Fimela.com, Jakarta Industri kecantikan terus berkembang, begitu pula dengan istilah-istilah di dalamnya. Dua diantaranya yaitu clean beauty dan natural beauty. Meski terdengar mirip, kedua konsep ini sebenarnya memiliki pendekatan yang berbeda dalam pembuatan dan pemilihan bahan untuk produk kecantikan. Banyak orang sering bingung membedakan mana yang lebih baik atau sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sahabat Fimela perl memahami perbedaan antara clean beauty dan natural beauty agar kamu bisa memilih produk yang tidak hanya sesuai dengan preferensi pribadi, tapi juga sejalan dengan nilai-nilai yang dianggap penting, baik itu keamanan bahan, dampak lingkungan, atau keberlanjutan.
Berikut adalah tiga perbedaan utama antara konsep clean beauty dan natural beauty yang perlu kamu ketahui.
What's On Fimela
powered by
1. Definisi Utama
Clean beauty adalah konsep yang berfokus pada keamanan dan transparansi bahan-bahan yang digunakan dalam produk kecantikan. Produk yang dikategorikan sebagai clean biasanya bebas dari bahan kimia yang dianggap berbahaya atau kontroversial, seperti paraben, sulfat, dan pewarna buatan. Konsep ini mengutamakan produk yang aman bagi konsumen tanpa harus sepenuhnya menggunakan bahan alami.
Sementara itu, natural beauty mengacu pada produk yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan atau mineral. Dalam produk natural beauty, bahan-bahan sintetis umumnya dihindari, dan fokusnya adalah menggunakan bahan yang berasal langsung dari alam. Meski begitu, produk natural beauty tidak selalu menjamin bahwa bahan-bahan tersebut lebih aman. Sebab, bahan alami tertentu juga bisa menyebabkan iritasi atau alergi.
2. Pengaruh terhadap Lingkungan
Banyak produk clean beauty yang berfokus pada keberlanjutan, termasuk penggunaan kemasan yang ramah lingkungan dan praktik produksi yang etis. Meskipun tidak selalu menggunakan bahan alami, merek-merek clean sering kali berupaya mengurangi jejak lingkungan dengan menghindari bahan kimia yang berpotensi merusak lingkungan atau sulit terurai.
Sementara itu, natural beauty secara alami lebih ramah lingkungan karena produk-produknya berasal dari bahan-bahan alami. Namun, tidak semua produk natural beauty berfokus pada keberlanjutan atau lingkungan. Pengambilan bahan-bahan alami dalam jumlah besar dari alam juga bisa mempengaruhi ekosistem jika tidak dikelola dengan baik. Karena itu, penting untuk memeriksa apakah merek natural beauty juga mengadopsi praktik yang berkelanjutan atau tidak.
3. Sertifikasi dan Standar
Produk clean beauty sering kali tidak memiliki satu sertifikasi universal, namun banyak merek menggunakan standar keamanan internal yang tinggi dan mematuhi regulasi tertentu. Salah satunya seperti menghindari bahan berbahaya yang terdaftar di berbagai organisasi kesehatan. Konsumen biasanya diajak untuk meneliti bahan-bahan secara mandiri melalui transparansi yang diberikan.
Di sisi lain, produk natural beauty biasanya mengacu pada sertifikasi seperti organic atau natural dari badan sertifikasi tertentu, seperti USDA atau Ecocert. Sertifikasi ini memastikan bahwa bahan-bahan yang digunakan benar-benar alami dan diproses sesuai dengan standar yang ditentukan. Namun, tidak semua produk natural memiliki sertifikasi ini, dan produk yang tidak bersertifikat bisa saja tetap menggunakan bahan alami.
Baik clean beauty maupun natural beauty, keduanya menawarkan kelebihan masing-masing. Sekarang tergantung pada apa yang Sahabat Fimela cari dalam sebuah produk. Hal yang terpenting ialah memastikan produk yang dipilih aman, efektif, dan sejalan dengan nilai yang dipegang.