Fimela.com, Jakarta Bagi pemilik rambut panjang, mengikat rambut ekor kuda atau ponytail sering jadi pilihan hairstyle praktis untuk menunjang penampilan. Gaya rambut ini bisa bikin penampilan tampak rapi secara instan. Nggak hanya cocok saat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga saja, rambut ponytail juga mendukung sisi profesional look, sehingga cocok banget digunakan untuk ke kantor.
Tapi, terlalu lama mengikat rambut kok malah sering bikin sakit kepala ya? Biar nggak mengganggu aktivitas sehari-hari, begini trik yang bisa dilakukan untuk mencegahnya!
What's On Fimela
powered by
Penyebab Sakit Kepala Saat Mengikat Rambut
Sakit kepala saat mengikat rambut biasanya terjadi karena adanya tekanan berlebihan pada kulit kepala dan akar rambut. Saat rambut ditarik kuat ke belakang atau diikat terlalu kencang, saraf-saraf kecil di kulit kepala dapat tertekan, menimbulkan sensasi nyeri yang menjalar hingga ke kepala. Hal ini seringkali disebut sebagai ‘ponytail headache’ atau sakit kepala akibat ikatan rambut.
Selain itu, bahan atau jenis tali rambut yang keras bisa memperparah sakit kepala. Tali rambut yang tidak elastis atau terlalu kencang akan menarik rambut dan kulit kepala lebih kuat, memicu ketegangan pada saraf di area tersebut. Nggak hanya memicu sakit kepala, kamu mungkin juga akan merasa tegang di area leher dan bahu.
Tips Mencegah Sakit Kepala Saat Mengikat Rambut
Mengalami sakit kepala di tengah kesibukan super padat jelas bukan hal yang menyenangkan. Supaya terbebas dari dilema yang satu ini, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mengikat rambut.
1. Hindari Ikatan Rambut yang Terlalu Kencang
Mengikat rambut terlalu kencang memang bisa memberikan kesan rapi dan tertata, tetapi justru ini bisa memicu sakit kepala. Tekanan pada akar rambut yang ditarik dengan kencang dapat membuat saraf di kulit kepala menjadi tegang. Semakin lama durasi ikatannya, semakin besar peluang munculnya sakit kepala.
Salah satu cara untuk tetap nyaman adalah dengan memilih gaya ikatan yang lebih longgar, seperti messy bun atau ikatan rendah di bagian tengkuk. Gaya ini tidak hanya memberikan tampilan yang lebih santai, tetapi juga membantu mengurangi ketegangan pada rambut dan kulit kepala. Jika harus mengikat rambut dengan kencang, usahakan untuk tidak melakukannya sepanjang hari agar kepala tidak cepat lelah.
2. Gunakan Tali Rambut yang Lembut, Seperti Scrunchie
Pilihan tali rambut juga bisa berpengaruh pada kenyamanan pengguna. Tali rambut yang keras atau tipis bisa lebih mudah menarik dan menekan rambut. Jadi, disarankan menggunakan tali rambut berbahan lembut seperti scrunchie. Jenis tali ini memiliki lapisan kain lembut yang mengurangi gesekan pada rambut dan kulit kepala, sehingga mengurangi risiko sakit kepala.
Selain itu, scrunchie juga lebih elastis dan fleksibel, memungkinkan rambut tertata dengan baik tanpa harus diikat terlalu kencang. Kamu bisa memilih scrunchie dari bahan katun atau satin yang tidak terlalu menekan rambut. Dengan tali yang lebih lembut, kulit kepala bisa tetap nyaman dan kamu pun terhindar dari sakit kepala yang mengganggu.
3. Lepas Ikatan Setiap Satu Jam Sekali agar Rambut dan Kepala Bisa Beristirahat
Mengikat rambut secara terus-menerus dalam waktu lama bisa membuat kepala terasa tegang. Cobalah untuk memberikan waktu istirahat dengan melepas ikatan setiap satu jam sekali. Cara ini tidak hanya mengurangi ketegangan pada kulit kepala tetapi juga memberi kesempatan pada rambut untuk ‘bernapas’. Lepas ikatan, pijat ringan kulit kepala selama beberapa menit, lalu ikat kembali jika perlu.
Pijatan pada kulit kepala bisa membantu melancarkan aliran darah dan mengendurkan otot-otot yang tegang. Trik tersebut bisa memberikan rasa rileks dan mengurangi risiko sakit kepala.
Sekarang nggak perlu lagi merasakan drama sakit kepala saat mengikat rambut! Dengan tips yang tepat, kamu bisa mencegah hal ini mengganggu aktivitas sehari-hari. Yuk, mulai terapkan dan rasakan sendiri bedanya, Sahabat Fimela!