Fimela.com, Jakarta Saat ini, mikroplastik menjadi ancaman yang tersembunyi namun serius bagi kesehatan kita. Partikel plastik berukuran sangat kecil ini dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan yang kita konsumsi setiap hari. Banyak dari kita mungkin tidak sadar bahwa makanan yang tampaknya aman ternyata mengandung mikroplastik yang bisa membahayakan tubuh dalam jangka panjang.
What's On Fimela
powered by
Makanan Laut (Ikan dan Kerang)
Lautan menjadi tempat yang paling banyak mengandung sampah plastik, dan sayangnya, mikroplastik yang terurai masuk ke dalam tubuh ikan dan kerang. Ketika kita mengonsumsinya, mikroplastik tersebut bisa masuk ke dalam tubuh kita. Dampaknya? Gangguan pada sistem pencernaan, iritasi pada usus, dan bahkan potensi gangguan hormon dalam tubuh
Buah dan Sayuran
Tanah yang tercemar plastik berpotensi menyebabkan buah dan sayuran yang kita konsumsi juga terkontaminasi mikroplastik. Terlebih jika produk tersebut dibudidayakan dengan menggunakan pupuk yang mengandung plastik. Meski sulit untuk mendeteksi kontaminasi ini, konsumsi jangka panjang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko masalah pencernaan
Makanan dan Minuman Kemasan
Salah satu sumber mikroplastik yang paling mudah dijumpai adalah dari kemasan makanan dan minuman. Plastik yang digunakan untuk membungkus produk seringkali melepaskan partikel mikroplastik ke dalam makanan atau minuman itu sendiri. Ketika kita mengonsumsinya, mikroplastik ini bisa berakumulasi dalam tubuh, berpotensi mengganggu metabolisme dan sistem endokrin
Garam Laut
Garam yang diambil dari laut, yang sering digunakan dalam berbagai jenis masakan, juga terpapar mikroplastik. Proses penguapan air laut untuk memproduksi garam membuat partikel plastik ikut tercampur. Walaupun jumlahnya mungkin kecil, namun paparan mikroplastik dari garam ini dapat berdampak jangka panjang jika dikonsumsi terus-menerus
Bahaya Konsumsi Makanan yang Tercemar Mikroplastik
Mikroplastik yang terakumulasi dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari masalah pencernaan hingga gangguan pada sistem endokrin. Zat kimia yang terkandung dalam mikroplastik, seperti bisphenol A (BPA) dan phthalates, dapat mengganggu hormon dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan masalah reproduksi serta obesitas. Dalam jangka panjang, mikroplastik juga dapat menyebabkan peradangan jaringan dan organ, bahkan meningkatkan risiko kanker
Mengurangi konsumsi makanan yang tercemar mikroplastik adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan. Memilih produk makanan dengan kemasan minimal plastik atau lebih memilih produk organik bisa menjadi pilihan yang lebih aman. Pastikan untuk selalu memeriksa asal-usul produk dan mengurangi paparan mikroplastik dalam kehidupan sehari-hari demi menjaga kesehatan tubuh di masa depan.