kemampuan untuk tetap tenang dalam situasi sulit.

 

 

6 dari 7 halaman

5. Modelkan Sabar dan Positif dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi ibu dan anak/copyright fimela/adrian putra

Anak-anak belajar banyak dari contoh yang diberikan oleh orang tua mereka. Moms, jika ingin anak lebih sabar dan tidak gampang stres, pastikan Moms juga menunjukkan sikap yang sama dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada situasi yang menantang, tunjukkan bagaimana Moms tetap tenang dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tuanya, jadi menjadi contoh yang baik adalah cara yang sangat ampuh.

Saat menghadapi masalah, cobalah untuk berbicara dengan anak tentang bagaimana Moms menghadapinya dengan cara yang positif dan sabar. Misalnya, "Moms tahu ini sangat membuat frustrasi, tapi kita bisa coba lagi dengan sabar dan mencari solusi terbaik." Dengan cara ini, anak-anak akan belajar bahwa masalah bisa diselesaikan dengan pendekatan yang sabar dan tidak terburu-buru.

Penting juga untuk menunjukkan bahwa tidak ada yang sempurna. Jika Moms merasa kesulitan atau marah, jangan takut untuk mengungkapkan perasaan tersebut dengan cara yang sehat. Berbicara tentang perasaan ini mengajarkan anak bahwa emosi adalah hal yang normal dan bisa dikelola dengan cara yang bijaksana.

 

 

7 dari 7 halaman

6. Ajak Anak untuk Menyadari Manfaat dari Kesabaran

Ilustrasi ibu dan anak/copyright fimela/adrian putra

Satu lagi yang penting adalah bantu anak memahami bahwa kesabaran bukan hanya tentang menunggu atau menahan diri, tetapi juga tentang mendapatkan hasil yang lebih baik. Ketika anak merasa sulit untuk sabar, coba ajak mereka berbicara tentang bagaimana rasa sabar bisa membawa manfaat yang positif dalam kehidupan mereka. Misalnya, saat anak menunggu giliran dalam permainan, jelaskan bahwa menunggu dengan sabar akan membuat mereka lebih menikmati permainan dan belajar untuk menghargai giliran orang lain.

Selain itu, tunjukkan contoh tentang bagaimana orang-orang yang sabar dapat meraih lebih banyak hal dalam hidup mereka. Misalnya, "Moms juga harus sabar saat bekerja, karena kalau kita sabar dan tekun, hasilnya bisa jauh lebih baik." Anak akan belajar bahwa kesabaran tidak hanya bermanfaat untuk meredakan emosi, tetapi juga untuk mencapai tujuan mereka dengan lebih efektif.

Dengan menunjukkan manfaat sabar secara langsung, anak-anak akan lebih mudah menghargai nilai tersebut dan merasa lebih termotivasi untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Melatih anak untuk menjadi lebih sabar dan tidak gampang stres memang bukan hal yang instan, namun dengan konsistensi, perhatian, dan pendekatan yang penuh kasih, Moms bisa membantu mereka mengembangkan keterampilan emosional yang sangat penting.

Dengan memahami perasaan, mengelola waktu, melakukan teknik relaksasi, menghadapi tantangan kecil, menjadi contoh yang baik, dan memahami manfaat dari kesabaran, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih sabar, tenang, dan kuat menghadapi tantangan hidup.

Moms, perjalanan ini akan memberikan bekal berharga untuk kehidupan mereka kelak.