5 Cara Menjaga Ketenangan Batin saat Hidup Terasa Berantakan

Endah Wijayanti diperbarui 22 Okt 2024, 12:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Hidup memang tak selalu berjalan mulus, Sahabat Fimela. Terkadang, ketika kita merasa segalanya sudah sesuai rencana, tiba-tiba masalah datang menghantam seperti gelombang besar. Rasanya seperti terjebak di tengah badai yang tak kunjung reda. Namun, ketenangan batin tetap bisa kita raih, meski keadaan sekitar sedang kacau balau.

Bagaimana caranya agar tidak mudah stres dan tetap bisa merasa damai di dalam diri? Berikut adalah lima cara menjaga ketenangan batin saat hidup terasa berantakan yang mungkin belum banyak dibahas di tempat lain. Yuk, kita mulai perjalanan menuju ketenangan ini!

 

2 dari 6 halaman

1. Fokus pada Hal-Hal Kecil yang Bisa Kamu Kontrol

Mental tahan banting./copyright freepik.com/author/benzoix

 

Sahabat Fimela, saat hidup terasa berantakan, kita cenderung merasa terjebak dan kehilangan kendali. Masalah yang menumpuk sering kali membuat kita merasa seolah-olah tak ada yang bisa kita lakukan. Padahal, salah satu cara untuk menjaga ketenangan batin adalah dengan memfokuskan diri pada hal-hal kecil yang masih bisa kita kontrol. Alih-alih terjebak dalam kecemasan terhadap hal-hal besar yang mungkin di luar kendali kita, cobalah untuk memulai dari hal-hal sederhana seperti merapikan meja, memasak makanan favorit, atau sekadar menikmati secangkir teh hangat. Tindakan-tindakan kecil ini dapat memberikan rasa pencapaian yang mungkin kita butuhkan untuk mulai merasa tenang kembali.

Selain itu, fokus pada apa yang bisa kita kendalikan juga membantu kita tetap berpikir jernih. Dengan hanya memusatkan perhatian pada hal-hal yang benar-benar bisa kita ubah, kita menghindari kelelahan mental akibat memikirkan sesuatu yang di luar jangkauan kita. Ingat, Sahabat Fimela, ketenangan batin sering kali dimulai dari pengaturan pikiran kita sendiri. Jangan biarkan diri kita larut dalam hal-hal yang tak bisa kita kontrol, karena itu hanya akan menambah beban pikiran.

 

3 dari 6 halaman

2. Jangan Takut Melambat dan Beristirahat

Sikap karismatik./Copyright freepik.com/author/lifestylememory

 

Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang terasa berantakan, banyak dari kita justru terjebak dalam keinginan untuk terus bergerak, seolah-olah dengan bekerja lebih keras semua masalah akan selesai. Namun, Sahabat Fimela, terkadang yang kita butuhkan justru adalah melambat sejenak. Memberi diri sendiri izin untuk beristirahat bukan berarti kita menyerah, tetapi itu adalah bentuk kepedulian terhadap kesehatan mental kita. Saat kita lelah, baik secara fisik maupun emosional, kita cenderung membuat keputusan yang kurang bijak dan mudah terjebak dalam spiral stres.

Melambat sejenak juga memberikan kesempatan bagi pikiran kita untuk beristirahat dan mereset diri. Cobalah lakukan meditasi singkat, tarik napas dalam-dalam, atau nikmati beberapa menit kesunyian. Ketenangan batin sering kali muncul ketika kita berhenti mencoba terlalu keras untuk mengontrol segalanya. Percayalah, dengan memberi ruang pada diri sendiri untuk beristirahat, kita akan kembali dengan perspektif yang lebih segar dan pikiran yang lebih jernih.

 

 

4 dari 6 halaman

3. Latih Rasa Syukur Setiap Hari

Sikap positif./Copyright freepik.com/author/benzoix

Sahabat Fimela, di saat hidup terasa kacau, kita sering lupa untuk mensyukuri hal-hal baik yang masih ada dalam hidup kita. Padahal, rasa syukur adalah salah satu kunci utama untuk menjaga ketenangan batin. Cobalah untuk meluangkan waktu setiap hari untuk menuliskan atau merenungkan tiga hal yang kamu syukuri. Mungkin itu adalah udara segar yang kamu hirup setiap pagi, tawa sahabat karib, atau bahkan kehangatan sinar matahari yang menyinari wajahmu. Dengan fokus pada hal-hal positif, kita akan mulai melihat bahwa tidak semua dalam hidup ini penuh dengan kekacauan.

Rasa syukur ini akan mengingatkan kita bahwa meskipun ada masalah, masih banyak hal indah yang patut kita hargai. Ketika kita mampu memfokuskan diri pada hal-hal positif, perlahan-lahan ketenangan batin akan datang dengan sendirinya. Hal-hal kecil yang kita syukuri dapat menjadi jangkar yang membuat kita tetap berdiri teguh meskipun badai masalah datang menghampiri.

 

 

5 dari 6 halaman

4. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Semangat hidup./Copyright freepik.com/author/freepik

Di era media sosial, sangat mudah untuk terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita melihat hidup orang lain tampak sempurna, sementara hidup kita terasa berantakan. Namun, Sahabat Fimela, ingatlah bahwa apa yang kita lihat di luar sana hanyalah sebagian kecil dari kehidupan seseorang, bukan gambaran keseluruhan. Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan memperburuk perasaan tidak cukup baik dan memperparah stres yang sudah kita rasakan.

Sebagai gantinya, fokuslah pada perjalanan pribadi kita sendiri. Setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda, dan kita tidak bisa mengukur kebahagiaan atau kesuksesan kita berdasarkan apa yang orang lain alami. Dengan berhenti membandingkan diri, kita akan lebih mudah merasa puas dan menerima diri kita apa adanya. Inilah langkah besar menuju ketenangan batin yang sejati.

 

 

6 dari 6 halaman

5. Terima bahwa Ketidaksempurnaan adalah Bagian dari Hidup

Menyikapi keadaan./Copyright unsplash.com/@mattmoloney

Sahabat Fimela, salah satu hal paling penting untuk diingat saat hidup terasa berantakan adalah menerima bahwa ketidaksempurnaan adalah bagian dari hidup. Tidak ada satu pun dari kita yang memiliki kendali penuh atas segalanya, dan itu adalah hal yang wajar. Ketika kita bisa menerima bahwa hidup tidak harus selalu sempurna, kita akan merasa lebih ringan dan tidak terlalu tertekan oleh harapan-harapan yang tak realistis. Hidup yang penuh dengan tantangan dan masalah bukanlah tanda bahwa kita gagal, melainkan tanda bahwa kita sedang berkembang.

Dengan menerima ketidaksempurnaan, kita juga belajar untuk lebih bersikap ramah kepada diri sendiri. Beri ruang untuk membuat kesalahan, karena dari situlah kita belajar dan tumbuh. Ketenangan batin tidak datang dari hidup yang tanpa masalah, tetapi dari kemampuan kita untuk tetap tenang dan beradaptasi di tengah kekacauan. Jadi, jangan takut akan ketidaksempurnaan, Sahabat Fimela. Terimalah dengan lapang hati, dan kamu akan menemukan ketenangan yang selama ini kamu cari.

Mencapai Ketenangan Batin Butuh Proses Tersendiri

Sahabat Fimela, ketenangan batin bukanlah sesuatu yang bisa kita dapatkan dalam semalam. Ini adalah proses panjang yang membutuhkan kesabaran, latihan, dan penerimaan diri. Saat hidup terasa berantakan, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri.

Ingat bahwa setiap orang memiliki perjuangan mereka masing-masing, dan yang paling penting adalah bagaimana kita meresponsnya. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas—fokus pada hal yang bisa dikontrol, beristirahat, bersyukur, berhenti membandingkan diri, dan menerima ketidaksempurnaan—kamu akan semakin dekat pada ketenangan batin yang sesungguhnya.

Semoga artikel ini bisa menginspirasi kamu untuk tetap tenang di tengah badai kehidupan, Sahabat Fimela. Ingat, ketenangan batin bukanlah soal menghindari masalah, tapi bagaimana kita tetap bisa merasa damai meski dunia di sekitar kita sedang berantakan.

Tetap semangat dan jangan menyerah!