IN2MF 2024 Resmi Digelar, Tampilkan Ribuan Koleksi dari 218 Desainer Lokal dan Internasional

Hilda Irach diperbarui 01 Nov 2024, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024 dalam rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 resmi dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober hingga 3 November di Hall A dan Cendrawasih, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. Tahun ini, gelaran modest fashion bergengsi ini menampilkan ribuan koleksi dari 218 desainer lokal dan internasional.

Dengan mengusung tema “Elevating Sustainable Modest Fashion to The Global Stage”, IN2MF mengedepankan penerapan konsep sustainability dan optimalisasi penggunaan wastra dan kain lokal, mulai dari batik, songket, tenun ikat, tenun ATBM, lurik, tapis, sasirangan, jumputan, eco print, bordir, hingga  rajutan.

Selain fashion show, ada juga trade show atau  atau pameran dagang berstandar internasional yang menampilkan 1.573 koleksi modest fashion dari 218 desainer dan jenama asal Indonesia yang merupakan anggota Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia dan UMKM binaan Bank Indonesia, serta desainer dan jenama dari mancanegara, yaitu Malaysia, Afrika Selatan, Australia, India, Italia, Rusia, Turki, Spanyol, U.E.A, dan Jordan.

 
2 dari 2 halaman

IN2MF sebagai platform untuk Mengintegrasikan Ekosistem Modest Fashion

Tahun ini, gelaran modest fashion IN2MF menampilkan ribuan koleksi dari 218 desainer lokal dan internasional. [Fimela/Daniel Kampua].

Bank Indonesia bersama Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) menyelenggarakan acara tahunan IN2MF sebagai platform untuk mengintegrasikan ekosistem modest fashion dalam mewujudkan ekonomi syariah yang inklusif, berdaya tahan, dan berkelanjutan. Penyelenggaraan IN2MF terus ditingkatkan ke skala internasional guna memperkenalkan produk modest fashion Indonesia dan memperkuat eksistensinya di kancah global.

“IN2MF dapat menjadi momentum penggerak ekosistem modest fashion di Indonesia dan menjadi wujud kolaborasi antara pemerintah, swasta, asosiasi, perbankan, lembaga pendidikan dan masyarakat yang mendukung akselerasi Indonesia sebagai pusat modest fashion global dan produsen halal terkemuka di dunia,” papar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo  dalam acara “Opening Ceremony IN2MF 2024” pada (30/10).

Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman dalam sambutannya juga  menyampaikan, peluang untuk menjadi pusat modest fashion sangat terbuka dengan tingginya kreativitas UMKM dan berbagai wastra sebagai kekayaan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tren produk modest fashion baru ke pasar global. “Selain itu, pemanfaatan digitalisasi dan teknologi juga memberikan peluang besar kepada para desainer modest fashion Indonesia untuk mempromosikan dan memasarkan produk mereka ke pasar global dengan lebih mudah dan murah,” ungkapnya.

Pesatnya kemajuan modest fashion Indonesia sudah mendapatkan pengakuan dunia. Berdasarkan State of Global Islamic Economic Report 2023, kinerja ekonomi syariah Indonesia berada pada peringkat ke-3 dunia, salah satunya disumbang sektor modest fashion yang juga menempati peringkat ke-3 dunia setelah Turki dan Malaysia. 

Tahun ini, IN2MF semakin menggiatkan program-program yang dapat meningkatkan kolaborasi antara desainer, brand, influencer, konsumen, pelaku industri, hingga dengan event-event nasional maupun internasional. Seperti Business Matching Traditional Textiles yang mempertemukan desainer dan jenama nasional maupun mancanegara dengan artisan wastra Nusantara, Seminar Series on Modest Fashion, dan Focus Discussion Group (FGD) untuk meningkatkan kapasitas desainer dan pelaku industri modest fashion di tanah air.

 Kegiatan Seminar Series on Modest Fashion pada IN2MF 2024 diawali dengan tema “Modest Fashion Business: Redefing Creativity with STRIVE 25/26” yang mengulas tentang proyeksi tren fesyen tahun 2025/2026 dengan tema STRIVE. Seminar ini menghadirkan narasumber Wedha Gita sebagai Creative Director dan Fashion Designer, Rahayu Budi Handayani sebagai Researcher and Fashion Lecturer Universitas Ciputra, dan Dina Midiani sebagai Trend Expert and Trend Forecasting.