Memahami Apa Itu Empati yang Jadi Kunci Sukses dalam Membangun Hubungan dan Berkomunikasi

Virlia Sakina diperbarui 22 Nov 2024, 09:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Empati merupakan kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain. Kemampuan ini bukan hanya penting dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam dunia profesional. Di tempat kerja, empati dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat, meningkatkan komunikasi, dan menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.

Dalam dunia kerja yang kompetitif, empati sering kali terlupakan. Namun, empati adalah kunci untuk membangun hubungan yang harmonis dan produktif dengan rekan kerja, atasan, dan klien. Dengan memahami perspektif orang lain, kita dapat lebih mudah berkomunikasi, berkolaborasi, dan menyelesaikan konflik.

Empati juga dapat meningkatkan reputasi profesional. Ketika seseorang menunjukkan empati, mereka menunjukkan bahwa mereka peduli dengan orang lain dan bersedia untuk memahami perspektif mereka. Hal ini dapat membangun kepercayaan dan meningkatkan hubungan dengan kolega dan klien.

Jika kemampuan empati terasa berkurang, jangan khawatir. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan kembali rasa empati terhadap lingkungan sekitar. Dilansir dari indeed.com dan helpguide.com, berikut ini cara meningkatkan rasa empati. Sebelum itu, yuk, pahami dulu apa itu empati!

What's On Fimela
2 dari 7 halaman

Empati Lebih dari Sekadar Simpati

Sering kali, empati disamakan dengan simpati. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Simpati adalah perasaan peduli terhadap orang lain, tetapi tidak selalu melibatkan pemahaman mendalam tentang pengalaman mereka. Sementara empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami pengalaman orang lain seolah-olah kita mengalaminya sendiri.

Empati lebih penting daripada simpati. Empati adalah tentang merasakan secara langsung apa yang orang lain rasakan, bukan hanya memahami bahwa mereka sedang merasakan sesuatu. Simpati mungkin membuat kita merasa iba terhadap pengguna, tetapi tidak membantu kita untuk menciptakan solusi yang efektif. Di sisi lain, empati memungkinkan kita untuk benar-benar memahami orang lain dan menciptakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

3 dari 7 halaman

Contoh Empati dalam Berbagai Situasi

Seorang wanita yang sedang berempati terhadap temannya (Foto dok : pexels.com/alex green).

Empati dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan. Berikut adalah beberapa contoh empati.

- Di Tempat Kerja

Empati dapat membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja, memahami kebutuhan klien, dan memecahkan konflik dengan lebih efektif.

- Dalam Hubungan Pribadi

Empati dapat membantu kita untuk memahami dan mendukung pasangan, keluarga, dan teman.

- Dalam Masyarakat

Empati dapat membantu kita untuk memahami dan membantu orang yang membutuhkan, seperti orang miskin, tunawisma, dan pengungsi.

4 dari 7 halaman

Mengapa Empati Begitu Penting?

Empati memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Hal itu disebabkan oleh alasan berikut ini.

- Memperkuat hubungan

Empati membantu kita untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang-orang di sekitar kita. Ketika kita berusaha untuk memahami perasaan orang lain, kita juga membuat mereka merasa didengarkan dan dipahami. Hal ini akan membuat mereka lebih mungkin untuk berempati kepada kita juga.

- Memotivasi perilaku prososial

Empati dapat memotivasi kita untuk melakukan tindakan yang bermanfaat bagi orang lain. Misalnya, empati dapat mendorong kita untuk menyumbang ke badan amal, membantu teman yang membutuhkan, atau sekadar memberikan pelukan kepada orang yang sedang sedih.

- Membantu dalam pengambilan keputusan

Dalam situasi sosial, empati dapat membantu kita untuk membuat keputusan yang bijaksana. Misalnya, jika pasangan terlihat tampak stres karena pekerjaan, dapat disimpulkan bahwa waktu ini bukan waktu yang tepat untuk meminta mereka untuk melakukan lebih banyak pekerjaan rumah.

- Mengurangi kelelahan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa empati dapat membantu mengurangi kelelahan. Hal ini karena empati memungkinkan komunikasi dan kolaborasi yang lebih efektif, bahkan dalam lingkungan kerja yang sulit.

- Membantu meredakan konflik

Ketika bertengkar dengan rekan kerja, misalnya, berempati kepada mereka dapat mencegah untuk bersikap terlalu kritis atau kejam. Setelah lebih memahami perspektif orang lain, kita akan lebih mudah untuk mencari solusi kompromi.

5 dari 7 halaman

Tips Membangun Empati Terhadap Lingkungan Sekitar

Ekspresi bentuk rasa empati terhadap temannya yang sedang sedih (Foto dok : pexels.com/shvetsa).

Empati bukan sesuatu yang otomatis muncul begitu saja. Perlu usaha dan kesadaran dalam melatihnya. Ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk membangun empati terhadap lingkungan sekitar.

- Asah keterampilan mendengarkan

Tidak mungkin memahami perasaan orang lain tanpa mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Keterampilan mendengarkan menjadi kunci penting dalam mengembangkan empati. Dengan mendengarkan secara aktif, kita bisa menangkap situasi, sudut pandang, hingga emosi seseorang secara lebih mendalam.

- Pelajari bahasa tubuh

Mendengarkan tak sebatas pada kata-kata. Bahasa tubuh kerap mengungkap perasaan yang mungkin tak terucap. Dengan memahami gerak-gerik non-verbal, kita dapat lebih peka terhadap kondisi emosional seseorang di berbagai situasi.

- Tingkatkan kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional (EQ) membantu mengenali dan mengelola emosi dengan lebih baik. EQ yang tinggi memungkinkan seseorang meredam stres, menyelesaikan konflik, dan lebih mudah berempati. Keterampilan ini esensial dalam membaca emosi orang lain serta meresponnya dengan tepat.

- Terima kerentanan diri

Menjadi pribadi yang empatik berarti siap terbuka dan menerima kelemahan diri. Menyembunyikan perasaan di balik sikap acuh tak acuh hanya akan membuat orang lain sulit mempercayai atau memahami kita. Ketika terbuka, kita bisa lebih merasakan dan memahami perasaan orang lain.

- Jelajahi sudut pandang baru

Kita cenderung lebih empatik terhadap mereka yang memiliki kemiripan, baik dari segi pengalaman, perilaku, atau tujuan. Namun, pola pikir ini bisa membatasi. Dengan membuka diri terhadap keragaman ras, agama, atau budaya, kita bisa mengurangi bias empati dan memahami lebih banyak orang.

6 dari 7 halaman

Cara Meningkatkan Empati

Empati bisa ditingkatkan dengan beberapa cara sederhana yang dapat dipraktikkan sehari-hari, berikut ini caranya.

- Latih diri untuk fokus pada orang lain

Sempatkan waktu untuk mendengarkan dengan seksama dan coba pahami perspektif mereka.

- Lihat dunia dari sudut pandang yang berbeda

Bayangkan bagaimana rasanya berada di posisi orang lain dalam situasi tertentu.

- Berempati pada mereka yang berbeda

Pahami orang-orang yang memiliki latar belakang, keyakinan, atau pengalaman yang tidak serupa dengan kita.

- Membaca fiksi

Novel dan cerita fiksi dapat membantu kita menyelami kehidupan karakter, sehingga memperluas kemampuan berempati.

- Terlibat dalam kegiatan sukarela

Menjadi sukarelawan membuka peluang untuk terhubung dengan orang lain dan memahami kebutuhan mereka lebih dalam.

7 dari 7 halaman

Langkah Sederhana untuk Mengasah Empati

Uluran tangan sebagai bentuk empati terhadap teman (Foto dok : pexels.com/shvetsa).

Jika merasa empati belum terasah dengan baik, ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mulai melatihnya. Salah satu cara yang efektif adalah dengan benar-benar mendengarkan orang lain tanpa gangguan atau distraksi. Fokus pada cerita mereka dan coba pahami apa yang mereka rasakan, bukan sekadar apa yang mereka katakan.

Selain itu, cobalah untuk menempatkan diri di posisi orang lain, membayangkan apa yang mereka alami dan bagaimana perasaan mereka. Aktivitas ini bisa membantu membuka perspektif baru dan mendorong tumbuhnya empati. Terakhir, sering-seringlah berinteraksi dengan berbagai tipe orang dari latar belakang yang berbeda. Pengalaman ini bisa memperluas pemahaman terhadap berbagai macam emosi dan respons manusia.

 

 

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#Unlocking the Limitless