Fimela.com, Jakarta Tak cukup dengan "Penyalin Cahaya" yang telah tayang perdana pada Busan International Film Festival di tahun 2021 silam, dilanjut dengan "24 Jam Bersama Gaspar" pada tahun 2023 kemarin, kini Shenina Cinnamon lagi-lagi menunjukkan taringnya pada ranah dunia perfilman. Dalam projek terbarunya dengan bantuan kerjasama dari Loeloe Hendra sebagai sutradara, film berjudul "Tale of the Land" kali ini juga kembali masuk ke dalam kategori Program New Currents.
Film yang diproduksi oleh Kawankawan Media kali ini menceritakan mengenai adat salah satu daerah di Indonesia yakni adat suku Dayak. Karakter utama May (Shenina Cinnamon) dihantui oleh trauma kematian orangtuanya dalm konflik tanah adat, sehingga membuatnya tak mau lagi menginjakkan kaki di tanah. Terkesan unik dan menarik, karena 90% set yang dipakai adalah di atas air dan bahasa yang digunakannya pun Bahasa Kutai.
Tak main-main, dalam mewujudkan karakter dari May ini, Shenina pun tampil otentik dengan penampilan khas orang Batak. Yuk, intip 5 gaya otentik yang ditunjukkan oleh aktris satu ini dalam film "Tale of the Land."
What's On Fimela
powered by
1. Kulit yang Dibiarkan Eksotis
Shenina membuktikan bahwa kecantikan sejati tidak memerlukan standar kulit yang harus dipoles berlebihan. Dalam Tale of The Land, kulit eksotis Shenina dibiarkan tampil alami, menonjolkan keindahan khas nusantara.
Tanpa riasan tebal atau pencerah yang berlebihan, warna kulit Shenina terlihat natural dan autentik, memperkuat karakter yang ia perankan. Hal ini memberikan pesan kuat bahwa keindahan terletak pada penerimaan diri dan merayakan warna kulit asli kita.
2. Riasan Sederhana bak Warga Lokal
Dalam film ini, Shenina tampil dengan riasan yang sangat minimalis, hampir tanpa riasan. Gaya make-up ini mencerminkan penampilan khas warga lokal yang sederhana namun tetap memancarkan pesona alami. Tak hanya riasan saja, namun dari gestur, sikap dan ucapan, ia tampak mendalami perannya dengan baik sebagai warga lokal Suku Dayak
Dengan riasan ringan yang lebih berfokus pada kulit sehat dan bibir yang sedikit berwarna, Shenina berhasil menunjukkan kecantikan yang effortless dan down-to-earth, tetap terlihat menawan tanpa perlu usaha berlebihan.
3. Balutan Baju Sederhana
Meski tampil dengan pakaian kasual seperti kaos dan hoodie, Shenina tetap memancarkan karakter yang luar biasa. Gaya sederhana ini mendukung kesan bahwa ia adalah sosok yang kuat, percaya diri, dan tidak terjebak pada penampilan glamor.
Dalam beberapa adegan, pakaian ini justru memberikan ruang bagi karakter Shenina untuk bersinar, menonjolkan ekspresi wajah dan akting yang penuh emosi, tanpa terganggu oleh fashion yang terlalu mencolok.
4. Balutan Baju Floral Menambah Kesan Manis
Salah satu momen paling manis dari penampilan Shenina dalam film ini adalah ketika ia mengenakan baju floral berwarna kuning. Warna cerah ini memberikan kesan manis dan enerjik, seolah memperlihatkan sisi lembut dan optimis dari karakternya.
Baju floral ini juga selaras dengan latar alam yang berwarna biru laut, menciptakan harmoni visual yang indah antara Shenina dan lingkungan sekitarnya, menjadikannya salah satu highlight fashion yang sederhana namun tetap elegan.
5. Baju Bernuansa Putih yang Mengontraskan Kulit Eksotis
Shenina juga terlihat memukau dalam balutan baju bernuansa putih, yang semakin menonjolkan kontras dengan kulit eksotisnya. Nuansa putih yang bersih ini memberikan kesan anggun sekaligus sederhana, menciptakan gaya yang terkesan klasik namun tetap memancarkan keindahan khas nusantara.
Pilihan pakaian ini berhasil menonjolkan kecantikan natural Shenina, memperkuat perannya sebagai sosok yang kuat namun tetap terhubung dengan identitas lokalnya.
Shenina memancarkan karakter yang kuat, alami, dan mencerminkan keindahan lokal. Gaya sederhananya dalam film ini sejalan dengan kekuatan karakternya, menjadikannya sebagai inspirasi bagi banyak orang untuk tampil percaya diri dengan kesederhanaan yang otentik