Fimela.com, Jakarta Vidio kembali menggebrak dunia hiburan dengan menghadirkan original series terbaru yang sudah dinanti-nantikan oleh banyak penggemar, Zona Merah. Mengangkat tema apokalips dan mayit yang tak biasa, series ini menjadi sorotan karena kisahnya yang intens, penuh ketegangan, dan tentunya dipenuhi adegan-adegan yang membuat jantung berdebar.
Bekerja sama dengan Screenplay Films, Zona Merah mempercayakan kursi sutradara kepada Sidharta Tata dan produser kepada Fajar Martha Santosa. Para pemeran berbakat lintas generasi seperti Aghniny Haque, Andri Mashadi, dan Lukman Sardi turut andil dalam menciptakan atmosfir yang seru dan mendebarkan.
Penasaran bagaimana proses di balik produksinya? Yuk, simak ulasan mendalam berikut tentang pengalaman syuting dan tantangan-tantangan di balik layar Zona Merah.
What's On Fimela
powered by
Pengalaman Unik di Balik Layar
Syuting Zona Merah bukan hanya soal ketegangan yang ditampilkan di layar. Para pemain, seperti Aghniny Haque, menceritakan bagaimana mereka diberi kebebasan penuh untuk mengembangkan karakter yang dimainkan. Meski cerita yang diangkat penuh dengan konflik dan tensi tinggi, suasana di balik layar justru berjalan efisien dan penuh kehangatan.
"Aku senang banget dengan suasana syuting sehat kali ini. Terkesan chaos di depan layar, tapi semuanya sangat terstruktur dan profesional," kata Aghniny. Dia menambahkan bahwa sering kali mereka bisa menyelesaikan syuting lebih cepat dari jadwal yang ditentukan, berkat persiapan matang dari kru dan tim produksi.
Ketegangan di Set dengan ratusan Figuran
Salah satu tantangan terbesar dalam produksi Zona Merah adalah adegan yang melibatkan hingga ratusan figuran. Adegan-adegan yang membutuhkan banyak tenaga ekstra ini sering kali harus diulang karena berbagai faktor.
"Setiap hari, kita berhadapan dengan tantangan baru. Tapi untungnya, kami selalu bisa menyelesaikan semuanya dengan baik," ungkap sutradara Sidharta Tata.
Thriller yang Lebih Kompleks
Meski dikenal sering menggarap film horor, kali ini Sidharta Tata mencoba membawa pendekatan yang berbeda dengan menggabungkan unsur action dan thriller dalam Zona Merah. Tidak seperti horor biasanya yang mengandalkan jump scare, series ini lebih berfokus pada adrenalin yang terbangun melalui aksi kejar-kejaran dan pertempuran.
"Kami ingin membawa penonton pada sebuah pengalaman yang lebih dari sekadar ketakutan. Di Zona Merah, ada adrenalin yang terus terpacu dari awal hingga akhir," ujar Sidharta Tata dan Fajar Martha Santosa.
Karakter Maria Theodore adalah Tantangan Terbesar
Salah satu daya tarik dari Zona Merah adalah karakter-karakter yang kompleks. Maria Theodore, yang memerankan Ella, seorang selebgram yang hidupnya berubah total setelah terjebak dalam situasi apokalips, harus menggali sisi-sisi terdalam dari emosinya. Karakter Ella menjadi representasi dari seseorang yang dihadapkan pada trauma dan harus bertahan hidup di tengah kekacauan.
"Sulit untuk memerankan seseorang yang hidupnya berubah drastis dalam waktu singkat. Tapi justru itulah tantangan terbesarnya," ujar Sidharta Tata.
Persiapan Matang, Hasil Maksimal
Kesuksesan Zona Merah tidak lepas dari persiapan matang yang dilakukan oleh seluruh tim. Setiap adegan yang rumit, baik yang melibatkan banyak figuran maupun efek-efek khusus, telah dipersiapkan dengan cermat sehingga proses syuting dapat berjalan lancar.
Para kru bahkan memastikan setiap detail, mulai dari tata rias hingga pencahayaan.
Kesan Para Pemain Tentang Wabah Zombie di Indonesia
Saat ditanya mengenai bagaimana jika wabah zombie benar-benar terjadi di Indonesia, para pemain memberikan jawaban yang menarik. Aghniny Haque, misalnya, menyebutkan bahwa jika itu terjadi, ia akan membawa pintu doraemon, "Biar bisa langsung kemana aja," candanya.
Sementara itu, Sidharta Tata menambahkan bahwa jika ada wabah zombie di Indonesia, ia berharap memiliki sebuah jet pribadi. Fajar Martha Santosa mengungkapkan bahwa ia akan membawa bahtera. Series ini akan tayang pada 8 November 2024, hanya di Vidio!
Penulis: Rianti Fitri Wulandari
#UnlockingTheLimitless