5 Cara Mengatur Rasa Tantrum dalam Diri

Arawinda Dea Alisia diperbarui 31 Okt 2024, 13:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernah nggak kamu merasa emosi memuncak, hingga sulit untuk menahan amarah dan akhirnya meledak? Meski sering kita dengar bahwa tantrum biasanya terjadi pada anak-anak, nyatanya orang dewasa pun bisa mengalami tantrum.

Emosi ini muncul saat kita merasa frustasi, marah, atau tak mampu mengendalikan situasi. Namun, penting untuk belajar mengelola tantrum dalam diri agar tidak berdampak negatif pada diri sendiri maupun orang lain.

Yuk, simak 5 cara efektif mengatur rasa tantrum dalam diri berikut ini.

What's On Fimela
2 dari 6 halaman

1. Kenali Pemicu Tantrum

Kenali Pemicu Tantrum | copyright pexels.com/Liza Summer

Langkah pertama untuk mengendalikan rasa tantrum adalah memahami apa yang memicunya. Setiap orang memiliki pemicu yang berbeda-beda, bisa dari situasi stres, kelelahan, atau tekanan emosional. Coba refleksikan, situasi seperti apa yang sering membuat kamu merasa emosi tak terkendali? Dengan mengenali pemicu, kamu bisa lebih siap menghadapi situasi tersebut di masa depan, sahabat Fimela. Catat dalam jurnal atau refleksi diri setiap kali kamu merasa emosi meledak agar bisa mengidentifikasi pola yang memicu tantrummu.

3 dari 6 halaman

2. Tarik Napas Dalam-dalam dan Berhenti Sejenak

Tarik Napas Dalam-dalam dan Berhenti Sejenak | copyright pexels.com/Oleksandr P

Saat mulai merasa emosi meningkat, ambil jeda. Jangan langsung merespon emosi dengan tindakan atau kata-kata. Tarik napas dalam-dalam beberapa kali, ini bisa membantu menenangkan sistem saraf dan menurunkan intensitas amarah. Teknik pernapasan yang baik akan memberikan waktu untuk otakmu berpikir lebih jernih. Bayangkan bahwa setiap tarikan napas membantumu melepaskan emosi negatif yang ada. Cara ini mungkin terdengar sederhana, tapi sangat efektif untuk menenangkan diri dalam situasi yang memicu tantrum.

4 dari 6 halaman

3. Alihkan Emosi dengan Aktivitas Positif

Alihkan Emosi dengan Aktivitas Positif | copyright pexels.com/Andrea Piacquadio

Ketika rasa marah atau frustrasi memuncak, alihkan energi emosimu ke aktivitas yang lebih produktif. Misalnya, sahabat Fimela bisa melakukan olahraga ringan, menulis, atau mendengarkan musik favorit. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau yoga dapat membantu mengurangi ketegangan emosi, karena tubuh akan melepaskan endorfin yang meningkatkan perasaan bahagia. Sementara itu, menulis atau menggambar bisa menjadi cara yang kreatif untuk menyalurkan emosi dengan cara yang lebih positif.

5 dari 6 halaman

4. Bicarakan dengan Orang yang Kamu Percaya

Bicarakan dengan Orang yang Kamu Percaya | copyright pexels.com/Katerina Holmes

Kadang, memendam emosi terlalu lama justru bisa membuat perasaan semakin berat dan mudah meledak. Oleh karena itu, penting untuk berbicara dengan orang yang kamu percaya saat kamu merasa mulai kesal atau marah. Sahabat Fimela, berbicara dengan seseorang yang paham dan mendukungmu dapat membuat kamu merasa lebih tenang dan dipahami. Bicarakan apa yang membuatmu frustrasi dengan cara yang baik, tanpa harus memendamnya hingga menjadi ledakan tantrum. Dukungan dari orang lain sering kali menjadi kunci dalam meredakan emosi yang berlebihan.

6 dari 6 halaman

5. Latih Diri dengan Mindfulness dan Meditasi

Latih Diri dengan Mindfulness dan Meditasi | copyright pexels.com/Andrea Piacquadio

Mindfulness atau kesadaran penuh adalah teknik yang sangat bermanfaat untuk mengatasi emosi seperti tantrum. Dengan mindfulness, kamu belajar untuk hadir di momen saat ini tanpa terbawa oleh pikiran atau emosi yang berlebihan. Meditasi adalah salah satu latihan yang bisa membantu meningkatkan mindfulness. Saat kamu merasa mulai kehilangan kendali atas emosi, coba duduk diam sejenak, fokus pada napasmu, dan rasakan apa yang terjadi dalam tubuh dan pikiran. Dengan latihan rutin, kamu bisa lebih mampu mengendalikan emosi sebelum mereka mengendalikanmu.

Mengatur rasa tantrum dalam diri memang membutuhkan latihan dan kesadaran diri yang tinggi, sahabat Fimela. Namun, dengan mengenali pemicu, menarik napas dalam-dalam, mengalihkan energi ke aktivitas positif, berbicara dengan orang terdekat, dan melatih mindfulness, kamu bisa lebih mudah mengendalikan emosi yang berlebihan. Ingat, emosi adalah bagian alami dari diri kita, namun cara kita meresponnya menentukan dampaknya bagi kehidupan kita. Semoga tips ini bermanfaat dan membantu kamu lebih bijak dalam mengelola emosi!