Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela sering merasa lelah dengan perbedaan yang ada dengan pasanganmu? Ini tandanya ada ketidakcocokan di antara kalian berdua dan hal ini perlu kamu pertimbangkan kembali. Dalam hubungan romantis, kehadiran cinta dan saling pengertian saja tidak selalu cukup. Terkadang, konflik atau pola komunikasi yang tidak sehat bisa menunjukkan tanda bahwa sebuah hubungan perlu dievaluasi ulang.
Salah satu teori yang sangat relevan dalam mengidentifikasi tanda-tanda negatif dalam hubungan adalah teori “Four Horsemen” dari John Gottman. The Four Horsemen adalah empat pola perilaku destruktif yang, menurut penelitian Gottman, sering kali menjadi tanda peringatan dalam hubungan dan bisa mengarah pada keretakan.
Berikut ini adalah lima tanda bahwa kamu dan pasanganmu mungkin tidak cocok, dengan melihat teori “The Four Horsemen of the Apocalypse”: kritik, penghinaan, sikap defensif, dan penghindaran. Jika pola ini hadir dalam hubungan, penting untuk mempertimbangkannya secara serius demi kebahagiaan jangka panjang.
What's On Fimela
powered by
1. Krtitik Berlebihan
Seperti yang kita tahu bahwa komunikasi adalah kunci sukses untuk mewujudkan hubungan yang sehat antara pasangan. Namun, berbeda dengan kritik yang konstruktif dan dilayangkan terus menerus justru dapat menjadi senjata makan tuan yang memperburuk kondisi hubunga kalian. Dalam teori Four Haorsemen, kritik menjadi masalah besar saat melampaui ekspresi rasa ketidakpuasan dan selebihnya malah akan menyerang kepribadian pasangan.
Dalam kasus ini contohnya ialah, pasanganmu mengatakan "Kamu selalu mentingi diri kamu sendiri tanpa pernah mikirin rasanya jadi aku" adalah kritik yang bersifat personal dan dapat berujung pada luka emosional dan menggores harga diri seorang pasangan. Jadi, jika kondisi ini terus-menerus terjadi dalam hubungan kalian dengan terus menerus mengkritik dan terlalu sering mengungkapkan kekurangan masing-masing tanpa adanya apresiasi, maka hal ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan kalian perlu dipertimbangkan kembali.
2. Penghinaan yang Mengurangi Rasa Hormat
Penghinaan adalah langkah kedua dalam Four Horsemen yang bisa menghancurkan hubungan. Ketika kritik berubah menjadi penghinaan, hubungan mulai kehilangan rasa hormat dan kehangatan. Penghinaan bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti mengejek, menggunakan humor yang menyakiti hati, atau melontarkan kata-kata kasar.
Contoh umum adalah ucapan seperti, “Kamu memang gak ada gunanya, gak pernah bisa diandelin.” Penghinaan ini mematahkan hubungan secara mendalam dan menyebabkan perasaan benci atau kebencian. Jika salah satu pihak mulai meremehkan yang lain atau merasa superior, ini adalah sinyal kuat bahwa hubungan berada di titik yang sulit diperbaiki.
3. Sikap Defensif yang Menghindar dari Masalah
Sikap defensif adalah pola ketiga dari Four Horsemen yang menunjukkan kurangnya kemampuan untuk mendengarkan dan menerima tanggung jawab dalam hubungan. Ketika pasangan atau diri kita bersikap defensif, biasanya kita akan menolak atau membenarkan diri atas kesalahan yang terjadi, tanpa benar-benar mendengarkan apa yang pasangan sampaikan.
Contoh defensif adalah membalas kritik dengan alasan atau justifikasi berlebihan, seperti “Aku sibuk, makanya lupa. Itu bukan salahku.” Sikap ini membuat konflik semakin parah karena pasangan tidak merasa didengar atau dimengerti. Jika kamu atau pasangan terus bersikap defensif tanpa menyelesaikan akar masalah, hal ini dapat menyebabkan kebuntuan dalam komunikasi.
4. Stonewalling atau Sikap Dingin (Silent Treatment)
Stonewalling adalah ciri terakhir dalam Four Horsemen dan terjadi ketika salah satu pihak mulai menghindari komunikasi dan menutup diri. Biasanya ini muncul setelah hubungan dipenuhi konflik yang tak terselesaikan atau ketika salah satu pihak merasa tidak mampu menghadapi masalah lagi. Sikap diam, menghindari kontak mata, atau bahkan pergi begitu saja dari diskusi adalah bentuk dari stonewalling.
Jika salah satu atau kedua pasangan sering mengabaikan masalah dengan cara ini, hubungan mulai terasa berat dan menyakitkan. Sikap menghindar seperti ini bisa menunjukkan bahwa salah satu pihak sudah merasa jenuh atau tidak punya niat untuk memperbaiki hubungan.
5. Rasa Menyerah dan Hilangnya Kemauan untuk Memperbaiki Hubungan
Ketika Four Horsemen hadir secara bersamaan atau terjadi berulang kali, ini sering kali menyebabkan rasa putus asa dalam hubungan. Saat kamu atau pasangan merasa bahwa segala upaya tidak akan mengubah apapun, ini adalah tanda bahaya yang harus diperhatikan.
Perasaan tidak ingin memperbaiki hubungan bisa berkembang menjadi sikap pasif dan akhirnya menyerah. Hubungan yang sehat seharusnya dibangun dengan semangat untuk selalu berkembang bersama, bukan berhenti atau menyerah di tengah jalan.
ika kamu merasa tanda-tanda tersebut muncul dalam hubungan, penting untuk melakukan tindakan perbaikan. Saling mendengarkan, menunjukkan empati, dan belajar berkomunikasi dengan baik adalah langkah-langkah kecil yang bisa berdampak besar.