Fimela.com, Jakarta Proses melahirkan ialah proses dimana wanita berada dalam keadaan hidup dan mati layaknya berdiri si tengah tebang dengan seutas tali tipis. Mengharapkan proses persalinan yang baik dan sang buah keluar dengan sehat tanpa ada pendarahan berlebih ataupun tanpa operasi yang menguras tenaga merupakan impian semua wanita hamil. Tak jarang, saat proses hamil, banyak sekali ibu-ibu yang menjalani berbagai macam aktivitas guna memperlancar proses persalinan nantinya, mulai dari melatih elastisitas badan dengan yoga, mengonsumsi beragam obat dan makanan bergizi, ataupun mencoba peruntungan dengan mengikuti kelas-kelas olahraga yang lain khusus ibu hamil.
Namun, sesaat proses persalinan selesai, terkadang banyak sekali keluarga, teman dan pasangan yang menemani dan berkunjung lebih menitik beratkan fokus mereka hanya kepada sang buah hati yang baru lahir, tanpa menengok ke sang ibu yang telah bekerja keras mengeluarkan semua tenaganya untuk melahirkan. Hal tersebut secara tak langsung, dapat berakibat buruk pada kesehatan mental sang ibu.
Lantas, bagaimana sikap kita yang tepat saat menghadapai dan mengunjungi para wanita yang baru melahirkan? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
What's On Fimela
powered by
1. Beri Dukungan Emosional Tanpa Menghakimi
Masa setelah melahirkan sering kali dipenuhi dengan gejolak emosi yang intens. Wanita bisa mengalami kebahagiaan sekaligus kelelahan ekstrem, bahkan beberapa mungkin mengalami baby blues atau depresi postpartum. Sangat penting untuk mendengarkan mereka tanpa memberikan penilaian atau kritik. Terkadang, mereka hanya membutuhkan seseorang yang bisa mendengar cerita atau keluh kesah tanpa memberi saran yang tidak diinginkan.
Menjadi pendengar yang baik dapat membantu seorang ibu baru merasa didengar dan dimengerti. Jika mereka menangis, berikan pelukan atau sekadar berdiam bersama mereka. Tidak perlu terburu-buru mencari solusi, karena emosi yang mereka alami adalah bagian dari proses pemulihan.
2. Bantu dengan Kebutuhan Rumah Tangga
Setelah melahirkan, seorang ibu baru sering kali kewalahan mengurus banyak hal di rumah. Mulai dari merawat bayi hingga menjaga kebersihan rumah, semuanya bisa terasa seperti beban yang sangat besar. Tindakan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring, memasak, atau membersihkan rumah akan sangat berarti bagi mereka.
Jika memungkinkan, tawarkan bantuan tanpa menunggu diminta. Wanita yang baru melahirkan mungkin merasa sungkan meminta bantuan, tetapi sering kali mereka sangat membutuhkan waktu untuk beristirahat atau sekadar fokus merawat bayinya. Bantuan praktis ini tidak hanya meringankan beban fisik, tetapi juga mengurangi stres mental.
3. Hormati Pilihan Mereka Tentang Pengasuhan
Setiap ibu memiliki cara berbeda dalam merawat bayinya. Beberapa mungkin memilih untuk memberikan ASI eksklusif, sementara yang lain mungkin merasa lebih nyaman dengan susu formula. Apapun pilihan mereka, sangat penting untuk menghormatinya dan tidak memberikan komentar yang merendahkan.
Masa postpartum bisa dipenuhi dengan tekanan sosial dari keluarga besar atau teman tentang "cara terbaik" mengasuh anak. Hindari menambahkan tekanan ini dengan menawarkan saran yang tidak diminta atau mengkritik keputusan pengasuhan yang mereka ambil. Sebaliknya, dukung dan berikan rasa percaya diri pada ibu baru bahwa mereka tahu apa yang terbaik untuk bayi mereka.
4. Berikan Ruang untuk Istirahat
Kelelahan fisik pasca melahirkan sangat nyata, dan istirahat adalah kebutuhan yang sangat penting bagi ibu baru. Namun, dengan kehadiran bayi yang harus dirawat setiap saat, kesempatan untuk beristirahat bisa terasa sangat terbatas. Salah satu bentuk dukungan terbesar yang bisa diberikan adalah membantu mereka mendapatkan waktu untuk tidur atau sekadar bersantai.
Tawarkan diri untuk menjaga bayi sebentar sehingga ibu bisa tidur tanpa terganggu, atau bantu dengan hal-hal lain yang memungkinkan mereka memiliki waktu sejenak untuk diri sendiri. Istirahat yang cukup sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental ibu baru, serta mempengaruhi kualitas perawatan yang mereka berikan kepada bayi mereka.
5. Tawarkan Bantuan Profesional Jika Diperlukan
Meski banyak wanita yang bisa mengatasi tantangan postpartum dengan dukungan keluarga dan teman, ada juga yang membutuhkan bantuan profesional, terutama jika mereka mengalami depresi postpartum atau masalah kesehatan mental lainnya. Jika kamu melihat tanda-tanda bahwa ibu baru tampak sangat sedih, cemas, atau menarik diri dari bayi atau orang lain, jangan ragu untuk menawarkan bantuan mencari dukungan profesional.
Ini bisa berupa konseling dengan psikolog atau bantuan medis dari dokter. Namun, penting untuk mendekati topik ini dengan penuh sensitivitas, memastikan bahwa mereka merasa didukung dan tidak dihakimi. Bantuan profesional bisa sangat penting untuk memastikan ibu baru mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan di luar lingkaran pribadi mereka.
Itulah beberapa sikap yang perlu kita tawarkan dan tunjukkan kepada wanita atau ibu-ibu baru selepas melahirkan. Dengan sikap yang peduli dan penuh empati, Anda bisa memberikan dampak besar pada kesejahteraan seorang ibu baru dan juga bayi mereka.