7 Sikap yang Sering Tidak Disadari Bisa Membuatmu Stres

Endah Wijayanti diperbarui 17 Okt 2024, 14:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Stres memang menjadi hal yang tak terhindarkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa sikap yang sering kita lakukan tanpa sadar justru menjadi penyebab utama stres itu sendiri? Meskipun terlihat sepele, kebiasaan ini perlahan-lahan dapat mengikis ketenangan hati dan pikiranmu.

Di bawah ini, kita akan membahas tujuh sikap yang sering kita lakukan tanpa sadar, yang sebetulnya memicu stres dalam hidup kita. Yuk, kita simak bersama berikut ini, Sahabat Fimela. Saatnya untuk memperbaiki kualitas dan kesejahteraan hidup jadi lebih baik lagi.

 

 

2 dari 8 halaman

1. Terlalu Perfeksionis

Ilustrasi perempuan./Copyright freepik.com/author/benzoix

Sahabat Fimela, salah satu sikap yang sering membuat kita merasa terbebani adalah menjadi terlalu perfeksionis. Memiliki standar yang tinggi itu baik, tetapi jika kita terus-menerus mengejar kesempurnaan, kita bisa kehilangan rasa puas terhadap apa yang sudah kita capai. Alih-alih menikmati proses, kita malah terjebak dalam rasa cemas karena takut gagal. Pada akhirnya, hal ini bisa membuat stres tanpa kita sadari.

Tidak ada yang salah dengan menginginkan hasil terbaik, tetapi terkadang kita perlu menerima bahwa tidak semua hal berjalan sempurna. Ketika kita bisa lebih fleksibel dan menerima kekurangan, hidup akan terasa lebih ringan. Ingatlah bahwa hidup ini adalah tentang perjalanan, bukan hanya tentang hasil akhir. Jangan biarkan obsesi pada kesempurnaan membuatmu lupa untuk menikmati setiap langkah yang kamu ambil.

 

 

3 dari 8 halaman

2. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Hidup baik./Copyright freepik.com/author/freepik

Sikap yang sering membuat stres berikutnya adalah kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Di era media sosial ini, mudah sekali bagi kita untuk melihat pencapaian orang lain dan merasa tidak cukup baik. Sahabat Fimela, membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menambah beban pikiran. Setiap orang memiliki jalan hidup dan waktunya sendiri untuk sukses, jadi jangan terburu-buru merasa gagal hanya karena orang lain terlihat lebih maju.

Daripada terus-terusan fokus pada pencapaian orang lain, lebih baik kita fokus pada perkembangan diri kita sendiri. Cobalah untuk merayakan setiap kemajuan kecil yang kamu raih. Dengan begitu, kamu akan merasa lebih puas dan tidak mudah merasa tertekan. Stres sering kali datang dari perasaan bahwa kita tidak cukup baik, padahal kenyataannya, kita hanya perlu lebih menghargai diri sendiri.

 

 

4 dari 8 halaman

3. Menunda-nunda Tugas

Sikap yang kurang tepat./Copyright freepik.com/author/studioredcup

Kebiasaan menunda-nunda adalah salah satu penyebab stres yang paling umum, namun sering kali tidak kita sadari. Ketika kita menunda pekerjaan atau tanggung jawab, kita secara tidak langsung menciptakan tekanan tambahan pada diri sendiri. Mungkin awalnya terasa nyaman, tetapi seiring waktu, tugas yang tertunda akan menumpuk dan memicu rasa cemas yang berlebihan.

Sahabat Fimela, kebiasaan ini dapat diatasi dengan mencoba memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikelola. Ketika kita mulai mengerjakan sesuatu, bahkan hanya sedikit, rasa stres akan berkurang. Ingat, menunda pekerjaan hanya akan menambah beban pikiran. Jadi, mulailah lebih disiplin dengan waktu dan hadapi tugasmu dengan santai tetapi terstruktur.

 

 

5 dari 8 halaman

4. Tidak Bisa Mengatakan Tidak

Perempuan./Copyright freepik.com/author/user18526052

Apakah Sahabat Fimela sering merasa kewalahan karena terlalu banyak hal yang harus dilakukan? Jika iya, mungkin ini karena kamu kesulitan mengatakan "tidak." Terlalu sering menerima permintaan orang lain, meskipun kita tahu kita sudah punya banyak pekerjaan, bisa menjadi sumber stres yang besar. Kita ingin menyenangkan semua orang, tetapi pada akhirnya, kita justru mengorbankan kesejahteraan kita sendiri.

Penting bagi kita untuk belajar mengatakan "tidak" dengan tegas namun tetap sopan. Mengutamakan kesejahteraan diri bukanlah tindakan egois, melainkan sebuah langkah bijaksana untuk menjaga kesehatan mental. Ingat, Sahabat Fimela, kamu tidak harus selalu ada untuk semua orang sepanjang waktu. Meluangkan waktu untuk diri sendiri juga sama pentingnya.

 

 

6 dari 8 halaman

5. Overthinking atau Terlalu Banyak Berpikir

Menyikapi hidup./Copyright freepik.com/author/benzoix

Sahabat Fimela, seringkali kita terjebak dalam sikap overthinking atau terlalu banyak berpikir. Kita merenung tentang keputusan yang sudah diambil, memikirkan berbagai kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, hingga akhirnya kita terjebak dalam siklus pikiran negatif. Overthinking ini bisa menguras energi dan memicu stres yang tidak perlu.

Cara terbaik untuk mengatasi overthinking adalah dengan melatih diri untuk lebih fokus pada apa yang bisa kita kendalikan. Latih dirimu untuk lebih hidup di masa sekarang, daripada terus-menerus merenung tentang masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan. Ingat, tidak semua hal harus dianalisis terlalu dalam. Terkadang, melepaskan kekhawatiran dan membiarkan hidup berjalan apa adanya bisa menjadi langkah terbaik.

 

 

7 dari 8 halaman

6. Mengabaikan Istirahat dan Kesehatan Diri

Sikap positif dan berani./Copyright Fimela - Abel

Ketika kita sibuk, seringkali kita mengabaikan kebutuhan dasar tubuh, seperti tidur yang cukup, makan dengan baik, dan berolahraga. Sikap ini secara tidak langsung dapat memicu stres. Sahabat Fimela, tubuh dan pikiran kita membutuhkan waktu untuk istirahat dan meremajakan diri. Ketika kita terus memaksakan diri untuk bekerja tanpa henti, kita rentan mengalami kelelahan fisik dan mental.

Untuk mengurangi stres, penting sekali untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu istirahat. Jangan merasa bersalah untuk meluangkan waktu bagi diri sendiri. Tidur yang cukup, olahraga teratur, dan makan makanan sehat akan membantu menjaga kesehatan fisik dan mental. Dengan menjaga keseimbangan ini, kamu akan merasa lebih berenergi dan siap menghadapi tantangan tanpa mudah merasa tertekan.

 

 

8 dari 8 halaman

7. Kurangnya Rasa Syukur

Hidup baik./Copyright freepik.com/author/artursafronovvvv

Sikap terakhir yang sering tidak kita sadari adalah kurangnya rasa syukur. Ketika kita selalu fokus pada apa yang belum kita miliki, kita cenderung merasa tidak pernah puas dan akhirnya stres. Sahabat Fimela, rasa syukur adalah kunci untuk meraih kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup. Dengan menghargai apa yang sudah kita miliki, kita akan merasa lebih bahagia dan terhindar dari stres.

Latih dirimu untuk lebih bersyukur setiap hari, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun. Buatlah kebiasaan untuk mencatat tiga hal yang kamu syukuri setiap hari. Dengan cara ini, pikiranmu akan lebih terfokus pada hal-hal positif daripada kekurangan. Stres sering kali muncul dari perasaan kekurangan, tetapi dengan rasa syukur, kamu akan merasa hidupmu lebih penuh dan bermakna.

Sahabat Fimela, tujuh sikap ini mungkin sering kita lakukan tanpa sadar, tetapi kini saatnya kita mulai lebih memperhatikan diri sendiri. Stres memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tetapi dengan menyadari kebiasaan-kebiasaan yang memicunya, kita bisa mengurangi dampaknya. Ingatlah untuk lebih sabar, bijaksana, dan selalu menghargai setiap momen dalam hidup. Dengan begitu, hidupmu akan terasa lebih tenang dan bahagia.