Fimela.com, Jakarta Apakah Sahabat Fimela gemar mengaplikasikan nail art untuk penampilan sehari hari? Dalam kalangan Gen Z terkhusus perempuan, mereka sangat gemar menghias kuku untuk penampilan menariknya dalam menjalani hari. Mereka rela panjangkan kuku dan mengeluarkan sebagian persen uang mereka untuk datang ke salon kuku dan berdia diri di sana selagi menunggu kukunya terhias secara sempurna. Bahkan, hal ini sudah masuk ke dalam list kebutuhan perawatan pada sebagian wanita.
Ada beragam hiasan kuku yang biasa digunakan oleh wanita pada umumnya, antara lain, fake nails atau kuku palsu, nail polish atau kuteks, 3D nail art, dan masih banyak lagi. Setiap jenis nail art menawarkan estetika yang berbeda, dari yang simple hingga yang glamor dan artistik.
Namun, tahukah kamu ada beberapa hal yang mungkin tidak selalu seindah yang terlihat? Inilah tiga sisi di balik memanjangkan kuku untuk nail art yang wajib kamu tahu!
1. Risiko Infeksi dan Bakteri
Kuku panjang, apalagi dengan lapisan gel atau acrylic, bisa menjadi tempat yang ideal bagi bakteri untuk berkembang. Banyak orang tidak menyadari bahwa kuku yang terlalu panjang dapat menyimpan kotoran, bakteri, dan bahkan jamur. Jika tidak dibersihkan dengan benar, hal ini bisa menyebabkan infeksi kuku yang menyakitkan, seperti paronychia (infeksi kulit di sekitar kuku). Selain itu, penggunaan bahan kimia pada nail extensions atau nail art juga dapat menyebabkan iritasi pada kuku dan kulit di sekitarnya.
Penelitian menunjukkan bahwa kuku yang terlalu panjang atau tidak dijaga kebersihannya dapat membawa hingga dua kali lebih banyak bakteri dibandingkan kuku pendek.
2. Kerapuhan Kuku
Kuku yang dipanjangkan, terutama dengan bantuan teknik seperti acrylic atau gel, rentan terhadap kerusakan. Walaupun terlihat kuat, kuku buatan ini sebenarnya bisa membuat kuku asli di bawahnya menjadi rapuh. Setelah pemakaian yang lama, kamu mungkin akan mengalami kuku yang lebih tipis, pecah-pecah, atau bahkan terkelupas. Proses pelepasan nail extensions yang tidak hati-hati juga dapat merusak kuku asli secara permanen.
Kuku asli membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk pulih dari kerusakan akibat penggunaan gel atau acrylic yang berlebihan. Kuku yang tipis bisa menjadi lebih rentan terhadap cedera fisik seperti retak atau patah.
3. Biaya dan Waktu yang Tidak Sedikit
Selain risiko kesehatan dan kerapuhan kuku, memanjangkan kuku juga bisa menjadi beban dari sisi waktu dan finansial. Kunjungan rutin ke salon untuk menjaga kuku tetap cantik, baik untuk pengisian gel, perbaikan, atau bahkan menghilangkan lapisan nail art, dapat memakan biaya yang cukup besar. Selain itu, proses perawatan kuku panjang juga memakan waktu yang cukup lama, mulai dari aplikasi hingga pengeringan, yang terkadang membutuhkan beberapa jam.
Secara rata-rata, seseorang bisa menghabiskan ratusan hingga ribuan dolar setiap tahun hanya untuk perawatan nail art profesional. Ditambah lagi, kuku panjang bisa membuat beberapa aktivitas sehari-hari seperti mengetik atau mengikat tali sepatu menjadi lebih sulit dan tidak nyaman.
Dari risiko kesehatan, kerusakan kuku asli, hingga biaya yang tidak sedikit, pastikan kamu siap menghadapi efek samping dari memiliki kuku panjang yang indah. Jadi, sebelum memperpanjang kuku untuk keperluan nail art, pertimbangkan baik-baik ketiga sisi ini!