Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela pernah mengalami homesick? Kondisi dimana kita sebagai anak rantau atau orang berpergian jauh dari rumah tempat tinggal kita asli dengan tujuan tertentu seperti pendidikan, pekerjaan, ataupun menikah. Banyak sekali hal yang dirindukan saat kamu jauh dari tempat asal kamu tinggal. Pengalaman ini tentu menjadi pengalaman yang menyedihkan dan pengalaman yang menantang yang dialami oleh anak-anak rantau,
Kondisi ini tak hanya dialami oleh seseorang yang sudah dewasa, namun anak yang bersekolah ke luar daerah juga bisa merasakannya. Bahkan, dengan mentalnya yang tak stabil akan membawa perasaannya lebih mudah rapuh dan mudah untuk merindukan suasana tempat tinggal asal, sehingga proses adaptasi di lingkungan baru pun mengalami kehambatan.
Adapun, apa saja tanda yang menunjukkan seseorang mengalami homesick? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Perasaan Menjadi lebih Sensitif dan Mudah Sedih
Salah satu tanda paling umum dari homesick adalah perasaan sedih yang muncul secara tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas. Anak rantau yang mengalami homesick mungkin merasa hampa, meskipun lingkungan mereka baik-baik saja. Terpaan lingkungan baru yang nyata ada di depan mereka nyatanya membuat mereka tak mampu untuk menyatu di dalamnya namun memikirkan suasana lama yang ada dalam rumah.
Ketika perasaan rindu akan rumah muncul, seseorang bisa merasakan kesedihan yang dalam karena merasa jauh dari orang-orang yang mereka cintai, makanan favorit, atau tempat-tempat yang mereka kenal dengan baik. Jika kamu mulai merasakan hal tersebut, cobalah untuk mendistraksi diri kamu agar tak melulu tenggalam dalam kesedihan, seperti jalan-jalan di lingkungan baru, ataupun berkenalan dengan orang baru.
2. Sering Teringat Rumah dan Keluarga
Anak rantau yang sedang homesick cenderung sering membicarakan rumah, keluarga, atau teman-teman di kampung halaman. Mereka akan menceritakan hal-hal kecil, seperti makanan kesukaan ibunya, suasana rumah, atau tempat favorit mereka. Ini adalah bentuk kerinduan yang mendalam terhadap lingkungan yang mereka tinggalkan.
Bahkan, mereka mungkin mencari kenyamanan dengan menghubungi keluarga lebih sering atau mencoba terhubung dengan teman-teman lama. Jika terus-menerus menerapkan hal tersebut, hanya akan membawa kamu tak fokus dan tertinggal dengan kenyataan yang ada di hadapanmu sekarang. Mulailah untuk menerima apa yang sudah berubah dan coba untuk bergaul dengan lingkungan baru.
3. Kehilangan Minat untuk Bersosialisasi
Anak rantau yang merindukan rumah mungkin mulai menarik diri dari kegiatan sosial di lingkungan barunya. Mereka merasa kurang bersemangat untuk bertemu teman-teman baru atau ikut serta dalam aktivitas karena pikirannya terus-menerus tertuju pada rumah. Mereka mungkin juga merasa sulit untuk benar-benar menikmati kegiatan di tempat perantauan karena ada perasaan bahwa mereka lebih baik berada di rumah bersama keluarga.
Nyatanya, tanpa kita tahu mungkin lingkungan baru ini akan memebrikan kita pelajaran, ilmu, serta kesempatan baru yang tak boleh kita lewatkan begitu saja. Cobalah untuk terbuka secara perlahan. Mulai dari mengunjungi tetangga dan berkenalan dengannya.
4. Mengidamkan Makanan Khas dari Kampung Halaman
Salah satu aspek homesick yang paling mencolok adalah keinginan yang kuat untuk menikmati makanan khas dari kampung halaman. Anak rantau yang homesick sering kali merindukan cita rasa makanan yang hanya bisa didapatkan di rumah. Mereka mungkin berusaha mencari restoran yang menyajikan makanan dari daerah asal mereka atau bahkan mencoba memasak sendiri hidangan tersebut sebagai cara untuk mengatasi kerinduan.
Lingkungan yang baru dan bahkan sajian yang disantap berbeda, membuat mereka mulai membandingkan dan merindukan masakan khas daerahnya yang biasa ia makan. Jika kamu mulai merasakan perasaan tersebut, mulailah mencoba resep ala rumah di tempat tinggal barumu yang sekarang. Meskipun terdengar sederhana dan hanya sekecil makanan, namun hal tersebut bisa mengurangi perasaan sedihmu.
5. Insomnia
Perasaan homesick bisa sangat mempengaruhi kondisi emosional seseorang hingga berdampak pada pola tidur. Anak rantau yang merindukan rumah sering kali merasa sulit tidur atau tidur tidak nyenyak karena pikiran mereka terus dipenuhi oleh kerinduan. Ketidaknyamanan emosional ini bisa menyebabkan gangguan tidur yang berkepanjangan, membuat mereka merasa lebih lelah dan stres keesokan harinya.
Kamu bisa mengatasinya dengan mulai berolahraga secara rutin untuk mengurangi gejala insomnia atau kesulitan tidur yang terjadi. Bahkan untuk mendukung moodmu naik kembali, kamu bisa mencari komunitas atau grup gemar olahraga di sekitarmu dan ikuti rutinitas mereka. Terkadang teman baru akan mengurangi rasa sedih yang kamu alami.
Jika kamu merasa mengalami beberapa tanda di atas, penting untuk mengakui perasaan tersebut dan mencari cara untuk mengatasi kerinduan, seperti lebih sering berkomunikasi dengan keluarga, mencari kegiatan baru, atau menemukan kenyamanan di lingkungan baru. Homesick mungkin berat, tetapi dengan waktu dan penyesuaian, anak rantau bisa beradaptasi dengan kehidupan di tempat perantauan.