6 Sikap Penting agar Tetap Stabil dan Tenang di Masa Sulit

Endah Wijayanti diperbarui 11 Nov 2024, 15:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Ketika badai datang menghampiri hidup kita, seringkali rasa cemas, bingung, dan tidak tahu harus berbuat apa meresap begitu dalam. Hidup tidak selalu berjalan mulus, dan tantangan datang tanpa kita bisa memprediksi kapan atau bagaimana bentuknya. Namun, dalam menghadapi masa-masa sulit, ada satu hal yang bisa kita kontrol: sikap kita. Sikap yang stabil, tenang, dan penuh pengertian terhadap diri sendiri akan sangat membantu kita untuk bertahan dan menemukan jalan keluar.

Sahabat Fimela, dalam artikel ini, mari kita bahas enam sikap penting yang bisa membuat kita tetap stabil dan tenang, bahkan di tengah kesulitan yang berat sekalipun. Mari simak uraiannya di bawah ini, ya.

 

 

2 dari 7 halaman

1. Menerima Kenyataan dengan Lapang Dada

Berjiwa tenang./Copyright freepik.com/author/freepik

Kita sering kali berharap hidup berjalan sesuai rencana, tapi kenyataannya sering kali berbalik arah. Salah satu sikap pertama yang sangat penting adalah kemampuan untuk menerima kenyataan apa adanya. Saat kita bisa menerima bahwa masalah ini adalah bagian dari perjalanan hidup, kita bisa mulai berpikir lebih jernih untuk menemukan solusi.

Tidak ada gunanya terus-menerus menyesali hal yang sudah terjadi. Menerima kenyataan bukan berarti menyerah, tetapi justru memberikan kita kekuatan untuk mulai bergerak maju. Ketika kita menerima situasi sulit dengan lapang dada, kita memberi ruang bagi diri kita untuk menyusun langkah-langkah berikutnya tanpa terbebani oleh perasaan marah atau kecewa yang terus-menerus.

Sahabat Fimela, menghadapi kenyataan dengan tenang akan membantu kita keluar dari lingkaran stres dan cemas yang hanya menambah beban. Proses penerimaan ini adalah bagian dari pembelajaran hidup yang mengajarkan kita untuk bersikap lebih bijaksana dan realistis dalam menghadapi setiap tantangan yang datang.

 

 

3 dari 7 halaman

2. Fokus pada Hal yang Bisa Dikendalikan

Menjernihkan pikiran./Copyright freepik.com/author/lifeforstock

Di masa sulit, perasaan terjebak dalam situasi yang tidak terkendali bisa sangat membebani. Namun, salah satu sikap yang dapat membantu kita untuk tetap stabil adalah dengan fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol. Alih-alih khawatir dengan hal-hal yang berada di luar kendali kita, fokuslah pada tindakan yang bisa kita ambil untuk memperbaiki keadaan.

Misalnya, daripada terlalu banyak berpikir tentang masalah yang tidak bisa diubah, lebih baik fokus pada langkah-langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki situasi saat ini. Sahabat Fimela, dengan mengalihkan perhatian pada hal-hal yang bisa kita pengaruhi, kita tidak hanya merasa lebih produktif, tetapi juga lebih tenang, karena kita tahu kita telah melakukan bagian kita dalam menghadapinya.

Sikap ini membantu kita untuk merasa lebih berdaya, meskipun keadaan mungkin tidak segera berubah. Ketika kita fokus pada hal-hal kecil yang bisa kita kontrol, rasa cemas berkurang, dan kita bisa lebih mudah bergerak maju, satu langkah pada satu waktu.

 

 

4 dari 7 halaman

3. Berlatih Mindfulness dan Meditasi

Sabar./copyright freepik.com/author/lifeforstock

Ketika hidup terasa penuh dengan ketegangan, sangat mudah bagi kita untuk terjebak dalam pikiran negatif dan perasaan cemas yang berlebihan. Salah satu cara untuk menenangkan pikiran dan tubuh adalah dengan berlatih mindfulness atau meditasi. Berlatih mindfulness berarti kita belajar untuk hadir sepenuhnya di momen sekarang, tanpa terjebak dalam khawatir tentang masa depan atau menyesali masa lalu.

Sahabat Fimela, meskipun terdengar sederhana, praktik mindfulness yang konsisten dapat membantu kita merasa lebih tenang dan terkendali. Beberapa menit setiap hari untuk duduk dengan tenang, memperhatikan pernapasan, atau meresapi momen di sekitar kita dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi kesehatan mental kita, terutama di masa-masa sulit.

Dengan meditasi, kita juga melatih kemampuan untuk melepaskan ketegangan dan stres, sehingga tubuh kita bisa kembali merasa lebih rileks. Ini adalah cara yang sangat efektif untuk menjaga keseimbangan emosi dan mental agar tetap stabil, meskipun tantangan datang bertubi-tubi.

 

5 dari 7 halaman

4. Jaga Kesehatan Tubuh dengan Baik

Menawan./Copyright freepik.com/author/jcomp

 

Sahabat Fimela, salah satu hal yang sering kali kita lupakan saat menghadapi masa sulit adalah menjaga kesehatan fisik kita. Ketika kita merasa stres atau tertekan, tubuh kita cenderung mengalami reaksi fisik yang beragam—mulai dari sakit kepala, kelelahan, hingga gangguan tidur. Untuk itu, sangat penting untuk tetap menjaga tubuh tetap sehat, meskipun pikiran kita sedang kacau.

Tubuh yang sehat berperan penting dalam menstabilkan kondisi mental. Tidur yang cukup, makan dengan gizi seimbang, dan rutin bergerak (misalnya dengan olahraga ringan) akan memberi energi positif dan membantu kita menjaga ketenangan. Ketika tubuh kita merasa baik, pikiran pun akan lebih mudah berpikir jernih dan rasional dalam menghadapi masalah.

Dengan memberi perhatian pada tubuh, kita juga memberi dukungan bagi diri kita untuk menghadapi tantangan dengan lebih kuat. Jangan anggap remeh pentingnya perawatan diri, karena tubuh yang sehat adalah fondasi bagi mental yang kuat.

 

 

6 dari 7 halaman

5. Bangun Support System yang Lebih Kuat Lagi

Tersenyum./Copyright freepik.com/author/drazenzigic

Tidak ada salahnya untuk mengakui bahwa kita butuh dukungan dari orang lain, terutama di masa-masa sulit. Bangun jaringan dukungan yang kuat, baik itu teman, keluarga, atau bahkan komunitas yang memiliki kesamaan tujuan atau pengalaman. Sahabat Fimela, kadang-kadang, berbicara dengan orang lain yang memahami kondisi kita bisa sangat melegakan.

Dengan berbagi cerita atau mendapatkan perspektif lain, kita bisa merasa lebih diterima dan tidak sendirian. Dukungan sosial ini bukan hanya memberikan rasa aman, tetapi juga bisa memberikan solusi atau cara pandang baru yang tidak kita pikirkan sebelumnya.

Selalu ingat, tidak perlu menghadapi kesulitan seorang diri. Terkadang, berbicara dengan seseorang yang mengerti perasaan kita sudah cukup untuk meringankan beban. Memiliki jaringan sosial yang mendukung akan membuat kita merasa lebih kuat dan mampu bertahan dalam menghadapi masalah.

 

 

7 dari 7 halaman

6. Percaya pada Proses dan Waktu

Menyikapi keadaan./Copyright freepik.com/author/freepik

Seringkali, kita merasa cemas karena kita ingin segala sesuatunya selesai dengan cepat, terutama saat berada di tengah-tengah kesulitan. Namun, Sahabat Fimela, salah satu sikap yang bisa membantu kita tetap tenang adalah dengan belajar untuk percaya pada proses dan waktu. Waktu sering kali menjadi penyembuh yang baik untuk segala macam permasalahan.

Percayalah bahwa segala hal membutuhkan proses, dan tidak ada yang instan dalam hidup ini. Ketika kita dapat menerima bahwa perubahan membutuhkan waktu, kita bisa mengurangi kecemasan yang berlebihan. Biarkan waktu bekerja dan percayalah bahwa segala sesuatu akan menemukan titik terangnya pada waktunya. Dengan sikap ini, kita bisa menjaga diri tetap tenang dan fokus, tanpa terburu-buru menginginkan hasil yang instan.

Sahabat Fimela, meskipun keadaan mungkin tidak membaik dalam sekejap, percaya bahwa proses kehidupan akan membawa kita ke tempat yang lebih baik. Ketika kita bisa bersabar dan percaya pada waktu, kita akan merasa lebih tenang dan tidak terlalu terbebani oleh hal-hal yang sedang terjadi.

Menerima kenyataan, fokus pada yang bisa dikendalikan, berlatih mindfulness, menjaga tubuh sehat, membangun jaringan dukungan, dan percaya pada proses adalah sikap-sikap yang dapat membawa kedamaian dalam hidup, meskipun kita sedang menghadapi masa-masa sulit.

Ingatlah, Sahabat Fimela, kesulitan atau masa-masa sulit merupakan bagian dari perjalanan hidup yang akan membuat kita semakin kuat, dan dengan sikap yang tepat, kita bisa tetap stabil dan tenang dalam setiap tantangan.