Fimela.com, Jakarta Stroke sering disebut sebagai pembunuh diam-diam karena dapat menyerang secara tiba-tiba tanpa peringatan dan menyebabkan kerusakan otak yang serius, bahkan bisa berujung pada kematian. Jika tidak berakibat fatal, stroke pada usia lanjut dapat mengakibatkan kecacatan jangka panjang, menjadikannya salah satu penyakit yang paling ditakuti di dunia medis.
Banyak orang mungkin sudah akrab dengan istilah stroke, tetapi bagaimana dengan serangan iskemik transien (TIA) atau stroke ringan? Walaupun ada kata ringan, TIA adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Jadi, bagaimana cara menangani stroke ringan ini?
1. Kenali Gejala Stroke Ringan
Sebelum kita dapat menangani stroke ringan dengan efektif, mengenali gejalanya adalah langkah awal yang krusial. Gejala TIA, atau Transient Ischemic Attack, biasanya muncul secara tiba-tiba dan menyerupai gejala stroke, namun hanya bersifat sementara.
Berdasarkan penjelasan dari para ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus, gejala-gejala ini dapat mencakup perubahan pada indra, seperti pendengaran dan penglihatan, serta kebingungan dan masalah pada otot. Kebanyakan gejala ini dapat mereda dalam waktu kurang dari 10 menit, dan sekitar 90% dari gejala tersebut akan hilang dalam waktu kurang dari empat jam.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ini. Anda juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi online yang tersedia melalui aplikasi kesehatan untuk mendapatkan penanganan cepat dari dokter.
2. Langkah-Langkah Mengatasi Stroke Ringan
Stroke ringan, atau Transient Ischemic Attack (TIA), memerlukan penanganan yang tepat untuk mencegah risiko lebih lanjut. Beberapa pendekatan dapat diambil, tergantung pada penyebab dan kondisi medis individu. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Perubahan Gaya Hidup
Langkah awal yang direkomendasikan oleh para ahli adalah melakukan perubahan gaya hidup. Menghentikan kebiasaan merokok, rutin berolahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi sangat penting. Semua ini bertujuan untuk menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah terjadinya gejala yang lebih serius.
2. Konsumsi Obat-obatan
Dokter sering meresepkan obat untuk mencegah terjadinya stroke lebih lanjut. Obat-obatan seperti aspirin yang berfungsi sebagai pengencer darah dan obat antihipertensi dapat membantu mengatasi penyebab stroke ringan serta mengurangi risiko komplikasi.
3. Menyingkirkan Infeksi
Penyebab TIA dapat terdeteksi melalui pemeriksaan medis. Jika penyebabnya tidak jelas, pasien mungkin perlu dirujuk ke ahli saraf untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Proses ini penting untuk menyingkirkan kondisi yang lebih serius yang dapat menyebabkan stroke ringan.
4. Operasi
Pada kasus tertentu, tindakan pembedahan mungkin diperlukan, terutama jika terdapat penyumbatan arteri yang signifikan. Prosedur seperti endarterektomi dapat dilakukan untuk menghilangkan penyumbatan dan memulihkan aliran darah ke otak.
3. Gejala Stroke: Ingat Istilah FAST
Stroke merupakan kondisi darurat yang memerlukan penanganan cepat. Untuk mengenali gejala stroke, gunakan metode FAST, yang merupakan singkatan dari empat langkah penting:
1. Face (Wajah)
Perhatikan apakah wajah atau mulut seseorang tampak tidak simetris. Ciri ini dapat menjadi indikasi awal terjadinya stroke.
2. Arms (Lengan)
Periksa apakah terdapat kelemahan pada salah satu lengan. Minta orang tersebut untuk mengangkat kedua lengan secara bersamaan. Jika satu lengan jatuh, ini bisa menjadi tanda bahaya.
3. Speech (Bicara)
Amati apakah cara bicara seseorang terdengar tidak jelas atau sulit dimengerti. Kesulitan berbicara bisa menjadi gejala stroke yang signifikan.
4. Time (Waktu)
Jika menemukan salah satu dari gejala di atas, segera cari bantuan medis. Waktu sangat berharga dalam penanganan stroke untuk meminimalisir kerusakan lebih lanjut.
4. Pertolongan Pertama untuk Stroke Ringan
Stroke ringan adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian segera. Menurut informasi dari Siloam Hospitals, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu seseorang yang mengalami gejala stroke ringan. Berikut adalah panduan yang dapat diikuti:
1. Amati Gejala
Penting untuk memperhatikan gejala yang muncul. Kenali tanda-tanda awal dengan menggunakan kriteria FAST, yaitu:
- Face: Apakah wajahnya tampak tidak simetris?
- Arms: Apakah salah satu lengan tidak bisa diangkat?
- Speech: Apakah bicaranya terdengar aneh atau tidak jelas?
- Time: Jika ada gejala, segera cari pertolongan medis.
2. Periksa Pernapasan
Pastikan penderita dapat bernapas dengan baik. Berikan ruang yang cukup dan longgarkan pakaian yang ketat. Anjurkan mereka untuk mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan agar pernapasan lebih lancar.
3. Perbaiki Posisi
Atur posisi penderita agar lebih nyaman. Jika penderita merasa mual, berbaring dengan kepala sedikit terangkat dapat membantu meredakan ketidaknyamanan.
4. Segera Bawa ke Rumah Sakit
Jangan tunda untuk membawa penderita ke rumah sakit. Hubungi layanan darurat untuk mendapatkan bantuan cepat. Tetap tenang sambil menunggu kedatangan ambulans agar proses pertolongan dapat berjalan dengan baik.