8 Tanda Lovesickness yang Membuat Batin Tersiksa saat Jatuh Cinta Berlebihan

Endah Wijayanti diperbarui 08 Okt 2024, 16:15 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu merasakan cinta yang begitu mendalam hingga membuatmu merasa tersiksa? Saat jatuh cinta, emosi bisa menggebu-gebu dan kadang membuat kita kehilangan kendali. Namun, ada kalanya cinta ini berujung pada sesuatu yang lebih menyakitkan, yang sering kita sebut sebagai lovesickness.

Lovesickness adalah kondisi di mana perasaan cinta yang berlebihan menyebabkan gangguan emosional dan mental. Tanda-tanda lovesickness tidak hanya mengganggu suasana hati, tetapi juga dapat merugikan diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. Mari kita bahas delapan tanda lovesickness yang dapat membuat batin kita tersiksa berikut ini, ya Sahabat Fimela.

 

 

2 dari 9 halaman

1. Fokus Berlebihan pada Objek Cinta

Sedih./Copyright freepik.com/author/freepik

Sahabat Fimela, salah satu tanda lovesickness yang paling jelas adalah fokus berlebihan pada orang yang kamu cintai. Kamu mungkin merasa bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh orang tersebut adalah pusat dunia kamu. Semua aktivitas harianmu, mulai dari pekerjaan hingga hobi, terganggu karena kamu terus memikirkan mereka. Jika kamu merasa tidak bisa melakukan apa pun tanpa memikirkan mereka, mungkin ini saatnya untuk mengevaluasi perasaanmu.

 

 

3 dari 9 halaman

2. Perasaan Cemas yang Berlebihan

Sedih./Copyright freepik.com/author/tirachardz

Rasa cemas saat jauh dari orang yang kamu cintai adalah hal yang wajar. Namun, jika kecemasan ini berlebihan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, itu adalah tanda lovesickness. Sahabat Fimela, mungkin kamu merasa takut kehilangan mereka atau berpikir yang tidak-tidak saat tidak ada di dekatnya. Perasaan cemas ini dapat menguras energi dan mengganggu kesehatan mentalmu.

 

 

4 dari 9 halaman

3. Ketidakmampuan untuk Menikmati Hidup

Merasa sedih./Copyright Image by benzoix on Freepik

Ketika jatuh cinta, seharusnya ada kebahagiaan yang menyertainya. Namun, jika kamu merasa bahwa kebahagiaanmu tergantung pada orang lain, itu adalah tanda lovesickness. Sahabat Fimela, mungkin kamu mulai kehilangan minat pada hal-hal yang dulu kamu nikmati. Hobi, pertemanan, atau aktivitas lain yang seharusnya memberi kebahagiaan menjadi terasa hampa tanpa kehadiran orang yang kamu cintai.

 

 

5 dari 9 halaman

4. Merasa Terlalu Bergantung Secara Emosional

Sedih./Copyright Image by rawpixel.com on Freepik

Sahabat Fimela, lovesickness sering kali membuat seseorang merasa sangat bergantung secara emosional pada pasangannya. Ketika mereka tidak ada, kamu merasa tidak lengkap. Ketergantungan ini tidak sehat, karena seharusnya kita bisa merasa bahagia dan utuh tanpa orang lain. Jika kamu menemukan diri kamu sering mengharapkan perhatian dan pengakuan dari orang itu, inilah saatnya untuk memikirkan kembali hubunganmu.

 

 

6 dari 9 halaman

5. Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Menyikapi keadaan./Copyright unsplash.com/@mattmoloney

Ketika terjebak dalam cinta yang berlebihan, kita sering kali terjebak dalam siklus perbandingan. Sahabat Fimela, kamu mungkin mulai membandingkan dirimu dengan orang-orang di sekitar pasanganmu atau orang-orang yang mereka kenal. Ini dapat menciptakan rasa cemburu yang menyakitkan dan mengganggu kesehatan mentalmu. Ingat, setiap orang memiliki jalan hidupnya sendiri, dan perbandingan hanya akan menyakiti dirimu sendiri.

 

 

7 dari 9 halaman

6. Kehilangan Diri Sendiri

Tertekan./copyright Fimela - Abel

Dalam banyak kasus, lovesickness membuat seseorang kehilangan identitasnya. Sahabat Fimela, mungkin kamu mulai mengabaikan impian, tujuan, dan nilai-nilai pribadi demi orang yang kamu cintai. Ini adalah tanda yang sangat berbahaya, karena kamu berisiko kehilangan dirimu sendiri dalam proses mencintai orang lain. Sangat penting untuk tetap menjadi dirimu sendiri, bahkan saat kamu terlibat dalam hubungan yang mendalam.

 

 

8 dari 9 halaman

7. Membuat Keputusan yang Buruk

Ilustrasi sedih/copyright Fimela

Sahabat Fimela, lovesickness sering kali membuat kita mengambil keputusan impulsif yang merugikan. Kita mungkin melakukan hal-hal yang tidak rasional demi mendapatkan perhatian atau kasih sayang orang yang kita cintai. Ini bisa termasuk mengabaikan tanggung jawab atau merusak hubungan lain. Saat kita terlalu terfokus pada cinta, keputusan yang seharusnya diambil dengan bijaksana bisa jadi sangat berbahaya.

 

 

9 dari 9 halaman

8. Merasa Hampa dan Kesepian Meski Bersama

Ilustrasi Stres/copyright fimela

Banyak orang berpikir bahwa berada di dekat orang yang dicintai akan menghapus rasa kesepian. Namun, sahabat Fimela, jika kamu merasa hampa atau kesepian meski sedang bersama pasanganmu, itu adalah tanda lovesickness. Cinta seharusnya membuatmu merasa terhubung dan bersemangat, bukan kosong dan tidak berarti. Ini bisa menjadi sinyal bahwa ada yang salah dalam cara kamu mencintai atau dalam hubungan itu sendiri.

Mengatasi Lovesickness

Setelah mengetahui tanda-tanda lovesickness, saatnya untuk melakukan refleksi dan memperbaiki situasi. Pertama, penting untuk menyadari bahwa cinta yang sehat tidak seharusnya membuatmu merasa tersiksa. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengatasi lovesickness:

Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri: Cobalah untuk menyisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai dan fokus pada dirimu sendiri. Ini akan membantumu menemukan kembali identitas dan kebahagiaanmu.

Bicarakan Perasaanmu: Jika kamu merasa terjebak dalam perasaan ini, bicarakan dengan teman atau orang terdekat. Mendapatkan perspektif luar bisa membantumu melihat situasi dengan lebih jelas.

Tetapkan Batasan: Penting untuk menetapkan batasan dalam hubunganmu. Pastikan bahwa kamu tidak mengorbankan kebahagiaan dan kesehatan mentalmu demi orang lain.

Fokus pada Pertumbuhan Pribadi: Alihkan fokus dari cinta yang berlebihan kepada pengembangan diri. Temukan hobi baru, kembangkan keterampilan, atau ikuti kegiatan yang bisa meningkatkan kualitas hidupmu.

Sahabat Fimela, cinta adalah hal yang indah, tetapi ketika berlebihan, dapat menyebabkan lovesickness yang menyakitkan. Penting untuk mengenali tanda-tandanya dan mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri.

Cinta yang sehat adalah cinta yang membawa kebahagiaan, bukan penderitaan. Dengan mengenali dan mengatasi lovesickness, kamu dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat dan bahagia, baik dengan dirimu sendiri maupun orang lain.

Jangan biarkan cinta merenggut kebahagiaanmu, tapi jadikanlah sebagai sumber kekuatan dan inspirasi!