3 Tanda Kamu sedang Melakukan Helikopter Parenting, Kenali Dampaknya

Anastasia Trifena diperbarui 07 Nov 2024, 19:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Sebagai orang tua, keinginan untuk selalu ada dan melindungi anak adalah naluri yang wajar. Namun, ketika perhatian berlebihan berubah menjadi pengawasan yang ketat dalam setiap aspek kehidupan anak, bisa jadi kamu sedang melakukan helicopter parenting. Pola asuh ini sering kali dilakukan tanpa disadari, padahal dampaknya bisa cukup besar terhadap perkembangan anak.

Helicopter parenting terjadi ketika orang tua terlalu sering mengendalikan dan melindungi anak dari berbagai situasi, dengan maksud untuk mencegah kegagalan atau ketidaknyamanan. Meskipun bermaksud baik, gaya pengasuhan seperti ini justru bisa membuat anak kehilangan kemandirian dan rasa percaya diri.

Kenali tanda-tanda helicopter parenting, serta dampak yang mungkin terjadi pada anak.

2 dari 4 halaman

1. Terlalu Mengatur Keputusan Anak

lustrasi helicopter parenting. (Copyright Pexels/August de Richelieu)

Salah satu tanda utama helicopter parenting adalah terlalu banyak campur tangan dalam keputusan-keputusan kecil maupun besar dalam hidup anak, misalnya memilih kegiatan ekstrakurikuler atau teman bermain. Terlalu sering mengambil alih keputusan ini membuat anak kehilangan kesempatan untuk belajar membuat pilihan sendiri. Dampaknya, anak mungkin tumbuh dengan rasa tidak percaya diri atau bahkan ketergantungan pada orang tua untuk mengambil keputusan. 

3 dari 4 halaman

2. Selalu Mengawasi Aktivitas dan Menyelesaikan Masalah Anak

lustrasi helicopter parenting. (Copyright Pexels/Mikhail Nilov)

Jika sering kali merasa perlu selalu mengawasi setiap aktivitas atau menyelesaikan masalah anak, ini bisa menjadi tanda helicopter parenting. Terlalu protektif terhadap tantangan yang dihadapi anak akan menghalanginya dalam mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dan menghadapi kegagalan. Anak yang tumbuh dalam pola ini bisa kesulitan beradaptasi saat harus menyelesaikan masalah sendiri di masa depan. 

4 dari 4 halaman

3. Menuntut Prestasi yang Terlalu Tinggi

lustrasi helicopter parenting. (Copyright Pexels/RDNE Stock project)

Orang tua dengan pola asuh helicopter parenting sering kali memasang ekspektasi yang sangat tinggi terhadap prestasi anak di sekolah maupun di luar sekolah. Meskipun dukungan sangat penting, tekanan yang berlebihan dapat membuat anak merasa cemas dan takut gagal. Dalam jangka panjang, anak mungkin akan mengalami stres yang memengaruhi kesejahteraan mentalnya atau merasa bahwa ia hanya dihargai karena pencapaiannya.

Menyadari tanda-tanda helicopter parenting membantu memberikan ruang bagi anak untuk tumbuh lebih mandiri dan percaya diri.