Fimela.com, Jakarta Mendidik anak di era sekarang menjadi tantangan yang semakin kompleks bagi para orangtua. Di tengah arus informasi yang cepat, teknologi yang terus berkembang, serta tekanan sosial yang semakin tinggi, anak-anak sering kali dihadapkan pada berbagai situasi yang dapat memicu stres dan kecemasan. Tidak hanya itu, ekspektasi dari lingkungan sekitar juga sering membebani, membuat mereka merasa tertekan untuk selalu berhasil. Oleh karena itu, peran orangtua menjadi sangat krusial dalam membimbing anak untuk tidak hanya sukses secara akademis, tetapi juga memiliki mental yang kuat dan sehat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Salah satu cara untuk bisa mengoptimalkan tumbuh kembang anak adalah dengan memahami dan menerapkan konsep Yes Brain. Konsep Yes Brain yang diperkenalkan oleh Daniel J. Siegel dan Tina Payne Bryson dalam buku The Yes Brain menggambarkan keadaan mental di mana seseorang—terutama anak-anak—memiliki pola pikir yang terbuka, fleksibel, dan mampu merespons tantangan dengan tenang dan positif. Yes Brain membuat anak lebih berani mengeksplorasi, lebih mudah mempelajari hal-hal baru, dan lebih tangguh dalam menghadapi kegagalan. Ketika anak berada dalam kondisi Yes Brain, mereka cenderung lebih kreatif, penuh rasa ingin tahu, serta mampu mengelola emosi dengan lebih baik.
What's On Fimela
powered by
The Yes Brain: Cara Menumbuhkan Sikap Berani, Ingin Tahu, dan Tangguh di Dalam Diri Anak
Judul: The Yes Brain: Cara Menumbuhkan Sikap Berani, Ingin Tahu, dan Tangguh di Dalam Diri Anak
Penulis: Daniel J. Siegel, M.D. dan Tina Payne Bryson, PhD
Penerjemah: Nuraini Mastura
Penyunting: lsthi P. Rahayu
Penyelaras aksara: Nurjaman & Lina Sellin
Penata aksara: Aniza Pujiati
Desainer sampul: @platypo
Ilustrator sampul: Faza
Ilustrator isi: Arya Widyantoro (berdasarkan ilustrasi asli karya Tuesday Mourning)
Cetakan ke-1, Juni 2023
Penerbit: Noura Books
Bayangkan, betapa damainya hidup orangtua apabila anak- anak dalam kesehariannya memberi respons dengan positif- akur dengan saudara, rajin mengerjakan tugas sekolah, me- matuhi batasan waktu layar, menikmati masakan yang disajikan. Mereka bebas dari drama, sikap defensif, bahkan dari menutup diri. Keterampilan merespons inilah yang disebut oleh Daniel J. Siegel dan Tina Payne Bryson sebagai Yes Brain.
Bukan mengubah anak menjadi "robot" penurut tanpa memiliki kendali diri, tetapi Yes Brain dapat membantu anak untuk menyadari siapa diri mereka, ingin menjadi seperti apa mereka kelak, serta dapat membuat mereka sanggup mengatasi ke- kecewaan serta kekalahan.
Melalui ragam keterampilan dan aktivitas sehari-hari yan8 tersaji dalam buku ini, orangtua dapat membantu anak, segala usia, untuk memiliki Yes Brain, bekal tumbuhnya sikap berani, penuh rasa ingin tahu, dan tangguh dalam menghadapi segala tantangan.
***
Sahabat Fimela, buku The Yes Brain karya Daniel J. Siegel dan Tina Payne Bryson adalah bacaan inspiratif yang wajib dimiliki oleh para orangtua dan siapa saja yang peduli dengan perkembangan optimal anak-anak. Buku ini menawarkan panduan praktis untuk membantu anak mengembangkan pola pikir yang terbuka, tangguh, dan siap menghadapi tantangan hidup. Melalui konsep Yes Brain, penulis mengajak kita untuk lebih memahami bagaimana membentuk anak yang berani, penasaran, dan penuh empati.
Dalam buku ini, Siegel dan Bryson menjelaskan perbedaan antara Yes Brain dan No Brain. Yes Brain adalah keadaan mental di mana seseorang merasa terbuka, fleksibel, dan mampu mengelola stres dengan baik. Sebaliknya, No Brain cenderung membuat anak bersikap defensif, mudah marah, dan takut. Dengan membantu anak mengembangkan Yes Brain, kita bisa mendidik mereka agar lebih siap menghadapi berbagai situasi sulit tanpa takut gagal.
Penulis menyoroti empat pilar utama untuk membentuk Yes Brain pada anak, yaitu keseimbangan, ketangguhan, wawasan, dan empati. Keempat elemen ini saling mendukung dalam membangun kecerdasan emosional yang kuat. Dengan keseimbangan, anak bisa mengendalikan emosinya. Ketangguhan membuat mereka bangkit dari kegagalan, sementara wawasan membantu mereka memahami diri sendiri, dan empati mengajarkan mereka untuk peduli pada orang lain.
Salah satu hal penting dalam buku ini adalah bagaimana mengajarkan anak untuk mengelola stres. Penulis memberikan banyak contoh praktis yang bisa Sahabat Fimela terapkan di rumah. Melalui latihan sederhana seperti mindfulness, anak diajari untuk mengenali dan mengelola emosi mereka, sehingga tidak menjadi reaktif atau terbebani saat menghadapi tekanan.
Tidak hanya itu, The Yes Brain juga mendorong anak untuk lebih berani mencoba hal-hal baru. Buku ini membantu kita sebagai orangtua menciptakan lingkungan di mana anak-anak merasa aman untuk bereksplorasi tanpa takut akan kegagalan. Anak yang tumbuh dengan pola pikir seperti ini akan memiliki rasa ingin tahu yang lebih tinggi dan lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup.
Buku ini sangat mudah dipahami dan penuh dengan strategi yang bisa langsung diterapkan. Sahabat Fimela akan menemukan berbagai cara untuk membantu anak mengatasi konflik, meredakan emosi negatif, dan membangun ketahanan mental mereka. Semua panduan dalam buku ini dilandasi oleh riset ilmiah yang mendalam namun disajikan dengan cara yang ringan dan mudah diikuti.
The Yes Brain adalah bacaan inspiratif yang sangat direkomendasikan bagi orangtua dan siapa saja yang tertarik pada proses tumbuh kembang anak yang optimal. Buku ini tidak hanya membahas cara mendidik anak agar sukses secara akademis, tetapi juga bagaimana membantu mereka tumbuh menjadi individu yang kuat, berempati, dan bahagia.