Mitos dan Fakta Pantangan Makan Ibu Menyusui: Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Arawinda Dea Alisia diperbarui 29 Okt 2024, 14:02 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjadi ibu menyusui tentu penuh tantangan dan tanggung jawab. Salah satu hal yang sering membingungkan para ibu baru adalah soal pantangan makanan. Banyak yang mengatakan bahwa ada sejumlah makanan yang sebaiknya dihindari karena bisa memengaruhi kualitas ASI atau kesehatan bayi. Namun, tidak semua yang beredar di masyarakat benar-benar terbukti secara ilmiah, lho. Seringkali, berbagai mitos beredar tanpa dasar yang jelas, membuat ibu menyusui khawatir dan bingung dalam memilih makanan.

Seiring dengan perkembangan ilmu kesehatan, sekarang sudah banyak fakta yang bisa membantu ibu menyusui dalam memilih makanan. Beberapa pantangan makan memang ada yang perlu dihindari untuk menghindari risiko alergi atau gangguan pencernaan pada bayi, tetapi ada juga yang sekadar mitos belaka. Mengetahui perbedaan antara mitos dan fakta ini penting agar kamu bisa tetap sehat dan bayi mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI.

Nah, Sahabat Fimela, supaya kamu tidak bingung lagi, yuk, simak beberapa mitos dan fakta tentang pantangan makan untuk ibu menyusui berikut ini. Artikel ini akan membantu kamu memahami mana yang perlu dihindari, mana yang aman, dan bagaimana sebaiknya menjaga asupan nutrisi agar proses menyusui tetap optimal!

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

Mitos: Ibu Menyusui Tidak Boleh Makan Makanan Pedas

Mitos: Ibu Menyusui Tidak Boleh Makan Makanan Pedas | copyright pexels.com/RDNE Stock project

Fakta: Banyak yang percaya bahwa makanan pedas dapat menyebabkan perut bayi kembung atau diare, namun sebenarnya tidak ada bukti ilmiah yang mengaitkan makanan pedas dengan gangguan pencernaan pada bayi melalui ASI. Hanya saja, jika kamu merasa tidak nyaman setelah makan pedas, sebaiknya hindari. Rasa pedas juga biasanya tidak memengaruhi rasa ASI secara signifikan.

3 dari 6 halaman

Mitos: Kacang-Kacangan Harus Dihindari Agar Bayi Tidak Alergi

Mitos: Kacang-Kacangan Harus Dihindari Agar Bayi Tidak Alergi | copyright pexels.com/Pixabay

Sebenarnya, tidak semua ibu menyusui harus menghindari kacang-kacangan. Hanya jika ada riwayat alergi keluarga terhadap kacang, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya. Jika tidak ada risiko alergi, makan kacang-kacangan justru bisa memberi asupan protein dan lemak sehat yang baik bagi ibu dan bayi.

4 dari 6 halaman

Mitos: Minuman Dingin Bisa Membuat ASI Membeku

Mitos: Minuman Dingin Bisa Membuat ASI Membeku | copyright pexels.com/cottonbro studio

Fakta: Ini adalah salah satu mitos yang sering membuat khawatir ibu menyusui. Faktanya, suhu minuman tidak memengaruhi ASI secara langsung. Tubuh manusia memiliki mekanisme yang menjaga suhu ASI tetap stabil, sehingga minuman dingin tidak akan memengaruhi kualitas atau suhu ASI yang dihasilkan.

5 dari 6 halaman

Mitos: Ibu Menyusui Harus Menghindari Kol dan Brokoli

Mitos: Ibu Menyusui Harus Menghindari Kol dan Brokoli | copyright pexels.com/Lorena Martínez

Fakta: Kol dan brokoli memang bisa menyebabkan gas di perut bagi sebagian orang, namun tidak serta-merta akan memengaruhi pencernaan bayi. Jika kamu tidak mengalami masalah pencernaan setelah mengonsumsinya, sayuran ini justru dapat memberikan serat dan vitamin yang penting untuk kesehatan.

6 dari 6 halaman

Mitos: Minum Kopi dan Teh Dilarang untuk Ibu Menyusui

Mitos: Minum Kopi dan Teh Dilarang untuk Ibu Menyusui | copyright pexels.com/Chevanon Photography

Fakta: Kafein dalam kopi dan teh sebenarnya tidak sepenuhnya dilarang, tetapi perlu dibatasi. Sebagian kecil kafein dapat masuk ke ASI, sehingga konsumsi kafein berlebihan bisa membuat bayi rewel. Namun, dalam jumlah terbatas (sekitar 1-2 cangkir per hari), kopi atau teh masih bisa dikonsumsi dengan aman.

Itulah beberapa mitos dan fakta yang penting untuk diketahui, Sahabat Fimela. Jangan biarkan mitos-mitos yang beredar membuatmu terlalu khawatir dalam mengonsumsi makanan. Tetap jaga pola makan sehat dan seimbang agar proses menyusui berjalan lancar dan bayi mendapatkan nutrisi terbaik! 4o