Fimela.com, Jakarta Eksfoliasi wajah saat hamil mungkin sering jadi pertanyaan bagi para bumil yang sedang menjalani masa mengandung buah hati. Bukan rahasia lagi kalau banyak perubahan pada tubuh yang dialami di masa-masa tersebut. Nggak hanya perubahan bentuk tubuh, ada juga fluktuasi hormon yang membuat kulit jadi lebih sensitif, berjerawat, bahkan kering.
Perawatan wajah secara rutin adalah salah satu kunci untuk menjaga kulit tetap sehat dan glowing selama kehamilan. Nah, salah satu ritual skincare penting untuk menjaga kulit tetap bercahaya adalah eksfoliasi. Tapi, boleh nggak sih ibu hamil melakukan tahapan perawatan wajah yang satu ini? Gali lebih jauh lewat artikel berikut ini yuk!
What's On Fimela
powered by
Apa Itu Eksfoliasi Wajah?
Eksfoliasi wajah adalah proses mengangkat sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. Kondisi penumpukan sel kulit mati ini bila tidak dibersihkan dengan baik bisa membuat kulit terlihat kusam, pori-pori tersumbat, hingga memicu munculnya jerawat.
Secara umum, ada 2 jenis eksfoliasi yang sering digunakan yaitu jenis physical (fisik) dan chemical (kimiawi). Eksfoliasi fisik dilakukan dengan menggunakan scrub atau alat tertentu yang dapat menggosok kulit, sedangkan eksfoliasi kimiawi menggunakan bahan-bahan seperti asam (acid) untuk meluruhkan sel kulit mati.
Alasan Eksfoliasi Wajah Diperlukan Saat Kehamilan
Selama kehamilan, kulit mengalami perubahan yang bisa membuat beberapa masalah kulit muncul, seperti jerawat atau kulit kusam. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan kadar hormon seperti estrogen dan progesteron yang mempengaruhi produksi minyak di kulit. Ketika kelenjar minyak memproduksi minyak alami secara berlebihan, pori-pori bisa tersumbat dan memicu munculnya jerawat.
Nah, eksfoliasi wajah saat hamil sebenarnya tidak dilarang. Hanya saja, bumil perlu mempertimbangkan bahan yang aman dan tidak menyebabkan iritasi. Rutinitas skincare yang satu ini membantu mengatasi penumpukan sel kulit mati dengan cara membersihkan kulit secara menyeluruh.
Selain itu, eksfoliasi juga bisa meningkatkan sirkulasi darah pada kulit wajah, memberikan efek segar dan mencerahkan wajah yang terlihat lebih kusam karena penumpukan sel kulit mati. Meskipun tidak dilarang, tapi tetap penting untuk melakukan eksfoliasi wajah saat hamil dengan hati-hati.
Panduan Eksfoliasi Wajah Saat Hamil yang Harus Diketahui
Melakukan eksfoliasi wajah saat hamil memang tidak dilarang. Namun, perlu mempertimbangkan beberapa panduan yang tepat agar hasilnya maksimal. Intip lebih jauh yuk!
1. Eksfoliasi Wajah dengan Dry Brushes
Dry brushing adalah metode eksfoliasi fisik yang menggunakan sikat kering dengan bulu lembut untuk menyapu permukaan kulit. Teknik ini sangat aman dilakukan saat hamil karena tidak melibatkan bahan kimia. Nggak hanya bisa membantu mengangkat sel kulit mati, metode yang satu ini juga dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi.
Cara melakukannya sangat mudah, cukup ambil sikat berbulu lembut dan gosokkan secara perlahan pada wajah dalam gerakan melingkar. Lakukan ini dengan lembut, jangan menekan terlalu keras untuk menghindari iritasi.
Metode dry brushing sangat ideal bagi ibu hamil yang memiliki kulit sensitif. Selain aman, dry brushing juga dapat membantu memperbaiki tekstur kulit yang mungkin terganggu selama kehamilan, seperti kulit kering atau pecah-pecah. Meski demikian, pastikan pilih sikat khusus untuk dry brushing yang memiliki bulu lembut dan perhatikan juga kebersihannya agar terhindar dari infeksi atau iritasi.
2. Eksfoliasi Wajah dengan Scrub Berbahan Lembut
Alternatif bahan lain yang bisa digunakan untuk eksfoliasi wajah di masa kehamilan adalah physical exfoliation menggunakan scrub. Ada banyak produk scrub yang beredar di pasaran. Pastikan pilih yang berkualitas dan memiliki butiran lembut, tidak terlalu kasar.
Cara kerja bahan yang satu in adalah dengan menggosok sel kulit mati agar terangkat, sehingga mudah dibersihkan. Kamu juga bisa memilih produk yang mengandung bahan alami seperti minyak zaitun atau madu untuk memberikan manfaat hidrasi ekstra.
Penting juga buat diingat agar hindari scrubbing wajah dengan bahan yang terlalu kasar karena bisa merusak jaringan kulit, menyebabkan iritasi atau malah merusak skin barrier. Dengan pemilihan bahan scrub yang tepat, kamu bisa memaksimalkan hasil perawatan wajah yang dilakukan di rumah.
3. Cara Eksfoliasi Wajah dengan Masker Kopi
Kalau mau melakukan eksfoliasi wajah saat hamil, salah satu bahan alami yang disarankan adalah bubuk kopi. Kandungan kafein di dalamnya bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mencerahkan kulit. Kamu bisa membuat masker kopi di rumah dengan mencampurkan bubuk kopi dengan minyak kelapa atau madu. Gunakan masker ini pada wajah secara merata dan pijat dengan lembut selama beberapa menit, lalu bilas dengan air hangat.
Masker kopi sangat cocok bagi ibu hamil yang memiliki kulit kusam atau ingin mengurangi peradangan di wajah. Kandungan antioksidan dalam kopi juga dapat membantu melawan tanda-tanda penuaan dan memperbaiki tekstur kulit. Pastikan saja untuk tidak menggosoknya terlalu keras agar tidak menimbulkan iritasi.
4. Cara Eksfoliasi Wajah dengan Masker Oatmeal
Oatmeal merupakan bahan alami yang sangat lembut dan cocok untuk kulit sensitif, termasuk kulit wajah ibu hamil. Jika digunakan untuk eksfoliasi, bahan ini dapat mengangkat sel kulit mati dengan lembut tanpa membuatnya iritasi. Kamu bisa membuat eksfoliator alami dengan cara mencampurkan oatmeal yang sudah dihancurkan dengan air atau madu. Oleskan pada wajah dan pijat perlahan, kemudian biarkan selama 10-15 menit sebelum dibilas.
Masker oatmeal tidak hanya berfungsi sebagai eksfoliator, tetapi juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu menenangkan kulit yang meradang atau gatal. Kondisi ini cukup sering terjadi selama kehamilan. Meskipun oatmeal cenderung eksfoliator yang lembut, tapi disarankan penggunaannya nggak lebih dri 1 kali dalam seminggu agar tidak kehilangan kelembapan alaminya.
5. Lakukan Eksfoliasi Wajah Maksimal 1 Kali dalam Seminggu
Jika ingin melakukan eksfoliasi wajah selama hamil, penting untuk dipahami bahwa jangan berlebihan dalam melakukannya. Kulit bumil cenderung lebih sensitif sehingga eksfoliasi berlebihan lebih rentan menyebabkan iritasi atau kulit kering. Cukup lakukan eksfoliasi wajah maksimal satu kali dalam seminggu, dengan memilih produk atau metode yang lembut dan alami.
Namun kalau memiliki tipe kulit yang sangat sensitif, kamu bisa mengurangi frekuensinya menjadi setiap 2 minggu. Dengan memberikan waktu yang cukup bagi kulit untuk pulih, eksfoliasi yang dilakukan dengan tepat akan memberikan hasil yang lebih baik dan menjaga kesehatan kulit ibu hamil.
6. Terapkan Proses Eksfoliasi dengan Lembut
Apapun metode yang dipilih, pastikan untuk melakukan eksfoliasi wajah dengan lembut. Jangan terburu-buru atau menggosok terlalu keras, karena hal ini bisa menyebabkan iritasi atau peradangan pada kulit. Gunakan gerakan melingkar yang lembut dan hindari penekanan yang terlalu keras agar tidak menimbulkan dampak negatif pada kulit. Aturan ini juga berlaku jika kamu menggunakan teknik dry brush, scrub, maupun chemical exfoliants.
Menggunakan teknik yang lembut tidak hanya akan menjaga kulit tetap sehat, tetapi juga membuat proses eksfoliasi menjadi lebih efektif. Ingat, kehamilan adalah masa yang penuh perubahan, jadi merawat kulit dengan perhatian ekstra sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan kesehatannya.
Mengenal Jenis Acid untuk Eksfoliasi yang Aman Saat Hamil
Pada jenis chemical exfoliation atau eksfoliasi kimiawi, biasanya bahan yang digunakan adalah skincare dengan kandungan asam (acid). Namun, tidak semua jenis acid ini bisa digunakan untuk eksfoliasi wajah saat hamil. Cek satu per satu mana yang bisa digunakan untuk bumil yang dilansir dari situs Dr Laura Nicholas, yuk!
1. Lactic Acid
Lactic acid adalah salah satu jenis asam yang lembut dan berasal dari susu, sehingga sering direkomendasikan untuk kulit sensitif, termasuk ibu hamil. Acid ini merupakan bagian dari kelompok alpha hydroxy acid (AHA) yang berfungsi sebagai eksfoliator ringan. Fungsinya adalah membantu mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel-sel baru, sehingga kulit tampak lebih cerah dan segar. Bagi ibu hamil yang mengalami masalah kulit kusam, lactic acid bisa menjadi pilihan yang aman dan efektif.
Formulanya juga memiliki manfaat hidrasi yang membantu menjaga kelembapan kulit. Kondisi ini sangat penting selama kehamilan, karena perubahan hormon sering membuat kulit lebih mudah kering dan dehidrasi.
Berbeda dengan AHA lainnya, molekul lactic acid lebih besar sehingga tidak menembus ke dalam lapisan kulit. Hal ini membuatnya lebih lembut dan aman bagi janin dalam kandungan. Meskipun demikian, ibu hamil tetap disarankan menggunakan produk dengan konsentrasi lactic acid rendah, sekitar 5-10%, dan tetap berkonsultasi dengan dokter kulit jika ada kekhawatiran tertentu.
2. Glycolic Acid
Jenis asam yang satu ini tergolong lebih kuat dari lactic acid, tapi tetap dianggap aman jika digunakan pada konsentrasi rendah selama kehamilan. Jadi bagian dari AHA, glycolic acid memiliki fungsi untuk eksfoliasi kulit yang lebih dalam sehingga dapat membantu mengatasi masalah tekstur dan jerawat.
Namun, karena molekul glycolic acid lebih kecil dan bisa menembus kulit lebih dalam, penting bagi ibu hamil untuk memilih produk dengan kadar yang rendah. Idealnya di bawah 10%. Konsentrasi yang terlalu tinggi bisa berisiko menyebabkan iritasi atau mengganggu lapisan kulit yang lebih dalam. Penggunaan glycolic acid secara tepat selama kehamilan dapat membantu ibu hamil merasakan kulit yang lebih halus, cerah, dan bebas dari masalah jerawat. Tapi, pastikan untuk tetap memperhatikan reaksi kulit dan konsultasikan dengan dokter jika perlu.
3. Azelaic Acid
Azelaic tergolong serbaguna, bahkan sering diresepkan oleh para dermalogis untuk mengatasi berbagai masalah kulit. Berasal dari gandum, barley atau rye, zat tersebut memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri.
Untuk ibu hamil yang mengalami jerawat hormonal, azelaic acid adalah pilihan yang aman dan efektif karena dapat membantu membunuh bakteri penyebab jerawat tanpa merusak lapisan kulit yang sehat.
Selain untuk jerawat, azelaic acid juga bekerja sebagai agen pencerah kulit. Banyak ibu hamil mengalami masalah hiperpigmentasi atau melasma akibat perubahan hormon, dan jenis asam ini bisa membantu menyamarkan bintik-bintik gelap tersebut dengan lembut. Karena sifatnya yang lembut dan cenderung aman, azelaic acid bisa digunakan dalam berbagai bentuk seperti gel atau krim, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan jenis kulit.
Eksfoliasi wajah saat hamil bisa memberikan hasil yang maksimal selama kamu memahami teknik dan metode yang tepat. Jangan lupa pastikan juga eksfoliator yang digunakan sesuai dengan kondisi kulit ibu hamil agar tidak menimbulkan efek samping yang nggak diharapkan. Selamat mencoba, Sahabat Fimela!