Popok Bayi Tertipis Teruji Dermatologis dengan Teknologi Triple Core SAP Bisa Cegah Ruam hingga Dapat Rekor Muri

Anisha Saktian Putri diperbarui 08 Okt 2024, 16:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Kulit bayi masih sangat sensitif yang mudah menyebabkan permasalahan termasuk ruam popok yang umum dialami. Menurut IDAI, sekitar 7-35% bayi mengalami ruam popok, dengan kejadian tertinggi terjadi di usia 9-12 bulan. 

Ruam popok pada si kecil tentu akan membuat si kecil tidak nyaman hingga akhirnya membuatnya rewel. Untuk itu, orangtua bisa mencegahnya dengan mengganti popok bayi setiap empat jam sekali, membersihkan area kulit bayi yang terkena popok dengan air hangat dan kapas, serta menggunakan popok yang nyaman dan berkualitas. 

Kini inovasi popok pun semakin canggih dengan menerapkan teknologi terbaru misalnya saja Miubaby yang telah lulus uji dermatologi menyatakan bahwa bahan yang digunakan tidak membahayakan dan menyebabkan iritasi kulit. 

“Kami yakin MIUBaby dapat menjadi pilihan untuk cegah ruam pada kulit si kecil. Christopher Lee Chief Operating Officer (COO) Miu Baby.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Cetak rekor muri

Popok Bayi Tertipis Teruji Dermatologis Cegah Ruam hingga Dapat Rekor Muri. dok. Miubaby

PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) melalui produknya Miubaby sebagai pelopor dengan inovasi terkini dalam popok bayi sekali pakai telah mencetak rekor MURI dalam dua kategori sekaligus. Pertama, sebagai “Popok Sekali Pakai Tertipis (1,5 mm)”. Kedua, sebagai “Popok Bayi Pertama di Indonesia dengan Tiga Inti Polimer (SAP)”.

 Kombinasi tiga inti SAP ini memungkinkan popok ini menyerap cairan secara maksimal tanpa mengurangi ketipisannya. Hasilnya, popok tetap kering dan risiko kebocoran menjadi minim, menjaga kulit bayi tetap nyaman. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Senior Customer Relations Manager MURI, Andre Purwandono kepada Chief Executive Officer (CEO) 

“Penghargaan ini kami berikan kepada seluruh Ibu di Indonesia yang berhak untuk mendapatkan produk terbaik untuk mendukung gerak aktif bayi. Ini adalah salah satu inovasi yang diadopsi menggunakan teknologi dari Jerman dan Jepang. Dengan itu, kami mampu menghadirkan popok tertipis 1.5mm dan teknologi terbaru yaitu Triple Core SAP," ungkap Mengky Mangarek.